Share

Chapter 4

Sudah hampir 6 bulan Michell tinggal di rumah samuel, selama itu juga Nayla mulai jarang ikut sarapan atau makan malam bersama. Nayla selalu berangkat pagi pagi sekali dan akan tidur sebelum jam makan malam. Selama itu juga Nayla semakin penasaran dengan sosok Adit, Adit sering sekali membantu nya setiap berada dalam bahaya, tidak ada percakapan antara keduanya karena pria itu akan langsung pergi setelah menolongnya.

Dan hari ini Nayla kembali datang ke sekolah lebih awal dari biasanya jadi benar benar belum ada satu pun murid yang datang termasuk Adit. Biasanya pria itu lebih dulu datang dari nya tapi hari ini kebalikannya.

Jam terus berputar hingga matahari mulai naik menampakkan dirinya, beberapa murid mulai berdatangan namun sosok yang Nayla tunggu masih belum memunculkan wajahnya sejak tadi. Ini sangat aneh, biasanya Adit selalu datang walupun akhirnya akan membolos setelah bel masuk berbunyi .

"Selamat pagi anak anak."

"Apa dia tidak masuk? Ckk kenapa aku begitu peduli dengannya?" batin Nayla mengalihkan pandangannya dari bangku kosong Adit.

*****

Sepulang sekolah Nayla memutuskan untuk pergi ke tempat tempat biasa dia tidak sengaja bertemu Adit. Mulai dari gang kecil waktu itu saat dia hampir dilecehkan oleh pria mabuk, terus mini market, lampu merah tempat dia bertemu pria itu saat menjual koran nya dan tempat lainnya namun nyatanya dia sama sekali tidak menemukannya. 

"Ckk apa dia hilang ditelan bumi?"

Nayla menyerah, dia kembali ke sekolah dan berdiam diri di atap sekolah. Hari sudah mulai sore dan dia masih enggan pulang sekarang.

"Hufff," Nayla mendudukkan dirinya dilantai atap sekolah tanpa alas apapun. Duduk memeluk lututnya sambil melihat pemandangan kota jakarta di sore hari, rambut nya terus beterbangan karena angin yang lumayan kencang.

"Kenapa mencari ku?"

Gadis itu menoleh kaget melihat sosok orang yang sejak tadi dia cari kini duduk disebelahnya. Ya, saat ini Adit duduk disamping nya, wajahnya menatap lurus melihat pemandangan kota jakarta didepannya.

"Eh s-sejak kapan kamu disini?" 

Adit  tdak menjawab pertanyaannya membuat Nayla menghembuskan nafasnya panjang lalu memilih untuk kembali menatap lurus didepannya.

"Aku mengikutimu sejak tadi." 

Siapa sangka sebenarnya Adit sudah mengikuti Nayla sejak tadi. Tadi saat di gerbang sekolah dia tidak sengaja melihat Nayla dan akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti gadis itu.

"Ckk kenapa kamu tidak bilang?" tanya Nayla pelan, sangat pelan seperti gumaman.

"Kenapa? Kamu merindukanku?"

"Apa?! M-me apa tadi?"

"Lupakan," sahut Adit dengan suara datar nya.

Keduanya mulai diam, terlena dengan pikiran masing masing. Hingga bunyi getaran dari ponsel Nayla membuyarkan lamunan keduanya. 

Nayla berdecih membaca pesan dari kakak tiri nya itu "Sejak kapan dia peduli denganku," gumamnya sambil menyimpan kembali ponselnya kedalam saku seragam nya. Baru saja Samuel mengiriminya pesan dan menanyakan dimana keberadaannya.

"Sudah disuruh pulang?" tanya Adit.

 

"Eh kenapa kamu tahu? Kamu cenayang?"

"Tidak. Sudah dapat ditebak, kamu memiliki keluarga sudah pasti mereka mengkhawatirkan mu karena belum pulang."

"Mereka tidak akan peduli . kamu sendiri kenapa juga belum pulang? Ah kamu Cowok jadi orang tua mu tidak akan mengkhawatirkanmu,." tanya Nayla pelan, entah kenapa mereka mendadak seolah olah sudah berteman karena mulai saling melayangkan pertanyaan .

"Tidak akan ada yang mengkhawatirkan ku. Mereka bahkan tidak akan menungguku dirumah."

"Kenapa? Mereka bekerja? Keluar kota? Atau..."

"Diatas sana." sahut Adit sambil menunjuk kearah langit yang mulai berubah warna.

"Apa? Mereka sedang pergi keluar kota menggunakan pesawat?" tanya Nayla dengan polos nya.

"Tidak, mereka tidak perlu menaiki pesawat karena mereka memiliki sayap."

"Apa maksudnya?" batin Nayla masih belum mengerti dengan maksud ucapan pria disamping nya itu.

"Mereka sudah meninggal. Saat aku masih kecil."

Seketika Nayla langsung menutup mulutnya kaget "Eh, maaf aku tidak bermaksud. Aku benar benar tidak tahu," ucapnya merasa tak enak dengan Adit.

"Pulanglah, orang tuamu pasti mengkhawatirkan mu."

"Papahku juga sudah meninggal," lirih Nayla, kedua mata mereka bertemu saling pandang. Mata mereka sama sama menyiratkan rasa kepedihan.

