Share

Chapter 4

Penulis: Bunnynayen
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-06 12:01:19

Sudah hampir 6 bulan Michell tinggal di rumah samuel, selama itu juga Nayla mulai jarang ikut sarapan atau makan malam bersama. Nayla selalu berangkat pagi pagi sekali dan akan tidur sebelum jam makan malam. Selama itu juga Nayla semakin penasaran dengan sosok Adit, Adit sering sekali membantu nya setiap berada dalam bahaya, tidak ada percakapan antara keduanya karena pria itu akan langsung pergi setelah menolongnya.

Dan hari ini Nayla kembali datang ke sekolah lebih awal dari biasanya jadi benar benar belum ada satu pun murid yang datang termasuk Adit. Biasanya pria itu lebih dulu datang dari nya tapi hari ini kebalikannya.

Jam terus berputar hingga matahari mulai naik menampakkan dirinya, beberapa murid mulai berdatangan namun sosok yang Nayla tunggu masih belum memunculkan wajahnya sejak tadi. Ini sangat aneh, biasanya Adit selalu datang walupun akhirnya akan membolos setelah bel masuk berbunyi .

"Selamat pagi anak anak."

"Apa dia tidak masuk? Ckk kenapa aku begitu peduli dengannya?" batin Nayla mengalihkan pandangannya dari bangku kosong Adit.

*****

Sepulang sekolah Nayla memutuskan untuk pergi ke tempat tempat biasa dia tidak sengaja bertemu Adit. Mulai dari gang kecil waktu itu saat dia hampir dilecehkan oleh pria mabuk, terus mini market, lampu merah tempat dia bertemu pria itu saat menjual koran nya dan tempat lainnya namun nyatanya dia sama sekali tidak menemukannya. 

"Ckk apa dia hilang ditelan bumi?"

Nayla menyerah, dia kembali ke sekolah dan berdiam diri di atap sekolah. Hari sudah mulai sore dan dia masih enggan pulang sekarang.

"Hufff," Nayla mendudukkan dirinya dilantai atap sekolah tanpa alas apapun. Duduk memeluk lututnya sambil melihat pemandangan kota jakarta di sore hari, rambut nya terus beterbangan karena angin yang lumayan kencang.

"Kenapa mencari ku?"

Gadis itu menoleh kaget melihat sosok orang yang sejak tadi dia cari kini duduk disebelahnya. Ya, saat ini Adit duduk disamping nya, wajahnya menatap lurus melihat pemandangan kota jakarta didepannya.

"Eh s-sejak kapan kamu disini?" 

Adit  tdak menjawab pertanyaannya membuat Nayla menghembuskan nafasnya panjang lalu memilih untuk kembali menatap lurus didepannya.

"Aku mengikutimu sejak tadi." 

Siapa sangka sebenarnya Adit sudah mengikuti Nayla sejak tadi. Tadi saat di gerbang sekolah dia tidak sengaja melihat Nayla dan akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti gadis itu.

"Ckk kenapa kamu tidak bilang?" tanya Nayla pelan, sangat pelan seperti gumaman.

"Kenapa? Kamu merindukanku?"

"Apa?! M-me apa tadi?"

"Lupakan," sahut Adit dengan suara datar nya.

Keduanya mulai diam, terlena dengan pikiran masing masing. Hingga bunyi getaran dari ponsel Nayla membuyarkan lamunan keduanya. 

Nayla berdecih membaca pesan dari kakak tiri nya itu "Sejak kapan dia peduli denganku," gumamnya sambil menyimpan kembali ponselnya kedalam saku seragam nya. Baru saja Samuel mengiriminya pesan dan menanyakan dimana keberadaannya.

"Sudah disuruh pulang?" tanya Adit.

 

"Eh kenapa kamu tahu? Kamu cenayang?"

"Tidak. Sudah dapat ditebak, kamu memiliki keluarga sudah pasti mereka mengkhawatirkan mu karena belum pulang."

"Mereka tidak akan peduli . kamu sendiri kenapa juga belum pulang? Ah kamu Cowok jadi orang tua mu tidak akan mengkhawatirkanmu,." tanya Nayla pelan, entah kenapa mereka mendadak seolah olah sudah berteman karena mulai saling melayangkan pertanyaan .

"Tidak akan ada yang mengkhawatirkan ku. Mereka bahkan tidak akan menungguku dirumah."

