Share

Bab 16. Dan kau pun menjerit

Kanaya ingin berontak dan menolak sensasi menggila dari lidah lembut Angkasa yang terus bergerak liar mengeksplorasi tiap sudut bagian penting tubuhnya itu. Tapi tuntutan dari dalam dirinya malah seakan menyambut sama liarnya. Menjadikan seperti pengkhianat.

"Angkasa, jangan!" Kanaya malu. Sama sekali tak menduga jika pria berkulit coklat itu akan meminta hak nya dengan cara seperti ini.

Tetapi usahanya untuk menutup bagian paling intim itu menjadi sia-sia belaka. Kedua tangannya tertekan ke sisi tubuhnya oleh Angkasa. Jangankan beringsut mundur, menggerakkan pinggulnya saja dia tak mampu.

Kanaya mengerang dan mendesah panjang kala pria itu semakin menyapukan lidahnya secara dramatis. Angkasa mengecup keras bagian inti tubuhnya dan kali ini Kanaya tak bisa lagi menahan untuk tak menjerit panjang.

Erangan panjang memenuhi esofagus Kanaya ketika ia merasakan sesuatu yang kembali membuncah di bawah sana. Ia, semakin basah dan tidak bisa mengendalikan laju dorongan itu. Ia memekik tertahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status