Hingga tak lama kemudian Adit melepas kontak itu "Kamu sudah tidak memiliki keluarga?" tanyanya mencoba mencairkan suasana.

Nayla menggeleng "Aku masih mempunyai mamah. Setelah papah meninggal, mamah menikah lagi dan aku tidak suka keluarga ku yang sekarang. Aku membenci mereka."

"Kenapa?"

"Entahlah," jawab Nayla sekenanya, dia tidak ingin menceritakan tentang percintaannya yang menyedihkan.

"Apa karena ini kamu menjadi sosok yang introvert?" tebak Adit membuat Nayla langsung menoleh kearahnya.

"Apa karena ini juga kamu menjadi orang yang sangat dingin?" tanya gadis itu balik, keduanya kembali menatap satu sama lain. Mereka mempunyai masalah masing masing yang membuat sifat mereka berubah.

******

Sejak kejadian dimana mereka saling bertukar cerita, Adit jadi lebih sering masuk sekolah. Ah maksud nya mengikuti pelajaran, entah apa yang membuatnya seperti ini hanya saja dia tiba tiba ingin terus melihat Nayla.

"Loh Adit, kamu masuk?" tanya pak Hakim sedikit terkejut melihatnya mengikuti pelajarannya.

"Karena kamu jarang mengikuti pelajaran, jadi tolong majulah kedepan. Kerjakan semua soal di papan tulis."

Tanpa mengeluarkan suaranya Adit pun langsung maju kedepan. Menyelesaikan semua soal di papan tulis dengan cepat dan benar membuat seisi kelas menatapnya kagum tak terkecuali Nayla.

"Kamu murid pandai Adit. Bapak harap kamu akan terus mengikuti pelajaran."

Tak lama kemudian seorang staf sekolah datang memanggil Nayla untuk datang ke ruang BK sekarang.

"Nayla, kamu dipanggil bu dewi ke ruangan nya. Pergilah."

Nayla yang tidak tahu kenapa dipanggil pun hanya menurut dan langsung ikut staf Sekolah tadi. 

"Oh Adit kamu bisa kembali ke bangkumu," ucap pak hakim karena Adit hanya berdiri diam menatap kepergian Nayla.

"Adit."

"Pak maaf saya izin ke toilet," ucap Adit dan langsung keluar dari kelas begitu saja untuk menyusul Nayla.

******

"Permisi, bu dewi memanggil saya?" tanya Nayla saat sudah sampai diruang BK.

"Oh Nayla duduklah."

Didalam ruangan BK sudah ada salah satu murid yang sama sekali tidak Nayla kenali. Disana juga ada sepasang orang tua yang Nayla yakin orang tua murid itu.

"Jadi kamu yang namanya Nayla?" 

"Iya tante, saya Nayla. Ada apa ya?"

"Jadi kamu yang membuat anak saya ketakutan sampai tidak ingin masuk sekolah?!!"

"Apa?"

"Maaf nyonya sebaiknya kita bicarakan baik baik. Nayla duduklah," sahut bu dewi.

"Nayla, apa kamu ada masalah dengan Nina? Beberapa hari yang lalu Nina mengadu jika dia tidak sengaja menabrak mu, dia sudah meminta maaf tapi kamu hanya diam dan berlalu pergi. Lalu setelah itu dia mengalami teror dan disurat teror itu ada inisial NP. Apa itu kamu? Nayla Putri?" tanya bu dewi membuat Nayla langsung terkejut.

"Saya tidak pernah melakukan itu bu."

"Cih mana ada penjahat mengaku !! Kamu tahu tidak gara gara kamu anak saya jadi tertekan. Mental nya down !!"

"Tapi saya benar benar tidak melakukan itu tante. Oh saya baru ingat, beberapa hari yang lalu memang ada yang menabrak saya tapi saya sama sekali tidak mempermasalahkan itu," Jelas Nayla.

"Bohong. Sudah jelas kamu yang melakukan itu semua!"

"Tante bisa tanyakan sendiri pada anak tante," kesal Nayla.

"Nina? Apa benar yang melakukan teror itu Nayla?" tanya u Dewi yang langsung mendapat anggukan dari Nina.

"Apa? Hei aku bahkan tidak mengenalmu!" teriak Nayla tak terima.

"Bu Dewi lihatlah dia bahkan berani meneriaki anak saya didepan orang tua nya!"

"Bu Dewi saya benar benar tidak tahu."

"Begini saja. Kita tidak bisa asal menuduh tanpa adanya bukti. Pihak sekolah akan mencari bukti pelaku dari teror itu jika benar Nayla pelakunya saya akan memberi hukuman yang setimpal."

 

"Baiklah. Kalau begitu kami permisi. Nina ayo," ucap orang tua nina yang langsung membawa anaknya untuk pergi.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bunnynayen
Halo kak terima kasih sudah membaca ceritanya. sebelumnya cerita ini adalah cerita ff kpop yg aku posting di wp lalu aku pindah kesini dengan nama tokoh lokal. mungkin ada beberapa nama yg kelewatan belum diganti Aku minta maaf. aku akan segera merevisi nya...
goodnovel comment avatar
kikyyolanda1989
Jungkook? Ngapain jk disini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status