"Kenapa? Mereka bekerja? Keluar kota? Atau..."

"Diatas sana." sahut Adit sambil menunjuk kearah langit yang mulai berubah warna.

"Apa? Mereka sedang pergi keluar kota menggunakan pesawat?" tanya Nayla dengan polos nya.

"Tidak, mereka tidak perlu menaiki pesawat karena mereka memiliki sayap."

"Apa maksudnya?" batin Nayla masih belum mengerti dengan maksud ucapan pria disamping nya itu.

"Mereka sudah meninggal. Saat aku masih kecil."

Seketika Nayla langsung menutup mulutnya kaget "Eh, maaf aku tidak bermaksud. Aku benar benar tidak tahu," ucapnya merasa tak enak dengan Adit.

"Pulanglah, orang tuamu pasti mengkhawatirkan mu."

"Papahku juga sudah meninggal," lirih Nayla, kedua mata mereka bertemu saling pandang. Mata mereka sama sama menyiratkan rasa kepedihan.

Hingga tak lama kemudian Adit melepas kontak itu "Kamu sudah tidak memiliki keluarga?" tanyanya mencoba mencairkan suasana.

Nayla menggeleng "Aku masih mempunyai mamah. Setelah papah meninggal, mamah menikah lagi dan aku tidak suka keluarga ku yang sekarang. Aku membenci mereka."

"Kenapa?"

"Entahlah," jawab Nayla sekenanya, dia tidak ingin menceritakan tentang percintaannya yang menyedihkan.

"Apa karena ini kamu menjadi sosok yang introvert?" tebak Adit membuat Nayla langsung menoleh kearahnya.

"Apa karena ini juga kamu menjadi orang yang sangat dingin?" tanya gadis itu balik, keduanya kembali menatap satu sama lain. Mereka mempunyai masalah masing masing yang membuat sifat mereka berubah.

******

Sejak kejadian dimana mereka saling bertukar cerita, Adit jadi lebih sering masuk sekolah. Ah maksud nya mengikuti pelajaran, entah apa yang membuatnya seperti ini hanya saja dia tiba tiba ingin terus melihat Nayla.

"Loh Adit, kamu masuk?" tanya pak Hakim sedikit terkejut melihatnya mengikuti pelajarannya.

"Karena kamu jarang mengikuti pelajaran, jadi tolong majulah kedepan. Kerjakan semua soal di papan tulis."

Tanpa mengeluarkan suaranya Adit pun langsung maju kedepan. Menyelesaikan semua soal di papan tulis dengan cepat dan benar membuat seisi kelas menatapnya kagum tak terkecuali Nayla.

"Kamu murid pandai Adit. Bapak harap kamu akan terus mengikuti pelajaran."

Tak lama kemudian seorang staf sekolah datang memanggil Nayla untuk datang ke ruang BK sekarang.

"Nayla, kamu dipanggil bu dewi ke ruangan nya. Pergilah."

Nayla yang tidak tahu kenapa dipanggil pun hanya menurut dan langsung ikut staf Sekolah tadi. 

"Oh Adit kamu bisa kembali ke bangkumu," ucap pak hakim karena Adit hanya berdiri diam menatap kepergian Nayla.

"Adit."

"Pak maaf saya izin ke toilet," ucap Adit dan langsung keluar dari kelas begitu saja untuk menyusul Nayla.

******

"Permisi, bu dewi memanggil saya?" tanya Nayla saat sudah sampai diruang BK.

"Oh Nayla duduklah."

Didalam ruangan BK sudah ada salah satu murid yang sama sekali tidak Nayla kenali. Disana juga ada sepasang orang tua yang Nayla yakin orang tua murid itu.

"Jadi kamu yang namanya Nayla?" 

"Iya tante, saya Nayla. Ada apa ya?"

"Jadi kamu yang membuat anak saya ketakutan sampai tidak ingin masuk sekolah?!!"

"Apa?"

"Maaf nyonya sebaiknya kita bicarakan baik baik. Nayla duduklah," sahut bu dewi.

"Nayla, apa kamu ada masalah dengan Nina? Beberapa hari yang lalu Nina mengadu jika dia tidak sengaja menabrak mu, dia sudah meminta maaf tapi kamu hanya diam dan berlalu pergi. Lalu setelah itu dia mengalami teror dan disurat teror itu ada inisial NP. Apa itu kamu? Nayla Putri?" tanya bu dewi membuat Nayla langsung terkejut.

