Saya pun masuk dan bersiap-siap, tak lupa bawa oleh-oleh untuk Indah dan keluarganya.
Seperti biasa saya diantar sama Pak Sukri.Mobil pun mulai dinyalahkan. baru keluar dari rumah, kita hampir menabrak orang.Tapi saya hanya melihat punggung orang tersebut. Lantas saya langsung keluar dan mau minta maaf sama dia.Saya nyamperin dia sambil memegang pundaknya dan bilang "Maaf mas, masnya gak apa-apa?"Dia berbalik sambil berucap "Ia Mbak saya gak apa-a.., Aisyah?". "Wira..?".Kami saling bertatapan."Syukurlah kamu sudah pulang Syah. Saya kangen banget sama kamu.""Maaf Wir, Saya buru-buru."Saya pun masuk lagi kedalam mobil. Kali ini saya duduk didepan."Ayo Pak jalan..."Pak Sukri hanya mengangguk dan melipat cermin yang mengarah kebelakang ditekuk keatas. Tapi saya gak bertanya, saya pikir mungkin karna saya didepan jadi cermin tersebut sengaja dia lipaNama saya, Indah Suci Pertiwi. Disini saya dikenal dengan sebutan Suci.Kala itu ada masalah dalam keluarga saya. (sudah dijelaskan dalam cerita BABI NGEPET dan CDDB 2 Part 7)Selang beberapa hari orang tua saya menjual rumah sama Pak Ustadz Amir, yang akan beliau kelola menjadi kontrakan.Uang yang didapat dari penjualan rumah akan digunakan untuk bisnis usaha di Jakarta.Saya dan keluarga pergi ke Jakarta, mencari kontrakan dan gerobak untuk berjualan ketoprak keliling.Waktu itu saya yang tamat SD tak melanjutakan sekolah, karna mau bantu-bantu orang tua.Alhamdulillah jualan kami laris. Ayah yang menangani pelanggan, Ibu membuat bumbu ketoprak, sedangkan saya menyuci piring atau menyiapkan bungkusan kalau pelanggan maunya dibungkus.Kita kembali ke cerita ketika kami mencari kontrakan.Mencari kontrakan bisa dibilang tidak begitu mudah. Dari pagi kami menelusuri dan bertanya kepada wa
Fajar pun kian menyingsing. Kita dibangunkan dari tidur dan menuju sungai terdekat untuk mandi.Kelompok cewek mandi lebih dulu...Saat itu kami mandi disungai. Tapi waktu itu Siska tidak ada, tidak tahu entah kemana dia pergi.Saya mencoba untuk menelisik lebih jauh lagi dan tiba-tiba Siska muncul didepan saya. Dia duduk diatas batu sambil main air.Setelahnya, hal aneh pun terjadi. Yang waktu itu penghuni yang ada disungai ini, bisa dibilang positif. Tapi tiba-tiba ada jadi negatif.Terlihat om wowo berlarian mengitari bibir sungai. Entah mengapa dia melakukan hal itu. Mungkin dia senang lihat kita mandi dan mencari jalan untuk sampai ketempat kita yang berada didalam air."Makanya om wowo, belajar berenang donk." Gumam saya dalam hati.Sedangkan pohon yang ada ditepi sungai kala itu saya lihat tidak ada apa-apa, tiba-tiba Mbak Kun muncul dan menampakkan sosoknya kepada salah satu dari kita.So
Dua hari lagi, hari kelulusan.Sedangkan saya sudah begitu akrab dengan Aisyah dan saya sudah menganggap dia seperti adik saya sendiri. Walau pun kita satu kelas, tapi usia kita beda satu tahun, karna saya waktu itu tidak langsung melanjutkan sekolah.Hari ini saya ijin sama kedua orang tua untuk mengajak Aisyah menginap. Awalnya mereka ragu kalau Aisyah bakalan mau, karna Aisyah kan anak orang kaya. Tapi saya meyakinkan mereka dan mereka menyetujuinya.Dari situ saya memberitahukan rencana yang akan saya lakukan untuk Aisyah.Awalnya kedua orang tua saya tidak mau dengan rencana yang saya beritahukan kepada mereka. Dengan mata yang bersinar dan bibir yang tersenyum lebar, Akhirnya mereka pun setuju. Kalah dengan wajah imut memelas saya.Hari ini saya masuk dan ngomong sama Aisyah..,"Kring, bentar lagi kita pasti pisah. Apa lagi saya sudah tidak lanjut lagi untuk menginjakkan kaki di SMA""Terus..?""Be
