Share

Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami
Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami
Author: Hoshea Theodor

Bab 1

Author: Hoshea Theodor
Namaku Lusi, seorang istri yang ditinggal suami pergi bekerja.

Hari itu, seperti biasa aku memakai pakaian tidur transparan dan berdiri di depan cermin, menikmati pantulan diriku sendiri.

Renda ungu itu menutupi bagian sensitif, belahan dada yang samar-samar terlihat, pinggul montok alami, dipadukan dengan stoking hitam dan sepatu hak tinggi.

“Seharusnya semua pria ingin menaklukkan tubuh seperti ini, ‘kan?”

Aku menggigit bibir bawah, menatap diri sendiri dengan tatapan menggoda sambil berpose penuh godaan.

“Ceklik!”

Setelah selesai foto, aku langsung kirim ke suamiku. Tapi anehnya, dia tak juga membalas. Padahal biasanya langsung dibalas, kenapa kali ini tidak?

Aku merasa aneh dan buru-buru memeriksa ponsel.

Dan saat itulah aku sadar, ternyata fotonya salah kirim. Aku malah kirim ke ayah mertuaku!

“Aduh, gara-gara foto profilnya mirip sekali! Kalau sampai dilihat, bisa memalukan sekali!”

“Nggak bisa, harus cepat-cepat dihapus sebelum ketahuan.”

Dengan jantung berdebar, aku diam-diam masuk ke kamar ayah mertua. Dia sedang tidur siang di atas ranjang dan ponselnya sedang dicas di sisi dalam. Aku segera membungkuk hendak mengambilnya, tapi baru saja tangan menyentuh ponsel, tiba-tiba tubuhku terasa berat, sepasang tangan besar menahanku dari belakang.

“Siapa itu?!”

Suara ayah mertua terdengar lantang saat dia terbangun dan tubuhku langsung tertindih, tak bisa bergerak.

Dalam sekejap, bagian dadaku yang bulat besar tertekan hingga berubah bentuk.

Ototnya kekar sekali.

Itu pikiran pertama yang muncul di kepalaku.

Tak kusangka, meski usianya tak lagi muda, tubuh ayah mertua jauh lebih kekar dibanding suamiku yang baru usia tiga puluhan.

Wajahku langsung merona dan jantungku berdegup kencang.

“Ayah… ini aku.”

“Lusi? Kupikir ada pencuri. Apain kamu ke kamarku?”

Dia melepaskan tangannya, lalu menatapku tajam, seolah sedang menilai sesuatu.

Aku gelagapan, tak berani menjawab. Tapi, pandangannya langsung tertuju ke ponsel yang kuselipkan di belakangku.

“Serahkan sini!”

Meski suamiku bukan anak kandungnya, tapi dia selalu menghormatinya seperti ayah sendiri. Apa yang dikatakan ayah mertua mutlak di rumah ini, tidak ada yang bisa membantah. Walau sebenarnya berat hati, aku terpaksa menyerahkan ponselnya.

Begitu melihat foto di layar, mata ayah mertua langsung terbelalak dan muncul rona merah di wajahnya yang biasanya dingin.

Sementara wajahku terasa panas seperti terbakar, malu luar biasa. Rasanya ingin lenyap dari dunia saat ini juga.

“Ma… maaf ayah. Sebenarnya foto itu untuk Jerhemy, tapi tak sengaja malah terkirim ke sini.”

Mendengar itu, dia menyipitkan mata, menatapku dari atas sampai bawah dan merenungkan sesuatu.

“Lusi, aku paham. Jerhemy sering pergi jauh, menyetir truk keluar kota dan jarang pulang. Aku paham kamu pasti kesepian.”

“Tapi tetap saja, kamu nggak boleh sembarangan berteman di sosial media.”

Perkataan ayah mertua memang terdengar tersirat, tapi aku bukan orang bodoh. Begitu mendengarnya, aku langsung tahu maksudnya.

Dia pasti mengira aku kesepian dan sedang menggoda pria lain lewat obrolan mesra!

Aku pun buru-buru menjelaskan,

“Ayah, kamu salah paham. Foto itu benar-benar untuk Jerhemy.”

Namun, dia hanya tersenyum sambil melambaikan tangan.

“Sudahlah, kamu nggak perlu tegang. Aku juga pernah muda, jadi bisa paham. Itu hal yang wajar, asal tahu batas dan nggak melewati batas.”

“Ada macam-macam orang di sosial media sekarang. Lain kali jangan kirim yang kelihatan wajah, jaga privasi baik-baik.”

Tapi sungguh, aku sama sekali tidak sedang menggoda siapapun.

Merasa disalahpahami, aku ingin menjelaskan lebih lanjut, tapi sepertinya ayah mertua sudah tak tertarik mendengar.

“Sudahlah, aku mau keluar nanti. Aku akan hapus fotomu nanti, kamu keluar dulu.”

Aku hanya bisa menghela napas dan menurut.

Yang tak kusangka, ternyata foto itu tidak dihapus sama sekali!

Malam itu, saat ayah mertua pulang sudah cukup malam. Khawatir dia belum makan, aku pun turun dari ranjang dan berniat menanyakannya.