"Saya tidak pernah melakukan itu bu."

"Cih mana ada penjahat mengaku !! Kamu tahu tidak gara gara kamu anak saya jadi tertekan. Mental nya down !!"

"Tapi saya benar benar tidak melakukan itu tante. Oh saya baru ingat, beberapa hari yang lalu memang ada yang menabrak saya tapi saya sama sekali tidak mempermasalahkan itu," Jelas Nayla.

"Bohong. Sudah jelas kamu yang melakukan itu semua!"

"Tante bisa tanyakan sendiri pada anak tante," kesal Nayla.

"Nina? Apa benar yang melakukan teror itu Nayla?" tanya u Dewi yang langsung mendapat anggukan dari Nina.

"Apa? Hei aku bahkan tidak mengenalmu!" teriak Nayla tak terima.

"Bu Dewi lihatlah dia bahkan berani meneriaki anak saya didepan orang tua nya!"

"Bu Dewi saya benar benar tidak tahu."

"Begini saja. Kita tidak bisa asal menuduh tanpa adanya bukti. Pihak sekolah akan mencari bukti pelaku dari teror itu jika benar Nayla pelakunya saya akan memberi hukuman yang setimpal."

 

"Baiklah. Kalau begitu kami permisi. Nina ayo," ucap orang tua nina yang langsung membawa anaknya untuk pergi.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bunnynayen
Halo kak terima kasih sudah membaca ceritanya. sebelumnya cerita ini adalah cerita ff kpop yg aku posting di wp lalu aku pindah kesini dengan nama tokoh lokal. mungkin ada beberapa nama yg kelewatan belum diganti Aku minta maaf. aku akan segera merevisi nya...
goodnovel comment avatar
kikyyolanda1989
Jungkook? Ngapain jk disini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 45 ( END)

    2 bulan kemudian... "Aku diterima!!!" Suara teriakan bahagia Nayla menggelegar ketika gadis itu mendapat berita tentang dirinya diterima di universitas yang ia inginkan. Kedua orang tuanya dan Adit pun ikut tersenyum senang melihat gadis itu berhasil diterima di kampus impiannya. Tidak mudah bagi Nayla untuk bisa diterima di kampus yang sama dengan Adit. Sebelumnya Adit memang sudah diterima di kampus impiannya melalui jalur PTN. Awalnya Nayla sempat ragu jika dirinya bisa diterima di kampus yang sama dengan Adit, tapi berkat kerja kerasnya dan tentu saja bantuan dari Adit yang tidak henti-hentinya menyemangati dan mengajarinya membuat Nayla akhrinya keterima di kampus itu. "Papa sama mama bangga sama kamu, Nay," ucap kedua orang tua Nayla sambil menatap gadis itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Jujur, kedua orang tua Nayla sangat bangga dengan

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 44

    Ujian nasional sebentar lagi akan dimulai, Adit dan Nayla terlihat semakin giat belajar. Contohnya saja hari ini, sepulang sekolah mereka langsung belajar bersama di rumah Nayla. Ngomong-ngomong mereka berdua berencana ingin kuliah ditempat yang sama dengan jurusan yang sama juga. Awalnya Adit tidak berniat kuliah, pria itu ingin langsung bekerja setelah lulus sekolah tapi ayah Nayla memintanya untuk melanjutkan kuliah. Bahkan ayah Nayla juga yang akan membiayai semua biaya kuliahnya. Hal itu ayah Nayla lakukan agar Adit tumbuh menjadi pria yang sukses agar nanti jika ia dan Nayla melanjutkan hubungan mereka ke jenjang sesius, Adit sudah mempunyai bekal yang cukup. Ditengah aktifitas belajarnya, sesekali Nayla melirik kearah sang kekasih yang tampak sangat fokus dengan buku pelajarannya. Wanita itu heran, kenapa pria yang selama ini dikenal bad boy, trouble maker bahkan sering sekali membolos bisa sepintar itu. Bahkan Nayla saja yang setiap hari masuk sekolah

