Share

BAB 222 DESERVE BETTER

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-10-05 20:46:42

"Di-digugurkan?" Kutip Sandra dengan kepala mendadak blank.

Dia kembali menyentuh perutnya, di mana janin sembilan minggu tengah bersemayam di sana. Calon bayi hasil hubungan Sandra dan Axel yang kala itu mabuk berat.

Pria itu tidak ingat menggunakan pengaman dan Sandra kehabisan pil kontrasepsi. Ditambah dua hari setelahnya Sandra mengalami flek, jadi dia pikir, dia tidak mungkin hamil.

"Tapi ini anak kamu, Xel. Tega ya kamu bilang begitu!" Sandra menahan tangan Axel saat pria itu akan pergi mengejar Livi.

"Anakku? Kamu bisa jamin itu benihku?"

Bak disambar petir. Sandra terpaku di tempatnya berdiri. "Apa kamu bilang? Ini anakmu! Aku tidak pernah tidur dengan pria lain!" Sakit hati Sandra mendengar perkataan Axel.

Axel tersenyum sinis. "Kamu saja sudah tidak perawan waktu kusentuh pertama kali. Sandra, kamu pikir aku bodoh. Kamu saja sukarela buka kaki padaku. Siapa tahu kamu juga melakukannya dengan laki-laki lain."

Plak! Satu tamparan mendarat di pipi Axel. Pria itu sesaat terdiam.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 238 SELINGKUH

    "Murung aja."Livi tersentak ketika Tina menyapanya. Dia dan Arch sedang berkunjung ke rumah Bu Endah. Perempuan yang selalu tersenyum entah apapun keadaannya."Lagi pusing mikirin kerjaan. Kamu sudah berhasil programnya?"Istri Arch mengalihkan pembicaraannya. Padahal otaknya sibuk memikirkan pengakuan Chen Wei. Bukan karena dia berminat menerimanya. Livi tidak segampang itu jatuh pada mulut manis seorang pria.Dengan suaminya sendiri saja, dia belum sepenuhnya percaya kalau pria itu tulus mencintainya. Walau dalam hati Livi mulai tumbuh benih cinta, tapi dia belum yakin dengan perasaannya.Yang membuat Livi heran, apa motif Chen Wei melakukannya. Apa pria itu sengaja ingin mengganggu pernikahannya dengan Arch.Kalau iya, Livi tidak segan menghajarnya. Tapi kalau ada niat lain, seperti balas dendam atau sakit hati. Livi pikir apa salahnya atau apa salah Arch.Tina menggeleng. "Dia jadi pengacara bukan karena mau promil. Tapi mau kasih pelajaran sama keluarganya, kalau mengurus perusa

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 237 SEDIKIT KEKACAUAN

    "Ke kantor dia lagi? Bukannya hari itu sudah beres?"Kai memasang ekspresi tidak enak. Ketika Livi menunjukkan keengganannya untuk pergi ke kantor Chen Wei."Ada beberapa hal yang kudu diperjelas lagi. Karena kamu kemarin yang handle, dan kebetulan kamu free, dan kebetulan kantor mereka searah ke Red Rose. Jadi, gitu deh."Livi mendengus meski matanya awas menelisik dokumen di depannya. Benar ada yang perlu diperjelas."Kalau dia suka kamu, tapi kamu ndak tanggapi. Harusnya tidak ada masalah kan?""Memang iya. Yang jadi perkara adalah Arch mulai cemburu kalau tahu aku bertemu dia.""Nanti aku yang kasih tahu dia.""Enggak usah. Aku kelarin ini lalu pulang. Harusnya tidak lama." Livi menolak usulan Kai untuk memberitahu Arch kalau dia bertemu Chen Wei hari ini. "Maaf lah. Last time, aku janji."Livi tidak merespon perkataan Kai. Yang dia inginkan hanya menyelesaikan persoalan ini dengan cepat. Lalu pulang. Dia lelah sekali.Ditambah lagi si Sesel sejak kemarin belum mengabarinya. Sud

