Share

63. Aura Permata Katastrof

“Argh... aku sangat haus,” erang Orlando, tapi hanya terdengar seperti gumaman.

“Bangunlah kalau begitu. Kamu sudah tidur terlalu lama, Orlando.”

Mata Orlando yang tadinya berat, perlahan-lahan mulai terbuka. Dia menghirup udara dan langsung bisa mencium aroma kayu manis di sekitar.

Saat pandangan lelaki itu sudah fokus dengan sempurna, dia melihat sosok Kaliya yang sedang duduk di seberang sana sembari menyantap roti croissant dengan elegan.

“Aku tidak tahu kalau iblis bisa memakan roti,” seloroh Orlando. Dia mengubah posisinya menjadi duduk.

“Dan juga membaca koran,” tambah Kaliya sembari menunjuk surat kabar di atas meja.

“Wow, sangat menarik. Perubahan apa yang terjadi di sini? Kenapa tiba-tiba aku merasa aneh? Lalu... di mana ini?” Orlando masih linglung. Dia mengedarkan pandangan dan merasa asing dengan ruangan yang ia tempati sekarang.

“Kita berada di sebuat mote

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status