Beranda / Romansa / DI BAWAH KUASA SANG MAFIA / Terbangun di tempat yang berbeda

Share

Terbangun di tempat yang berbeda

Penulis: CHRISTINL
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-13 13:49:31

"Akht! Kepalaku." Jia terbangun dari pingsannya, terbangun di kamar yang bukan miliknya tidak membuat ia panik sedikitpun. Karena ia yakin, jika keberadaannya di tempat ini adalah ulah Revandro Maxio.

Dan benar saja, "Sudah sadar rupanya." Ucap Revandro dengan setelan jasnya, memasuki ruangan. "Apa yang kau rasakan?"

Meski enggan, tapi Jia tetap menjawab. "Pusing."

Revandro menganggukan kepalanya, ia kemudian memberikan segelas air putih yang ia tumpah saat memulai pembicaraan beberapa saat yang lalu.

Jia menerima air tersebut dan meminumnya hingga tandas, setelahnya Jia menatap Revandro dengan tatapan meminta penjelasan.

"Entahlah, tapi kurasa kau cocok menjadi istriku." Jawab Revandro, yang membuat Jia tersedak ludahnya sendiri.

Istri? Oh ayolah jangan bercanda, seorang Mafia sekelas Revandro ingin dirinya menjadi istrinya? Ia rasa Pria itu sedang bercanda saat ini-

"Aku tidak bercanda, jadilah istriku. Maka akan kuberikan apapun yang kumiliki padamu, aku akan berusaha untuk memenuhi keinginanmu."

"Apa di mata Anda, saya adalah perempuan yang menginginkan semua itu?"

"Lalu apa yang kau inginkan?"

"Kebebasan,"

"Tidak bisa!" Tekan Revandro, yang membuat Jia terkekeh pelan. Sudah ia duga, keinginannya memang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah.

Revandro mengangkat tangannya, bermaksud untuk membelai wajah Jia. Namun sebelum ia melakukannya, tangannya sudah di tepis kasar.

Jia tahu Revandro adalah orang yang tidak suka jika keinginannya di tolak, tapikan Revandro tidak tahu jika ia mengenal Pria itu? Sehingga mungkin tidak masalah ia menolak perlakuan Revandro, Pria itu mungkin akan memakluminya karena tidak tahu apapun tentangnya.

Benar saja, Revandro hanya menatapnya dalam diam. Berusaha untuk sabar dengan sikap dan perilaku kasar Jia padanya, Revandro pikir wanita itu belum mengenalnya dengan baik.

"Jangan berbicara formal denganku, itu perintah jika tidak ingin ku lukai. Bersikaplah seperti pertama kali kau menolongku, itu akan memperpanjang umurmu." Ucap Revandro dengan penuh ancaman di dalam setiap kalimatnya, berpikir jika Jia akan patuh.

Untuk beberapa saat Jia tidak merespon, ia hanya diam menatap keluar jendela. Sampai...

"Apa kau mendengarku-" Perkataan Revandro tertunda melihat Jia yang tiba-tiba menundukan kepalanya, di detik berikutnya punggung Jia bergetar.

Ia menangis, entahlah. Jia bukanlah sosok wanita cengeng, tapi rasa kegagalannya untuk bebas membuat dirinya sakit hati. Karena usahanya selama ini harus sia-sia, usaha yang di susun selama beberapa tahun terakhir itu harus musnah karena kebaikan hatinya sendiri.

Berpikir jika Jia menagis karena perkataannya membuat Revandro menyeringai, katakanlah ia Pria terkejam yang pernah ada saat itu. Karena Revandro terlihat senang melihat Jia yang tengah terisak di depannya.

"Jika sayang pada nyawamu, maka menurutlah padaku."

Revandro kemudian menarik sebuah kursi dan duduk di depan Jia yang tengah terisak, menganggap tangisan Jia sebagai tontonannya.

Beberapa saat berselang, Jia akhirnya menghentikan tangisannya. Lalu mengangkat kepalanya, menatap secara langsung Pria di depannya.

"Aku akan menurutimu untuk tidak berbicara formal." Ucap Jia yang membuat Revandro menganggukan kepalanya, merasa menang.

