Share

32. Pungguk Merindukan Bulan

Barangkali, aku memang bersikap sedikit kekanak-kanakan. Aku mengurung diri di kamar mandi selama dua jam selepas Xaferius menolak ideku untuk menjadi makhluk abadi seperti dia. Hasilnya, aku sukses membuat kelopak mataku sembap karena menangis. 

Aku terus bertanya-tanya apa keinginanku itu salah? Di mana letak kekeliruannya? Satu sisi diriku selalu berusaha mendukung gagasan mustahil yang langsung Xaferius tolak mentah-mentah, sementara satu sisi diriku lainnya ikut berdiri di pihak pria itu—memberi segenap kalimat cercaan miring yang membuatku berpikir bahwa aku tidak pernah cukup layak untuk bersamanya.

“Anna? Apa kau akan tetap bersembunyi di dalam sana selamanya?” cecar Xaferius yang kembali mengetuk pintu kamar mandi dari luar.

“Pergilah!&r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status