“Ayah dan anak sama licik nya!!” Geram Andrew.
“Gue heran masih ada orang seperti mereka di jaman sekarang!! Mereka sengaja mencari lelaki yang kaya, karena perusahaan ayahnya sedang diambang kebangkrutan!! gue dengar dari mulut Cindy sendiri waktu dia tidak terima gue putus in, muak gue lihat kelakuan mereka.." Geram Andrew.
Indra hanya jadi pendengar setia keluh kesah temannya saja, pasalnya dia hanya beberapa kali bertemu dengan Cindy, selebihnya hanya mendengar dari Andrew saja, Indra melajukan mobil nya menuju kearah kantor.
“Tapi! Bagaimana kalau Cindy terbukti tidak ikut terlibat! Apakah kamu menerima nya kembali?” Tanya Indra.
“Tidak mungkin!” Celetuk Andrew.
“Jangan begitu bro! Lu gak bisa membohongi perasaan di hadapan gue!” Ucap Indra, dirinya tahu betul tentang Sahabatnya.
“Serah lu deh!!” celetuk Andrew.
"Oh ya! mulai sekarang lu harus berhati hati, g
Doni mengusap darah yang mengalir di bibir nya, lalu berdiri dirinya belum sempat menghindar karena pukulan yang secara tiba-tiba.“Rasakan itu!!” Bentak Indra, Doni mulai membuka kancing baju lengan nya tanpa aba-aba Doni meninju wajah Indra.Bugh..!! Suara pukulan tepat di rahangnya.“Kurang ajar!!” Geram Indra, Indra mendorong tubuh Doni namun tidak sampai terjatuh. Lalu Indra meninju kembali namun kali ini tidak di wajah nya melainkan di perutnya Doni.Bugh..!! Bugh..!! Bugh.!!"Kamu berani menantang saya..?" Bentak Indra sambil menghajar Doni tanpa ampun, amarah sudah menguasai diri Indra saat ini."Saya sangat menghormati bapak, tapi saya juga ingin mengejar cinta saya yang selama ini saya pendam..!! Jadi mari kita bersaing secara sehat dan tidak mencampur adukkan masalah ini dengan pekerjaan." Tantang Doni, walau dalam keadaan tidak berdaya akibat pukulan Indra bertubi tubi.“CK!! Berani sekali
"Iya Pah..?" Ucap istrinya, mamanya sebenarnya sudah ingin menceritakan tujuan mereka ke Bali. Namun ditahan oleh suaminya, suaminya yakin bahwa Indra menerima perjodohan ini.Papanya Indra berhutang budi kepada seseorang yang dulu menolong nyawanya ketika mereka sedang liburan. Waktu itu Indra masih kecil, Saat itu ayah nya hampir tertembak, tapi ada yang mendorong dirinya dan alhasil orang tersebut lah yang tertembak. Tembakan tersebut tepat mengenai jantungnya, Orang baik itu meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit. Ia tidak tega melihat anak dan istri korban, kalau tidak ada orang tersebut mungkin saja ia yang ada di posisi saat itu.Polisi masih menyelidiki kejadian tersebut, dan ia berjanji akan membiayai anak dan istri korban dan akan berjanji setelah besar nanti mereka akan menjodohkan anaknya.Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, sudah satu bulan semenjak kejadian itu, Indra dan Doni masih tidak saling bicara. Indra masih fo
Ia tidak mau berlama lama di ruangan akan jadi bahan gosip semua karyawan."Sayang! semakin hari makin menggemaskan, Aku sudah tidak sabar ingin cepat membawamu ke rumah ku sayang! tunggu sampai orang tua ku kembali!" Ucap nya. Kemudian ia melanjutkan makan siangnya.Setelah selesai makan, Indra mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu untuk dikirim ke Nayla.(isi pesan)"Sayang! nanti sore tunggu aku, kita akan pulang bersama! ada yang ingin aku sampaikan!” Kata Indra lalu mengirim nya ke nomor Nayla, Sekitar 5 menit Indra menunggu belum ada balasan dari Nayla."Mungkin dia sedang bekerja!” gumam indra, lalu ia kembali dengan pekerjaannya.Setelah kejadian sebulan yang lalu, Indra telah mengetahui siapa dibalik memblokir nomor nya dari ponsel Nayla. Sekarang Nayla menggantikan nomor teleponnya, Indra tidak memberitahu Nayla siapa dibalik semua itu.Indra bisa saja memberitahu nya agar Doni tidak bisa mendekatinya. Tap