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 236 DRAMA AXEL

    "San, San, San siapa?" Bentak satu dari pendamping pengantin."Mbak Murni kenal?"Si pengantin menggeleng. Mereka melangkah pergi tapi Axel menghadang. "Boleh tanya gak?" Axel bertanya penuh harap."Apaan lagi?!" Perempuan lain menjawab dengan tidak sabaran."Ada yang tahu di mana rumah Sandra Anggita."Mereka saling pandang. "Sandra, Mbak Sandra ponakannya Bu Meida?""Yang pacarnya Mas Raka?""Hiss, pacar apaan? Mereka mau nikah."Axel pusing sekaligus emosi, juga tidak percaya. Raka? Siapa Raka? "Permisi. Jadi rumahnya Sandra di mana?" Axel menyela perdebatan rombongan pengantin tadi."Situ siapanya Mbak Sandra?""Saya suaminya," balas Axel penuh percaya diri.Giliran rombongan pengantin tadi yang melongo."Suami? Suami apaan? Mbak Sandra yang itu punya pacar. Rumornya sudah mau nikah. Yang benar yang mana.""Eh, bukannya mereka mau tunangan."Perempuan di depan Axel ribut sendiri. Tangan Axel terkepal, bertunangan? Tidak boleh."Jadi bisa tunjukkan di mana rumahnya Sandra?" Axel

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 235 REMAH KESABARAN YANG TERSISA

    Matahari baru menyingsing di ufuk timur. Udara masih terasa dingin. Menyisakan embun sisa semalam yang masih menempel di dedaunan.Suasana yang membuat semua orang enggan berpisah dari selimut. Apalagi di musim kemarau yang dini hari menjelang pagi benar-benar dingin menusuk.Namun segala hal tadi tidak menyurutkan niat seorang Axel. Begitu turun dari kereta di stasiun pusat kota. Dia langsung menyewa mobil yang akan membawanya ke tempat Sandra.Tidak ada patokan hari, Axel hanya bilang pada supirnya kalau dia akan membayar sewanya perhari, jadi pak supir tidak perlu takut akan ditipu olehnya."Masih jauh, Pak?" Tanya Axel ketika mereka telah menempuh satu jam perjalanan dari stasiun."Kalau ke alamat itu masih setengah jam, Mas. Lagian Mas kok gak turun di stasiun dekat sini. Malah turunnya di kota. Kalau dari sini kan gak jauh-jauh amat.""Gak tahu, Pak. Perasaan keretanya cuma berhenti dua atau tiga kali. Beberapa stasiun tidak berhenti."Axel juga tidak terlalu ingat. Dia tidur-ti

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 234 SAMPAI PUAS

    "Dia ada di sini. Yang benar saja?"Axel menyangkal ketika Arch menunjukkan lokasi terkini Sandra. Sebuah desa yang lumayan jauh dari pusat kota Y. Desa dengan pemandangan lereng gunung yang memang menyejukkan mata. Plus hamparan sawah yang menenangkan jiwa."Tidak percaya, yo sakarepmu."Axel mendengus. Dia tidak punya pilihan selain mempercayai hasil pencarian Arch. "Pergi sana. Semoga terlambat.""Sialan!" Axel mengumpat terang-terangan kali ini. Pria itu lantas berbalik, berjalan ke arah mobil. Setelah memberi perintah singkat pada sang asisten agar mengawasi perusahaan untuknya.Tangannya baru menyentuh handle pintu ketika ponselnya berdering."Ada apa, Tante?"Axel menoleh ke arah Arch dan Livi yang masih mengawasinya."Kau ke mana saja. Aku perlu kau datang ke DL Grup. Kau harus ada di sana untuk mendapatkan sahammu."Axel menghela napas. Dia masih beradu pandang dengan Arch ketika menjawab, "Maaf, Tante. Aku tidak ingin ikut campur lagi dalam urusan saham itu. Aku mundur, la

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 233 DEAL? SUMPAH, JANJI, SUER

    "Sampah? Lelaki sepertiku hanya sampah?"Kalimat dari Arch menghantam sisi paling rapuh dalam diri Axel. Fakta dia telah menyakiti juga menyia-nyiakan dua perempuan baik dalam hidupnya, membuka mata hati Axel.Tangannya turun perlahan, diikuti wajahnya yang berubah muram.Pria itu seketika disadarkan oleh kenyataan kalau dia memang brengsek, jahat, tidak punya hati. Egois juga tidak memiliki perasaan."Kau selamanya tidak akan masuk ke DL Grup. Mau mencoba dari sisi manapun. Kau tidak punya celah. Kau tidak memiliki kualifikasi untuk berada di jajaran direksi perusahaan yang aku pimpin.""Kau, tidak bermoral, tidak kompeten, kau juga tidak punya skill memadai untuk mendapatkan izin dariku!"Tangan Axel terkepal. Arch benar-benar menguliti dirinya. Mengupas semua kesalahan juga menguak sisi kelam dalam dirinya. Namun tiap kata yang Arch ucapkan, Axel sama sekali tidak bisa membantahnya.Sebab yang Arch sebutkan adalah kebenaran. Tidak ada satupun yang bisa membuat Axel denial akan hal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status