Share

Comeback Amerta
Comeback Amerta
Penulis: Hiii

Bab 1 :Kesempatan

Ketika membuka matanya,Amerta bingung.Tempat ini sangat terasa asing baginya.Dimana aku? pertanyaan itu muncul dalam pikirannya.

Tempatnya sunyi,hanya ada lorong-lorong yang berkabut.Amerta celingak-celinguk mencari orang untuk ditanyai nya.

Satu lagi pertanyaan muncul dalam pikirannya,mengapa ia menggunakan baju putih?.

Seingatnya terakhir kali ia berada disekolah,dan diseret paksa untuk ke rooftop sekolah oleh Dirgantara dan gengnya lalu dia didorong.Sebelum akhirnya semua gelap.

Tunggu-- didorong?,Amerta mencoba untuk berpikir positif.

"Tidak mungkin... "ujarnya sambil menggelengkan kepalanya.

Dari kejauhan ia melihat seseorang,yang terlihat pucat dengan tatapan kosong.Amerta dengan penuh keberanian melambaikan tangan ke arah orang tersebut.Tapi orang itu hanya melewatinya begitu saja.

Amerta mengikuti kemana orang tersebut,sampai di akhir lorong.Orang itu tiba-tiba menghilang.Amerta meneteskan air matanya kala melihat banyak Orang  yang berpakaian sama dengannya sedang disiksa.Amerta tidak tahu mengapa orang orang itu disiksa.Tidak sedikit juga ada yang menangis sama sepertinya.

Amerta mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

Setelah lama mencoba mengingat apa yang terjadi,jatuh dari balkon setinggi 3 meter.Jadi benar ia sudah meninggal.Amerta meraba dirinya sendiri,ia masih tidak menyangka kalau ia sudah pergi untuk selama lamanya dari dunia.Ia memikirkan bagaimana  nasib ibu dan adiknya.

Dalam hati ia berdoa supaya diberikan sekali lagi kesempatan untuknya,walaupun itu tidak mungkin.

"Aku harus bagaimana sekarang,aku merindukan ibu..."lirihnya sambil meneteskan air matanya.Bayangan adik-adiknya yang menangis karena lapar terus mengahntuinya.

Amerta duduk dibawah pohon yang rindang sambil menengadah dan memejamkan matanya.

"Tuhan... aku mohon, tolong berikan sekali lagi aku kesempatan supaya aku bisa menyelesaikan tugas-tugas ku di dunia.".

Ia hanya bisa berharap adanya keajaiban,meskipun itu mustahil.

Duk!

Satu buah yang ada di pohon jatuh mengenai kepalanya.

Bertepatan saat itu tiba-tiba semuanya menggelap.

*****

AMERTA BANGUN,SUDAH PAGI.SEBENTAR LAGI KAU BISA TELAT SEKOLAH!,"teriak nyaring seorang perempuan paruhbaya.

Amerta membuka matanya,ia menatap sekelilingnya bingung.

Siapa yang memanggilku? batinnya

 Kepalanya terasa sakit,kemarin bukannya dia berada di —

"Amerta cepat mandi,ini sudah waktu nya kau ke sekolah.Hari pertama sekolah jangan sampai kau terlambat.Ingat itu!,"ujar perempuan paruh baya itu,yang Amerta sendiri tidak tahu siapa dia.

"Se-sekolah?"tanya Amerta

"Iya... cepat mama tunggu di mobil."katanya lagi meninggalkan Amerta

Amerta semakin bingung,siapa sebenarnya perempuan itu?.Dia sangat terlihat bukan ibunya.

Kenapa perempuan itu mengaku sebagai mamanya.Lalu rumah yang sangat besar ini membuatnya merasa sangat asing.

"AMERTAAA... CEPAT MANDI!"teriak mamanya dari bawah.

Dengan cepat Amerta bangun dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi.Ia tidak tahu dimana letak kamar mandinya.

Dengan menggunakan insting nya ia turun ke bawah dan mencari kamar mandi.

Rumahnya begitu besar membuatnnya kebingungan mencari letak kamar mandinya,sudah lima menit Amerta berkeliling belum juga menemukan kamar mandi.

"Cari apa... mas Amerta?."

Amerta terperanjat kaget hampir saja terjatuh,pasalnya wanita itu berbicara tepat dibelakangnya.

"Em ... a-anu... aku cari k-kamar mandi."

Wanita paruh baya yang menggunakan celemek itu menatap heran anak majikannya.

"Loh kan dikamar mas Amerta sudah ada kamar mandi."

"A...gitu ya.Kalau begitu aku mandi dulu,"ujarnya sambil berlari menuju kamarnya.

 

Ketika berjalan ke kamar mandi Amerta melewati cermin besar,matanya membelalak.

