Share

Bab 7: Kesepakatan

Maudi melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, hatinya memang lebih berwarna sekarang. Untuk pertama kalinya dia merasakan getaran yang tidak biasa, sebuah getaran yang mampu membuatnya merasa tidak bisa tidur, dan hanya bisa membayangkan wajahnya seorang.

“Aku harap kamu mau menyambutnya,” lirih Maudi. Beberapa saat tadi akhirnya Maudi bisa memberikan surat cinta kepada Melati, perasaan yang telah ia tulis dengan sangat baik.

Setelah beberapa menit, lelaki yang terkenal dingin itu memarkirkan mobilnya di rumah Bisma kembali. Ya, dia terpaksa menemui Bisma lagi, dikarenakan sang sahabat memintanya untuk datang setelah mengantarkan Melati.

Tiba dikamar, terlihat Bisma tengah berbaring sambil memainkan ponselnya. Sadar atas kehadiran Maudi, dia segera bangkit dan menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa.

“Ada apa Bis? Perasaan tadi Lo cuek aja pas gue dagang,” tanya Maudi, ia segera menghampiri Bisma dan memilih duduk di sofa yang berada tak jauh dari jendela kamar.

“Seberapa D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status