"Tidak ada pah..! Indra hanya mimpi buruk saja..! baiklah papa istirahat lagi, Indra juga mau lanjut tidur lagi, Kalau ada apa-apa telepon Indra ya pah..?" Ucapnya, merasa lega karena orang tua nya baik baik saja."Iya! baiklah papa kembali tidur, mama sudah masuk ke dalam alam mimpi, sehingga ponsel papa berbunyi tidak mendengar!” Ucap papanya sambil tertawa pelan takut istrinya bangun."Iya pah, salam buat mama!" Lalu Indra mematikan ponselnya.Tak lama terdengar suara klakson mobil, Indra langsung membuka pintu rumah, ia sudah menduga kalau yang datang itu adalah sahabatnya."Assalamualaikum.." salam teman nya ketika sudah tiba depan rumahnya Indra."Waalaikumsalam..!” sahut Indra.“tumben lu salam biasanya lu main nyelonong aja, sudah insaf lu..?tunggu sebentar! Kenapa dengan wajah mu?" Ucap Indra, sambil berjalan di belakang Andrew mengikutinya menuju sofa."Lu tanya satu-satu coba..! gue bingung j
"Ada apa dengan kak Doni...? Tidak seperti biasanya..?" batin Nayla, pikiran nya bertanya tanya. Ia di kejutkan dengan kedatangan Indra."Nayla.." panggil Indra. Ia melihat Nayla seperti sedang memikirkan sesuatu."Hah...! eh maaf aku tidak melihat mu datang..!" Ucap Nayla. Ia Terkejut melihat Indra tiba-tiba ada di depannya."Ayo masuk..!" kata Indra ketika sudah membuka kunci mobilnya.Setelah masuk mereka melaju, Indra melihat Nayla masih diam seperti memikirkan sesuatu."Kamu kenapa..? Apa yang sedang kamu pikirkan..?" Tanya Indra."Ada apa dengan kak doni? tidak seperti biasanya...! mungkin saja dia sedang banyak pekerjaan!" Batin Nayla, lalu menggelengkan kepalanya."Sayang! Apa yang sedang kamu pikirkan? Aku bertanya sejak tadi!" Ucap Indra sambil fokus menyetir, sejak masuk mobil Indra melihat Nayla hanya diam saja.“Hah..!! oh maaf, aku tidak mendengarnya!” Sahut Nayla.“Tidak mungkin aku b
Nayla melongo mendengar harga cincin yang disebut kan oleh itu, Ia tidak menyangka kalau cincin yang ia pakai harga nya semahal itu."Kenapa harganya mahal sekali..?kembalikan saja..!" Ketika Nayla ingin melepaskan cincinnya tangan nya ditahan oleh Indra."Kenapa dilepas..?" Tanya Indra bingung. sebab nya banyak wanita yang suka perhiasan mahal, namun berbeda dengan Nayla."Aku tidak bisa menerima cincin ini...!" ujar Nayla kemudian ia melepas kan cincinnya dan meletakan di telapak tangan Indra."Nayla..! Cincin ini harganya tak sebanding dengan cinta ku padamu, cincin ini bukan lah apa apa.Aku berbohong, harga nya tidak seperti itu.."Ucapnya sambil mengambil jari manis Nayla dan memakaikan nya kembali."Please! jangan dilepas.." ucap nya.“Apa memang benar harganya tidak semahal itu?” Tanya Nayla kembali sambil menatap Indra, lalu Indra mengangguk."terus, kenapa cilok ku bisa ada ditangan mu..? bukannya
"Sama-sama om..! tapi maaf om jangan memanggil saya pak..! panggil Indra saja, biar bagaimana pun om adalah orang tua.." tutur Indra berkata sopan."Baiklah nak Indra saja..! itu lebih bagus." Sahut ayahnya Nayla"Iya om itu lebih bagus.." ucap Indra lagi sambil tersenyum."Kalau begitu nak Indra jangan panggil om..! panggil saja ayah seperti Nayla dan Ikbal." Seru ayahnya Nayla."baik ayaa--h.." ucap Indra gugup."Hahaha..tak apa nak nanti lama lama akan terbiasa juga." Seru ayahnya sambil tertawa.Indra tersenyum sambil mengusap tekuk nya, ia sangat malu dan gugup karena baru pertama kali bertemu ayahnya Nayla.Sedangkan Nayla di dapur tersenyum mendengar ayahnya dan kekasihnya sudah terlihat akrab.Lalu Nayla membawakan minuman ke ruang tamu."Ini diminum pak Indra.." ucap Nayla meletakkan teh untuk Indra kemudian untuk ayahnya.Nayla duduk di samping ayahnya."Nak, tolong masakan untuk makan malam, jang
Indra pergi ke belakang melewati dapur, ia melihat Nayla sedang asyik memasak. Namun Nayla tidak menyadari nya."Ekhem ekhem..!" Nayla sedikit terkejut dan langsung berbalik mendengar suara dehem Indra."Ada apa..! kenapa kemari..?" Kata Nayla. Ia melihat Indra mendekat, kemudian ia menodongkan ulekan ke arah Indra. Sebabnya saat ini dia sedang mengulek sambal."Wow, santai dong..! Aku hanya mau bertanya dimana kamar mandinya..?" Ujar Indra sambil mengangkat kedua tangan nya."Itu..!" sahut Nayla sambil menunjuk kamar mandinya, lalu melanjutkan kembali dengan aktivitasnya.Lalu Indra berbalik langsung menuju kamar mandi.Setelah beberapa menit, Indra keluar dengan baju Koko nya ia terlihat sangat tampan.Nayla tadinya fokus mengulek sambal, langsung teralih kan ketika Indra keluar dari kamar mandi, ia begitu terpukau melihat Indra keluar baju koko nya.Ia sangat begitu tampan, ditambah tumbuh bulu bulu halus d