Pagi ini aku terbangun. Bergegas kekamar mandi dan langsung menuju kebawah untuk makan.Disana sudah ada Ayah, Bunda, Dalia dan Faatin, yang sedari tadi tengah menunggu.Dalia adalah anak kedua, dia sudah kelas 3 SMA. Sedangkan Faatin anak ketika dan dia kelas 3 SMP.Terjadi sedikit perbincangan di meja makan.Dalia: "Terasa gak si? Kalau malam ini, hawa dirumah sangat panas?"Faatin: "Bukan hanya panas Ka, tapi Faatin melihat sosok kuntilanak, ketika Faatin tengah mengambil minum dan dia menuju lantai atas."Bunda: "Tidak boleh ngomong begitu. Mungkin cuaca memang lagi panas."Ayah: "Tapi benar apa yang dikatakan Faatin. Ayah juga melihat sosok tersebut!".(Ayah, Bunda, Pak Sukri dan Bi Ijah, kamar mereka ada dilantai satu. Sementara aku, Dalia dan Faatin, kamar kami ada dilantai dua atau lantai atas).Aku hanya menjadi pendengar dan mempercepat makan.Aku tidak sabar u
Pagi ini aku dikejutkan oleh seorang dari belakang. Dia menutup mataku dan menyuruh menebak siapa dia. Aku pun asal untuk menebak dan dia melepaskan tangannya karna tebakanku selalu salah. Aku berbalik penasaran dan ternyata sosok tersebut adalah Aisyah.Dia tidak malu untuk melakukan hal seperti itu, padahal awalnya dia anak pendiam dan tak pernah mau dekat dengan cowok manapun.Terlihat sosok wanita mulai mendekat, yang ternyata adalah Ria. Dia datang untuk mengingatkan Aisyah, tapi Aisyah makin menjadi dan memelukku dari belakang.Awalnya aku senang dengan perubahan sikapnya. Karna pelet si-Mbah sudah bekerja dengan baik.Tapi sifatnya kian berubah. Yang dulunya taat sekarang sering meninggalkan sholat. Dia juga gampang terpancing emosi dan marah, kalau ada orang yang menasihati perbuatannya.Singkat cerita..Sekarang minggu pagi. Aku lupa kalau sudah ada janji sama Roy untuk pergi kerumah Mbah Ja
Hari Pertama (Kesurupan)Namaku Rizki. Teman-teman biasa memanggilku Izzie.Hari ini, Dosen memberikan lolasi tempat kita KKN.Desa Nelayan. Itulah tempat yang akan kita tuju.Hari berikutnya ... Kita berangkat ke Desa Nelayan menggunakan Mini Bus.Terdiri dari 5 cowok dan 5 cewek.ANama kelima cowk yang berangkat KKN adalah ... Aku (Izzie), Wira, Roy, Adam dan Damar. Sedangkan para cewek terdiri dari Aisyah, Linda, Ayla, Karin dan Delia.Singkat cerita. Kita sampai didesa tersebut.Warga menyambut kita dengan senyuman. Pak Kuwu (Kepala Desa) juga bersedia datang, menyambut. Karena, rumahnya juga memang dekat. Selisih 1 rumah tetapi, berada di seberang jalan dari tempat yang akan kita tempati."di sini, adalah tempat menginap para cewek. Kalau cowok, ditempat lain. Mari, Aku tunjukkan tempatnya." ujar Pak Kuwu"Pak, mengapa si gak jadi satu saja?" ucap Roy."Y
Hari Kedua (antara mimpi dan kenyataan)Semalam aku tak bisa tidur. Aku terus terjaga sampai menjelang shubuh.Walau setelah kejadian tersebut tak terjadi apa-apa lagi. tetapi, aku yang tak biasa tidur ramai-ramai begini. Kaki bertemu dikepala, kepala bertemu kaki. Tidur tak beraturan, membuat badanku sakit.Baru memejamkan mata dan tidur sebentar, Wira membangunkan.Perasaan enggan menyelimuti dan aku berlanjut tidur.Tak lama, mereka bergantian membangunkanku. Rasa kantuk terus mengganggu dan aku beralasan sakit dan tak ikut mengerjakan proker.Awalnya mereka terus memaksa. tetapi, Wira menasehati mereka bertiga dan akhirnya pergi meninggalkanku dirumah sendirian.Aku senang, merasa bebas bisa tidur sendirian diranjang.tetapi, perutku lapar.Dalam keadaan setengah kantuk, aku berjalan kearah dapur. Siapa ada yang bisa aku makan.Di atas meja ada piring yang ditu
Hari Ketiga (Izzie mendadak pulang)Handphone berdering.Aku membuka mata dan melihat kearah jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 03 dini hari.Dering suara handphone milikku membangunkan Adam."Berisik banget si!" seru Adam.Aku melihat handphone sambil berlari keluar kamar dan mengangkat telfon diruang tamu."Assalamualaikum. Ada apa Sel, jam segini nelfon?" tanyaku."Walaikumsalam Kak. Kakak, bisa tidak ijin pulang?" ucap Sella, tanya balik."Lah, Kakak kan baru beberapa hari KKN. Masa di suruh pulang?" tanyaku dengan nada risih."Pokoknya cepat pulang! Bunda masuk rumah sakit. Ayah dalam perjalanan pulang dan Ian ...." ucapnya terpotong."Hah, Bunda dirawat? Ian, kenapa?" tanyaku kaget."Pokoknya, pulang saja Kak. Nanti, Sella jelasin! Aaa ...." jelasnya terputus."Halo Sel,