Ratna sudah tak menunjukkan senyumannya sama sekali, bibir nya sudah mengerucut, hatinya juga sudah bergemuruh hebat, dan air matanya sudah ingin tumpah membasahi wajahnya, entah apa yang dirasakan Ratna saat ini, dadanya merasa sangat sekali ketika Ghani memberikan undangan tersebut, apakah Ratna sudah mulai jatuh hati kepada Ghani, dan Ratna pun masih belum menyadari nya sampai saat ini.
Ghani juga sampai saat ini masih belum sadar jika ada perubahan di wajah Ratna, dan Ghani pun masih merasa jika semuanya baik-baik saja.Makan malam mereka pun sudah selesai, tapi kesalahpahaman yang dialami Ratna masih belum, Ratna masih salah paham kepada Ghani karena sebuah undangan tersebut.
"Mas sudah kan, kalau sudah kita pulang aja ya, aku capek", Ghani pun mengangguk dan mengajak Ratna pergi meninggalkan resto tersebut, tak banyak yang mereka bicarakan, Ratna sudah malas berbicara kepada Ghani dan Ghani pun masih belum menyadarinya.
Tak lama setelah itu mere
Ghani saat ini juga tengah keluar bersama Ghina, Ghani sudah janjian dulu sama Ghina jika jam istirahat nya nanti ia akan mengajak Ghina pergi untuk mencari kado buat kakaknya nanti, ia sengaja memilih waktu siang hari karena kalau malam pastinya kakaknya itu akan kepo, selalu ingin tahu kemana mereka akan pergi.Motor Rio kemudian menyalip sebuah mobil, mobil yang di tumpangi oleh Ghani tentunya.Tak lama setelah itu, mereka sudah tiba di area basemen mall tersebut, dan disusul dari belakang yaitu Ghani dan Ghina, Ratna pun menoleh, merasa kenal dengan mobil itu tapi kini tangannya sudah ditarik oleh Rio dan kemudian Ratna sudah berjalan masuk menuju ke dalam mall tersebut.Ratna masih saja celingukan, mencari si pemilik mobil yang menurutnya tak asing, tak lama setelah itu terlihatlah sang pemilik mobil, benar saja Ghani sedang berada di dalam mall tersebut bersama dengan seorang wanita, dan Ratna pun menduga kalau ia adalah calon istrinya Ghani.Hatiny
Ghani memukul setir nya dengan kuat, Ghina pun kaget, ada apa saudaranya itu, mengapa setelah keluar dari mall malah jadi seperti ini, tidak biasanya Ghani akan kesal dan marah seperti ini, hadiah pun juga tak jadi Ghani beli, ia lebih memilih meninggalkan tempat ini, tempat ia melihat Ratna bersama dengan seorang laki-laki.Laju mobilnya di percepat membuat Ghina seakan takut dengan Ghani."Kak, jangan ngebut-ngebut, aku takut", Ghina sudah ketakutan dan kini Ghani mulai tersadar dengan apa yang ia lakukan tadi, perbuatan ini bisa membahayakan dirinya dan Ghina.Mobil pun menepi, dan Ghina kini dapat bernafas dengan lega,"Ya Allah kak, Kenapa, ada masalah apa, jangan kayak gini, aku takut, kamu hampir bunuh diri tau gak", Ghina pun merasa kesal, tapi ia juga penasaran dengan apa yang sedang di alami oleh Ghani."Kalau ada masalah, cerita, jangan dipendam sendiri", Ghani kemudian menyandarkan tubuhnya mencoba untuk menenangkan dirinya."Maafk
Ghani langsung saja pergi menuju ke rumah Ratna, ia tak perlu menghubungi Ratna, ia akan langsung saja ke sana memastikan semuanya dan menjelaskan siapa yang akan menikah, Ghani baru sadar jika Ratna salah paham soal undangan tersebut, Ratna menyangka jika dirinya lah yang akan menikah, sekilas Ghani ingin tertawa, tapi ia urungkan, ia masih akan menjelaskan semuanya agar salah paham ini tidak berangsur lama.dan Ghani juga merasa bahwa saat ini Ratna sudah benar-benar jatuh cinta dengannya, sama dengan dirinya saat ini.Ghani kini sudah sampai tepat di halaman rumah Ratna, rumah itu terlihat sepi, tapi ada mobil di sana yang Ghani tahu itu adalah mobil Ratna.Ghani kemudian turun, berjalan menuju ke depan gerbang rumah Ratna, benar saja rumah itu terlihat sepi sekali, Ghani kemudian menekan bel di depan gerbang Tersebut, tak lama setelah itu ada seorang ibu-ibu paruh baya keluar dari dalam rumah, Ghani yakin itu pasti adalah asisten rumah tangga keluarga Ratna.