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 43

    "Kalian dari mana saja? Bilangnya futsal tapi dari pagi baru pulang jam segini. Futsal dimana? Di luar kota?!"Samuel dan Adit hanya berdiri diam saat mendapat omelan dari Nayla. Kedua pria itu bahkan baru saja pulang tapi sudah langsung kena Omelan. Wajar sih Kenapa Nayla marah karena seharian ini kekasihnya lebih memilih menghabiskan waktunya bersama Samuel di banding dirinya."Lagipula sejak kapan kalian sedekat ini? Bukankah sebelumnya kalian bermusuhan?" lanjutnya saat tidak mendapat jawaban dari pertanyaan pertamanya."Ekhem, sepertinya ini masalah sepasang kekasih jadi lebih baik aku pergi saja ya. Kalian Selesaikan masalah kalian sendiri, bye!" sahut Samuel. Pria itu segera melangkahkan kakinya pergi meninggalkan sepasang kekasih yang sebentar lagi bisa di pastikan akan bertengkar.Tanpa mengatakan apapun Nayla melangkahkan kakinya menuju kursi yang berada di teras rumah diikuti Adit di belakangnya. Melihat sang kekasih memasang wajah kesaln

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 42

    "Bagaimana, sudah ada kabar?"Nayla menggeleng menjawab pertanyaan yang baru saja Nanda tanyakan. Saat ini kedua gadis itu sedang berada di salah satu tempat makan. Mereka baru saja selesai belajar bersama dengan teman-teman mereka. Tadi Nayla memutuskan untuk ikut belajar bersama karena Adit tiba-tiba tidak ada kabar sama sekali."Apa dia masih latihan?" tebak Nanda."Tidak mungkin. Tadi aku melihat anak basket lainnya sudah kembali ke sekolah. Lagi pula kata bobby, Adit sudah pulang setelah latihan basket.""Jangan-jangan dugaanku benar.""Apa?""Adit bertemu dengan cewek lain disana terus mereka pergi bersama?"Seketika Nayla langsung diam. Entah kenapa perasaan gadis itu mendadak tidak karuan. Dia takut jika ucapan Nanda itu benar. Jika benar, maka Nayla bersumpah tidak akan memaafkan Adit.Hingga beberapa saat kemudian ponsel Nayla bernyanyi. Melihat nama orang yang baru saja menghubunginya membuat Nayla tersenyum senang d

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 41

    Beberapa minggu kemudian....Kini hubungan Nayla dan Adit tampak semakin harmonis. Kedua orang itu tidak lagi canggung atau malu memperlihatkan kemesraan mereka di publik. Tidak hanya itu saja, kini semakin banyak perubahan dari mereka. Mulai dari Adit yang awalnya suka membolos dan bersikap dingin kini berubah lebih rajin masuk sekolah dan mulai ramah dengan orang lain. Begitu juga dengan Nayla, dia yang awalnya sangat introvert kini telah kembali menjadi Nayla di gadis murah senyum dan mudah bergaul."Nayla!"Nayla yang baru saja keluar dari perpustakaan di kejutkan dengan teriakan Nanda. Oh siapa sangka kini mereka berdua sudah berteman baik."Ada apa?" tanya Nayla begitu Nanda sudah berdiri di depannya."Nanti sore mau ikut belajar bersama tidak? Aku dan teman yang lain ingin belajar bersama untuk persiapan ujian.""Hmm bagai

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 40

    "Adit, maaf Aku baru datang." Adit yang sedang duduk di salah satu bangku taman itupun langsung beranjak berdiri begitu melihat kedatangan Nayla. Beberapa jam yang lalu Adit meminta Nayla untuk menemuinya di taman. Nayla yang baru saja datang langsung mendudukan dirinya disamping Adit tadi. "Kamu gapapa? Ada apa?" tanya Nayla. Bisa dilihat dari raut wajahnya sepertinya Adit masih sedih atas kepergian Putri. "Sebelum meninggal, Putri menitipkan ini untukmu." Nayla menerima sebuah kotak yang baru saja Adit berikan. Didalam sebuah kotak itu terdapat buku diary yang diyakini adalah milik Putri. "Itu adalah buku diary Putri. Ibu panti bilang setiap malam Putri selalu menulis di diary itu. Kamu bisa membacanya." Nayla mengangguk sebelum akhirnya membuka buku diary itu dan membaca isinya. Ada begitu banyak curahan hati Putri yang di tulis pada buku diar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status