Jia yang sedari tadi menahan kekesalannya, sontak bergerak dengan cepat merebut pistol pada samping celana Revandro. Kemudian menodongkannya pada Pria itu, Tapi...

"Kau cukup cepat, tapi apa kau bisa menarik pelatuk secepat kau merebutnya calon Istriku?"

Deg!

Tangan Jia tiba-tiba bergetar, bersamaan dengan itu pemikirannya tentang hidup normal muncul. Hidup normal berarti tidak membunuh, itulah yang ia percayai.

"Sepertinya calon Istriku tidak sanggup menariknya ya? Tidak apa-apa, biarkan calon Suamimu membantumu."

DORR!

Bersambung...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Kembali pada kesadaran

    "Melihat apa?" Tanya Vier yang menoleh mengikuti arah pandang Jia. "Oh itu, hanya beberapa dokumentasi dari karya-karya yang berhasil aku ciptakan. Akan kuberi salah satunya jika kau menyukainya,"Jia menatap ngeri Vier, apa pikirnya dengan pandangan yang terarah pada foto itu membuat Vier berpikir jika ia tertarik pada foto itu? Oh Tuhan, siapa juga yang menginginkan foto dengan gambar yang mengerikan.Mayat dengan beberapa luka ukiran hasil tangan Vier, nampak sangat menjijikan dan membuat mual jika bukan karena Jia sudah terbiasa dengan hal mengerikan yang sang ayah lakukan. Mungkin saat ini ia sudah pingsan, tidak! Mungkin ia sudah mati, saking terkejutnya."Tidak!" Tolak Jia tegas setelah beberapa saat terdiam, "aku masih waras,""Tapi percayalah, semua wanita yang ada pada foto itu tidak pernah datang ke tempat ini sebelumnya. Maksudnya, aku tidak pernah melakukan pembunuhan dan penyisaan di ruangan ini. Khusus untukmu, ruangan ini hanya khusus digunakan untuk Perempuan istimewa

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Speell it!

    'SIAL! SIAL! SIAL!!'Entah sudah berapa kali Jia mengumpat dalam hati.Ia mengumpati Pria sialan di depannya, yang asik menciptakan huruf demi huruf pada lengannya. Yah tak lupa juga mengumpati dirinya sendiri karena tidak bisa melawan, dan malah bersikap patuh seperti ini. Ia yakin, di hadapan Vier ia tak ada bedanya dengan seekor kelinci yang tak berdaya di hadapan singa. Merindingnya belum juga hilang, matanya memejam erat. Ingin menangis rasanya, tapi sekuat tenaga ia menahannya. Karena jujur saja ia tidak ingin Pria atasnya ini merasa menang, juga sebagai pertahanan satu-satunya agar tidak dianggap lemah dan berakir tewas di tangan Vier.Ketika duri menggores kulitnya, rasanya sangat sakit bahkan lebih sakit daripada tertusuk jarum. Tapi ketahuilah, rasa sakit itu bahkan bukan apa-apa jika berniat menghancurkan pertahanannya. Ia harus menahannya, sedikit lagi. Sebentar lagi, Vier akan menyelesaikan kegiatan tidak warasnya.Dan benar saja..."Selesai," ucap Vier setelah menyelesa

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Mengukir tanda dengan duri

    Selesai mengatakannya, Vier mengambil setangkai bunga mawar putih pada salah satu vas bunga yang tak jauh darinya.Memusatkan pandangannya pada Jia, "justru sebaliknya, kau akan terbakar dengan cintaku Jia sayang..."Tangai mawah putih itu ia gigit, Jia yang melihatnya mendadak merasakan perasaan asing yang sama seperti di saat Vier menyentuhnya waktu itu. Pria itu menaiki ranjang kembali, masih dengan tatapan sama.Jia sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak keluar, entahlah. Ia tidak paham mengapa dirinya bereaksi berlebihan seperti ini, ia tidak ingin menjadi lemah dihadapan Vier."Jia-""Tidak Vier, itu bukanlah cinta. Sedikitpun tidak, itu adalah obsesi. Obsesimu karena melihatku yang berbeda dari orang lain dalam menanggapimu,"Vier memekan pelan bahunya agar terbaring, naik keatasnya. Memandangnya dalam, "Jia, sadarlah. Aku mencintaimu,""Tidak, kau tidak mencitaiku Vier. Harus berapa kali kukatakan padamu!" Tekannya dengan suara pelan. "Kau hanya mencitai dirimu sendiri,