"Si-siapa?,mengapa aku..."tanya nya bingung menatap pantulan dirinya dicermin.

Amerta meraba wajah dan tangannya.

Mengapa wajah dan tubuhnya berbeda.

***

"Kenapa Amerta lama sekali ya..."

Sudah hampir setengah jam ia menunggu Amerta di mobil tapi tidak kunjung  muncul.

"Bik!,Amerta kemana sih kok jam segini belum juga turun?,"tanyanya kepada sang ART 

"Mungkin masih siap-siap buk."

"Daritadi sekali padahal saya menyuruh Amerta mandi."

"Buk,sebenarnya tadi mas Amerta kebingungan mencari letak kamar mandinya buk,"akunya.

Rita mengernyit mengapa tiba tiba anaknya itu  lupa letak kamar mandinya,dan tadi ketika membangunkan Amerta,gelagat anak itu terlihat aneh.

"Apa karena kecelakaan  dua hari yang lalu ya, "gumamnya

Karena Amerta tidak kunjung keluar dari kamarnya Rita memutuskan untuk ke kamar Amerta.

Ketika membuka pintu,Rita begitu terkejut.

Amerta terlihat duduk didepan cermin sambil menelungkupkan wajahnya dilipatan tangan,sambil menangis sesegukan.

"Astaga... Amerta kau kenapa,nak?,"tanya Rita yang masih berdiri diambang pintu

Pertanyaannya dihiraukan oleh Amerta.

Rita menghampiri Amerta dan duduk disampingnya,sambil mengelus punggung sang anak.

"Hei... anak mama yang paling tampan ini.Kenapa menangis?,"tanya nya sekalimlagi sambil mengelus surai hitam sang putra.

Lama tidak ada jawaban dari Amerta,sampai satu kalimat membuat mamanya begitu terkejut.

"A-anda sebenarnya siapa?,mengapa anda seolah-olah adalah mama saya?,dan siapa pemilik tubuh ini?,"pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Amerta.

Rita benar benar dibuat bingung oleh Amerta.Kenapa anak nya tiba tiba melupakan dirinya.

"Bagaimana bisa kau lupa dengan mama mu sendiri,Amerta.Jangan bercanda!,"desisnya

"Saya tidak bercanda bu,saya benar-benar tidak tahu ibu,dan tubuh ini..."

"CUKUP AMERTA!,JANGAN MENAKUT-NAKUTIKU.KAU PIKIR BISA MEMBODOHIKU!."

"Tapi bu,saya tidak membodohimu saya benar-benar tidak tahu apapun.Saya sudah meninggal kemarin... kemarin kepala s-saya...,"kepalanya benar benar terasa sakit.

Bruk!

Belum selesai Amerta melanjutkan ucapannya,ia jatuh pingsan.

"AMERTA!,"pekik sang mama.

"Amerta... bangun nak,"ujarnya sambil menepuk nepuk pipi anaknya.

"BIK, PANGGILKAN DOKTER!,"teriak nya 

****

"Apa Amerta pernah kecelakaan?,"tanya sang Dokter.

"A iya...Amerta dua hari yang lalu kecelakaan saat mengendarai motor,"ujar Rita dengan mata yang berkaca-kaca.

"Apa sudah mendapatkan perawatan pada saat itu?."

Rita menggeleng,"saat itu Amerta hanya pingsan."

"Seperti keluhan yang ibu sebutkan tadi,anak ibu mengidap Amnesia disosiatif ini yang menyebabkan dia tidak bisa mengingat segala hal  yang berkaitan erat dengan pribadinya,"

"Kecelakaan itu mengakibatkan trauma pada kepalanya,apalagi saat itu dia tidak mendapatkan penanganan langsung,"lanjut dokter itu.

Rita menangis,mengapa saat itu ia tidak membawa Amerta ke rumah sakit.

"Lalu apakah anak saya bisa mengingat seperti semula lagi,dok?"

"Pasti.Perlahan-lahan dia pasti bisa mengingat semuanya.Hanya saja membutuhkan waktu yang lama."

"Baik...terimakasih dokter."

***

"Bagaimana ini,Ga.Jika ketahuan kita pasti akan dipenjara.Aku tidak mau."

"Tenang saja,si cupu itu sudah meninggal.Di tempat itu hanya ada dia jadi tidak akan ada yang membongkar semua ini."

"Bagaimana kalau ternyata dirooftop ada orang yang melihat kita,mendorongnya."

"Aish...aku bilang tenang saja,aku sudah memastikan semuanya akan tetap aman.Jangan khawatir."

"Kalaupun ada yang melihat kita akan ku pastikan dia akan tetap menutup mulutnya."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status