Ghani menatap rumah yang ada di depa nya, sudah lama ia berada disini tapi ia tak bertemu dengan Ratna sampai saat ini.Ia sudah menyerah, ia ingin pergi saja, Ratna tak mungkin menemuinya saat ini, dan Ghani akan membiarkan Ratna untuk sendiri dan berpikir sejenak tentang semua ini, dan kini kunci mobil sudah ia putar dan mobil pun sudah akan bergerak.Ratna pun keluar dari dalam rumah, ia melihat mobil Ghani yang sudah ingin bergerak, Ratna kemudian segera berlari keluar dari rumahnya, ia kemudian keluar dari dalam gerbang dan menghadang mobil Ghani.Ratna kemudian berlari menuju kejalan mencoba menghadang mobil laki-laki ini, Ghani pun kaget, tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menghadang mobilnya yang tak lain adalah Ratna yang baru saja keluar dari dalam rumahnya."Mas turun, aku mau bicara sesuatu sama kamu, aku mau meluruskan permasalahan kita" Ucap Ratna kepada Ghani, Ghani pun tersenyum, ia kemudian turun untuk menemui Ratna yang sedang ada di h
Didalam rumah, kini Alisa terlihat mondar-mandir, ia masih menghawatirkan Ghani yang belum pulang, menurut penuturan Rafa tadi Ghani pulang dan ia kemudian pergi lagi tanpa pamit.Fandi yang saat ini melihat istrinya pun hanya menggelengkan kepalanya, "Ma, sudah jangan mondar-mandir terus, papa pusing dari tadi lihat Mama yang terus saja berjalan bolak-balik", ucap Fandi kepada istrinya, Rafa dan Ghina pun juga sama, ia juga pusing melihat Mommy nya yang tak kunjung duduk."Mom, sudah ayo duduk, dan lebih baik kita sholat Maghrib dulu, udah adzan tuh", ucap Ghina dan Rafa pun mengangguk."Iya mom, lebih baik kita sholat Maghrib dulu", Alisa Kemudian berhenti, ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan segera menunaikan sholat Maghrib yang memang sudah memasuki waktunya.Fandi, Rafa dan Ghina akhirnya bisa bernafas lega, setidaknya Mommy nya saat ini bisa beristirahat dan tidak berdiri saja sedari tad
Ghani tiba di rumah sakit, ia kemudian segera turun dan meraih tas kerjanya tak lupa jas putihnya kedokteran nya ia bawa, Ghani merupakan salah satu dokter muda dan tampan di rumah sakit ini, setiap Ghani memasuki rumah sakit pasti para suster pun akan melihat Ghani sampai ia memasuki lift.Ghani kini berjalan ke ruangannya, di belakang ada seorang suster yang memanggil nya, lebih tepatnya suster yang menjabat sebagai asisten nya, suster tersebut memberitahu kan jika ada seorang wanita yang tengah menunggu dirinya saat ini, dan wanita itu kini ada di dalam ruangan nya."Terimakasih sus, saya akan menemuinya", ucap Ghani, Ghani sudah mengira jika yang datang pasti adalah Mesya, perempuan ini tidak pernah berhenti untuk mengejar dirinya.Pintu pun di buka oleh Ghani, dan yang ia lihat pertama kalau adalah seorang wanita yang sedang duduk di sofa sedang menunggu dirinya, Mesya Zevanya, dia yang sedang menunggu se
Masih didalam mobil, dan masih juga menahan kesal, Ghani hanya bisa mengumpat didalam hatinya, Menahan kesal ternyata membuat wajahnya tak setampan biasanya, wajahnya di tekuk, bibirnya pun mengerucut membuat Ratna ingin sekali menertawakan kekasihnya itu, Ratna hanya bisa menggelengkan kepalanya, tapi sempat ada rasa takut ketika melihat Ghani dan Rio beradu mulut di depan gerbang tadi.Suasana di dalam mobil begitu sepi, tak ada yang saling bicara mereka hanya saling memandang satu sama lain."Beneran kamu kemarin nangis??", tanya Ghani kemudian, Ia ingin mendapat jawaban dari mulut Ratna, tak percaya dengan apa yang dikatakan Rio tadi."Kata siapa mas??", tanya Ratna ngeles, sejujurnya ia malu mengakui jika dirinya menangis karena melihat Ghani dengan wanita lain."Jawab aja, gak usah balik nanya", Jawab Ghani ketus, Ratna dapat merasakan jika Ghani masih kesal kepada Rio, dan lebih parahny
Tepat hari ini, sesudah melakukan perjalanan kemarin sore, kini di pagi ini, tepatnya pukul 9 pagi, semua sudah berkumpul di kediaman rumah pengantin putri calon istri Rafa, tenda pengantin sudah terpasang dengan. sangat indah, para tamu undangan juga sudah datang, Dan begitu juga dengan pengantin pria, Keluarga pengantin pria sudah sampai pukul setengah 9 tadi, dan kini masing-masing sudah duduk di tempat duduk yang sudah disediakan.Acara ijab Kabul pun sudah selesai dan Ghani juga ikut lega karena kakaknya akhirnya bisa melepas mas lajang nya hari ini.Acara akan di teruskan malam nanti, tamu-tamu juga akan berdatangan di hotel yang sudah di sewa untuk acara resepsi pernikahan Rafa dan istrinya.Saat ini Ratna sedang berada di kamar hotel yang sudah ia tempati, di sebelah kamarnya saat ini juga sudah di tempati Mama dan Papanya,Acara yang dihadiri nya akan berlangsung malam nanti, dan saat ini Ratna masih sibuk berguling-guling di atas kasurnya sambil m