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Perdebatan dalam ruang penyiksaan

    "Anggaplah aku gila karena saat itu memberimu kesempatan untuk menjamah tubuhku, namun kali ini... tidak, tidak lagi. Kejadian itu tak mungkin ku ulang lagi," Jawab Jia dengan gelengan kepala pelan, menjawab perkataan Vier yang keterlaluan.Apa Vier pikir jika dirinya semurah itu sampai harus rela di sentuh kembali oleh Pria itu?"Aku tidak peduli, aku ingin menyentuhmu seperti saat itu. Kali ingin biarkan aku melakukannya dengan benar,"Dada Jia sontak naik-turun mendengar penuturan Pria di depannya, napasnya memburu dengan mata tajam yang menyorot pada Vier. Tangannya bahkan mengepal erat, tidak peduli dengan luka yang baru saja ia terima. Sedangkan Vier? Pria itu bingung, entah mengapa ia tidak suka dengan reaksi Jia yang terlihat penuh amarah di depannya. Mengenyahkan pemikirannya, Vier kembali berucap. "Ayalah Jia sayang, kau menginginkan sentuhanku bukan? Itulah sebabnya waktu itu kau memberiku kesempatan, Kau mendambakan tubuh ini bukan? Kau juga-"Bukk!Melayangkan satu boge

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Mengakhiri drama dengan luka

    Tak memedulikan perkataan Jia, Vier malah membelai seluruh rahang Jia dengan gerakan pelan menggunakan pisau itu. Gerakan yang sangat pelan, tidak melukai wajah Jia sedikitpun."Kau tahu, aku jadi tidak sabar untuk menacapkannya pada kedua mata hitammu dan mencabutnya keluar." Kata Vier dengan menghentikan pisaunya tepat di depan mata Jia.Menahan nafas sejenak, Jia memutuskan untuk mengakhiri drama kepura-puraannya. "Singkirkan!""Ouw! Kau benar-benar takut heh?""AKU BILANG SINGKIRKAN SIALAN!" Seru Jia dengan menyingkirkan pisau di depannya, menepis kasar pisau tersebut menggunakan tangannya hingga terlepas dari genggaman Vier.Menghempaskannya jauh ke lantai, hasil perbuatannya. Jia mendapatkan luka gores yang cukup dalam pada telapak tangannya, membuat cairan merah pekat merembes keluar.Vier menatap pisau yang kini tergeletak di lantai sebentar, sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya pada Jia dengan raut wajah ketidapercayaannya."Kau nekat juga ternyata," katanya, "Kemarikan

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Sisi lain yang kembali mengambil alih

    "Karena aku tidak sama dengan mereka!" Dengan lantang, "Bagaimana bisa kau berharap jika aku akan mengormatimu sama seperti mereka? Disaat kau tahu sendiri yang kuinginkan bukanlah perlindungan dari kekuasaanmu, tapi kebebasan!" Sambungnya.Tangan yang mengepal erat, Jia menunjukan emosi bahwa ia tengah tidak baik-baik saja saat ini. Amarah seakan membakar seluruh akal sehatnya, Dia. Jia, meluapkan emosinya.Sedangkan Revandro? Pria tertegun sejenak, sebelum akhirnya kembali tertawa namun bukan tawa jahat. Tapi sebuah tawa yang terdengar lirih, Pria itu memandang Jia lama. "Huftt! Padahal aku sudah berusaha menekannya, tapi ungkapanmu barusan benar-benar membuatku kehilangan kendali atas kesadaranku. Sungguh luar biasa,"Jia mengerutkan keningnya, mencerna arti dari setiap kata yang terucap dari mulut Pria di depannya. Hingga di detik berikutnya retina mata Pria di depannya berubah, sorot mata yang sangat jelas diingat Jia.Vier, Dia mengambil alih Revandro."Lama tidak jumpa little g

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status