Namun, baru sampai di depan pintu kamarnya, aku mendengar suara yang membuat wajah memerah.

“Kamu cantik sekali, aku jadi ingin menyentuhmu.”

“Cepat, cium dia!”

Ayah mertua membawa perempuan ke rumah?

Aku langsung mengernyit. Sejak ibu mertua meninggal, dia selalu hidup sendirian. Kalau sekarang sudah punya pasangan, itu hal yang baik juga. Hanya saja, aku penasaran siapa perempuan itu.

Sekarang banyak penipu berkeliaran, sementara suamiku juga sedang tak di rumah. Sebagai menantu, aku tentu harus ikut menjaga dan memastikan semuanya aman untuk ayah mertua.

Dengan hati-hati, aku mengintip melalui celah pintu.

Detik berikutnya, aku langsung terpaku. Setengah tubuhku terasa lemas karena terkejut.

Ternyata hanya ada ayah mertuaku seorang diri di dalam kamar. Tak ada bayangan perempuan lain sama sekali.

Ayah mertua sedang berbicara dengan fotoku!

“Pantas saja anakku begitu tergila-gila padamu, memang menggoda sekali!”

“Sayang sekali, ternyata perempuan genit. Pakai baju begini dan dikirim pula ke laki-laki lain. Anakku lagi nggak ada di rumah, mana mungkin aku membiarkan barang sebagus ini jatuh ke tangan orang lain?”

Apa maksudnya?

Tidak jatuh ke tangan orang lain? Jangan-jangan, ayah mertua mau….

Sensasi terlarang dan menyimpang ini seperti aliran listrik yang mengalir liar di seluruh tubuhku. Logikaku berkata aku seharusnya maju dan menghentikannya, tapi tenggorokanku terasa panas dan kering. Aku sama sekali tak bisa bersuara.

Benar kata orang, membandingkan itu hanya membuat sakit hati. Dulu, kupikir semua pria sama seperti suamiku, seperti sosis ayam kemasan.

Barulah hari ini aku benar-benar paham, apa arti lelaki sungguhan.

Mengerikan sekali. Kalau itu sampai masuk, bukankah itu akan sangat dahsyat sekali?

Sebenarnya, ada satu hal yang tidak salah dari ucapan ayah mertua. Suamiku jarang pulang membuat tanah subur ini tak pernah digarap. Sudah lama aku seperti lahan kering yang menanti hujan dan kini rasanya semakin membara.

Melihat pemandangan ini, dorongan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata langsung berubah menjadi aliran hangat yang menyeruak ke perut bawahku.

Aku….
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami   Bab 6

    Namun, belum sempat aku berteriak, bibirku sudah ditutup kasar oleh Om Toni.“Dasar jalang, jelas-jelas sudah menginginkannya, masih saja teriak-teriak!”“Biar kupingsankan kamu! Lihat masih bisa teriak nggak nanti!”Tak lama kemudian, aku merasakan nyeri menusuk di salah satu bagian tubuhku, seperti ditusuk jarum tepat di titik akupuntur. Hanya butuh beberapa detik, pandanganku menggelap dan aku langsung tak sadarkan diri.Saat aku sadar kembali, bajuku sudah tercerai-belai di lantai dan Om Toni sudah menghilang entah ke mana.“Aku… aku sudah di….”Namun, kenapa tubuhku sama sekali tidak terasa aneh?Aku buru-buru mengenakan kembali pakaianku, perasaan kacau dan hancur bercampur jadi satu. Tanpa sadar, aku mengetuk pintu kamar mertua.“Ayah… aku baru saja diperkosa.”Di depan pintu kamar ayah mertua, aku terjatuh ke lantai. Air mataku mengalir deras seperti mutiara yang bergulir.Setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi, ayah mertua langsung marah besar. Tanpa pikir panjang, dia menga

  • Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami   Bab 5

    Mungkin karena fisik dan mentalku terlalu lelah, tak lama kemudian aku didiagnosis mengalami gangguan hormon. Tubuhku lemas, bahkan untuk berdiri saja rasanya tak punya tenaga. Yang lebih menyiksa, aku sudah minum banyak obat, tapi sama sekali tak membuahkan hasil.Untungnya, ayah mertua bertemu dengan seorang tabib tua di komunitas pertemanan. Katanya beliau ini ahli pengobatan tradisional khusus menangani masalah kewanitaan.Begitu memegang nadiku, dia langsung bisa menyebutkan segala gejala yang kualami tanpa meleset sedikit pun.“Tenang saja, ini hanya masalah ringan. Aku akan tusuk beberapa akupuntur, nanti juga membaik.”Mendengar itu, ayah mertua langsung menghela napas lega.“Bagus-bagus. Kalau begitu, aku titip menantuku padamu ya. Aku masih ada urusan, harus pergi ke kamar dulu.”Dia bahkan tak bisa menahan diri semenit pun, kok bisa sekuat itu?Melihat ayah mertua dan Tante Sinta berjalan masuk ke kamar sambil bergandengan tangan, aku pun merasa sedikit heran dalam hati.Om

  • Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami   Bab 4

    Begitu mendengarnya, jantungku nyaris berhenti berdetak karena kaget.Mampus, pasti gara-gara disumpal celana dalam tadi, lipstikku jadi belepotan!“Aku….”“Ya ampun!”Tepat saat aku bingung mencari alasan, tiba-tiba ayah mertua menolongku.“Tadi aku dan Lusi sedang mengerjaimu, nggak sengaja malah jatuh. Sepertinya karena itu lipstiknya jadi belepotan. Menurutku kalian berdua jangan sering-sering teleponan sampai larut malam, besok paginya jadi nggak semangat.”Alasannya memang agak konyol, tapi suamiku selalu percaya sama ucapan ayahnya. Jadi, begitu mendengar penjelasan itu langsung darinya, suamiku pun tidak membahasnya lagi.Namun, tiba-tiba suamiku bilang mau pulang.“Aku agak capek akhir-akhir ini, mau istirahat beberapa hari di rumah.”Padahal suamiku tidak pernah bicara seperti ini. Apalagi sekarang lagi libur panjang tanggal merah, masa-masa paling butuh tenaga kerja. Tapi, dia malah rela meninggalkan bayaran tinggi hanya demi pulang?Aku dan ayah mertua saling bertatapan, da

  • Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami   Bab 3

    Segera setelah itu, ayah mertua langsung menyorongkan ponsel ke wajahku dan menekan tombol terima panggilan.“Dasar genit, sudah nggak sabar?”Di layar, suamiku menatapku sambil menyipitkan mata dengan ekspresi genit.Karena sudut ponselnya miring, suamiku tak bisa melihat mulutku yang disumpal. Dia hanya bisa melihat bagian leher ke bawah. Melihat aku diam saja, dia malah mengira aku sedang bermain peran. Kemudian dia pun membuka ikat pinggangnya.“Gayanya bahkan sudah siap?”“Sayang, kamu memang jago. Ayo merangkak ke sini dan layani aku.”Aku rasanya mau menangis, terpaksa merangkak maju sambil sekuat tenaga melindungi bokongku dengan tangan.Ayah mertua sedang mabuk dan masih kesal, jadi dia sama sekali tak mengenali suara suamiku. Untung badanku cukup lincah, kalau nggak mungkin aku sudah menjadi santapan habis-habisan.Ini tak bisa dibiarkan terus-menerus.Jika tidak, cepat atau lambat suamiku akan tahu.Jika tidak, aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan mertuaku di depan suami

  • Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami   Bab 2

    Tak bisa, kalau terus begini, pasti bakal terjadi sesuatu.Aku langsung menutup pintu, lalu menyelinap balik ke kamarku sendiri seperti pencuri. Aku merapatkan kaki erat sambil menjepit selimut, rasa gatal itu malah semakin menjadi-jadi.“Kalau bisa sekali saja sama pria seperti ayah, pasti enak sekali.”Begitu pikiran itu muncul, aku langsung terkejut sendiri.Bereaksi saat melihat ayah mertua saja sudah cukup gila, sekarang malah mulai berkhayal yang aneh-aneh.Gila! Tidak tahu malu!Aku buru-buru membuka jendela untuk mencari angin segar, lalu menenggak beberapa gelas air dingin, berharap bisa meredakan panas di tubuh. Tapi, hasrat itu seperti kotak pandora yang sekali dibuka, tak ada jalan mundur lagi.Lalu aku harus bagaimana? Masa hanya bisa menahannya sendiri?Aku rebah tak berdaya di atas ranjang dan mataku tak sengaja tertuju pada lingerie renda transparan di samping ranjang.Seketika, ada ide muncul di otakku.Oh iya, suamiku! Aku masih punya suamiku!Meskipun nggak bisa dise

  • Cobaan Istri Yang Ditinggal Suami   Bab 1

    Namaku Lusi, seorang istri yang ditinggal suami pergi bekerja.Hari itu, seperti biasa aku memakai pakaian tidur transparan dan berdiri di depan cermin, menikmati pantulan diriku sendiri.Renda ungu itu menutupi bagian sensitif, belahan dada yang samar-samar terlihat, pinggul montok alami, dipadukan dengan stoking hitam dan sepatu hak tinggi.“Seharusnya semua pria ingin menaklukkan tubuh seperti ini, ‘kan?”Aku menggigit bibir bawah, menatap diri sendiri dengan tatapan menggoda sambil berpose penuh godaan.“Ceklik!”Setelah selesai foto, aku langsung kirim ke suamiku. Tapi anehnya, dia tak juga membalas. Padahal biasanya langsung dibalas, kenapa kali ini tidak?Aku merasa aneh dan buru-buru memeriksa ponsel.Dan saat itulah aku sadar, ternyata fotonya salah kirim. Aku malah kirim ke ayah mertuaku!“Aduh, gara-gara foto profilnya mirip sekali! Kalau sampai dilihat, bisa memalukan sekali!”“Nggak bisa, harus cepat-cepat dihapus sebelum ketahuan.”Dengan jantung berdebar, aku diam-diam m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status