Beranda / Romansa / DI BAWAH KUASA SANG MAFIA / 1 persen dari kejamnya Revandro

Share

1 persen dari kejamnya Revandro

Penulis: CHRISTINL
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-14 22:13:47

Deg!

Jia terpaku di tempatnya saat peluru melesat dari pistolnya, menembus bahu Pria di depannya. Revandro tertembak, darah mengucur keluar tapi Revandro tidak berekspresi apapun.

"BASTARD SIALAN, APA KAU SUDAH GILA?!" Maki Jia yang mendekati Revandro, mengecek kedalaman luka tembak di bahu Pria itu.

Melupakan niat awalanya, Jia bangkit turun dari kasur dan mengambil kotak putih di samping pintu masuk. Yang ia yakini jika itu adalah kotak P3K, kemudian mengobati Revandro yang telah duduk di ujung kasur.

Sepanjang Jia mengobati Revandro, ia menyadari tatapan Revandro padanya. Rasa tidak nyaman memang di rasakannya, tapi ia memilih untuk fokus pada kegiatannya. Bahkan membiarkan Pria itu mengelus kepalanya, entahlah. Ia tidak mengerti mengapa dirinya masih bisa berbaik hati mengobati luka Revandro lagi, padahal bukan kesalahannya jika Pria yang berstatus sebagai penculiknya ini terluka.

"Kau pandai mengobati." Ucap Revandro pada akhirnya membuka suara.

"Memang, dan itulah yang kubenci." Balas Jia, dengan decihan kecil.

"Oh, kenapa? Apa karena memiliki kemampuan itu kau tidak bisa membiarkan orang lain terluka di depan matamu?" Pergerakan Jia terhenti, ia membuang nafas panjang mendengar perkataan Revandro yang benar adanya.

"Seharusnya aku tidak menyelamatkanmu, kemarin jika akhirnya harus kembali terkurung dengan pergerakan yang di batasi." Ungkap Jia yang tanpa sadar, memberitahukan secara tidak langsung kondisi kehidupannya sebelum bertemu Revandro.

Menyadari kecerobohannya, Jia segera bangkit dari posisi duduknya. Namun tangannya tiba-tiba di tahan oleh Revandro, membuat pergerakannya terhenti seketika.

Pria itu bangkit, memecah jarak antara dirinya dan Jia. "Apa kau ingin bebas?"

Pertanyaan itu membuat Jia menatap Revandro, lalu menganggukan kepalanya. "Kalau begitu jadilah Istriku, kau akan bebas kemanapun. Tidak akan ada yang melarangmu untuk keluar masuk, tidak akan ada juga yang melarangmu melakukan apapun sesukamu."

Jia terdiam, apa ia perlu menjadi Istri seseorang terlebih dahulu agar dirinya bebas?

Jujur saja, jika yang menawarkan itu bukan Pria di depannya saat ini. Mungkin ia akan langsung berteriak 'Ya' tapi, sayang sekali karena tawaran itu keluar dari mulut seorang Revandro. Ia menjadi ragu, bahkan enggan untuk menerima tawaran itu.

Karena itu, "Maaf, tapi aku tidak mau menjadi Iatrimu." Putus Jia.

Revandro marah, jelas sekali dari matanya yang menajam ke arahnya. Walau begitu, Jia masih saja tidak takut.

"Keputusan tidak berada di tanganmu, Jia. Aku hanya memberi jalan keluar agar-"

"Agar aku patuh padamu?" Potong Jia, yang seakn tidak mau kalah.

Revandro mengangkat tangannya, membelai pelan rambut Jia sebelum akhirnya menarik rambutnya hingga kepalanya tertoleh sedikit ke atas.

"Jangan memotong ucapanku!" Tekan Revandro yang menunjukan sifat aslinya, meski Jia yakin jika itu baru 1 persen dari sifaf kejamnya yang keluar.

Dengan senyuman mengejek Jia membalas, "aku bukan seorang anak manis yang tidak bisa memotong ucapan orang tuanya, disaat mereka tengah bicara!"

BRUKH!

"Akht!" Ringis Jia saat dirinya di hempaskan dengan kuat pada tembok di kamar itu, ia yakin jika dahinya terluka saat ini. Melihat darah yang tertinggal pada tembok, namun walau begitu ia tidak gemetar sama sekali. "Luar biasa, orang yang baru selesai kuobati malah melukaiku. Bukankah kepribadianmu sedikit menarik?"

Revandro mendekati Jia, ia dengan kejamnya menaruh satu jarinya pada luka di dahi Jia. Menekannya kuat, bermaksud untuk menyadarkannya bahwa Pria di depannya bukanlah orang bisa ia katai.

"Mengapa terus menentangku hmm? Bukankah rasanya sakit saat kau menentangku? Dan itu akan semakin sakit jika kau terus menentangku."

Bersambung...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Kembali pada kesadaran

    "Melihat apa?" Tanya Vier yang menoleh mengikuti arah pandang Jia. "Oh itu, hanya beberapa dokumentasi dari karya-karya yang berhasil aku ciptakan. Akan kuberi salah satunya jika kau menyukainya,"Jia menatap ngeri Vier, apa pikirnya dengan pandangan yang terarah pada foto itu membuat Vier berpikir jika ia tertarik pada foto itu? Oh Tuhan, siapa juga yang menginginkan foto dengan gambar yang mengerikan.Mayat dengan beberapa luka ukiran hasil tangan Vier, nampak sangat menjijikan dan membuat mual jika bukan karena Jia sudah terbiasa dengan hal mengerikan yang sang ayah lakukan. Mungkin saat ini ia sudah pingsan, tidak! Mungkin ia sudah mati, saking terkejutnya."Tidak!" Tolak Jia tegas setelah beberapa saat terdiam, "aku masih waras,""Tapi percayalah, semua wanita yang ada pada foto itu tidak pernah datang ke tempat ini sebelumnya. Maksudnya, aku tidak pernah melakukan pembunuhan dan penyisaan di ruangan ini. Khusus untukmu, ruangan ini hanya khusus digunakan untuk Perempuan istimewa

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Speell it!

    'SIAL! SIAL! SIAL!!'Entah sudah berapa kali Jia mengumpat dalam hati.Ia mengumpati Pria sialan di depannya, yang asik menciptakan huruf demi huruf pada lengannya. Yah tak lupa juga mengumpati dirinya sendiri karena tidak bisa melawan, dan malah bersikap patuh seperti ini. Ia yakin, di hadapan Vier ia tak ada bedanya dengan seekor kelinci yang tak berdaya di hadapan singa. Merindingnya belum juga hilang, matanya memejam erat. Ingin menangis rasanya, tapi sekuat tenaga ia menahannya. Karena jujur saja ia tidak ingin Pria atasnya ini merasa menang, juga sebagai pertahanan satu-satunya agar tidak dianggap lemah dan berakir tewas di tangan Vier.Ketika duri menggores kulitnya, rasanya sangat sakit bahkan lebih sakit daripada tertusuk jarum. Tapi ketahuilah, rasa sakit itu bahkan bukan apa-apa jika berniat menghancurkan pertahanannya. Ia harus menahannya, sedikit lagi. Sebentar lagi, Vier akan menyelesaikan kegiatan tidak warasnya.Dan benar saja..."Selesai," ucap Vier setelah menyelesa

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Mengukir tanda dengan duri

    Selesai mengatakannya, Vier mengambil setangkai bunga mawar putih pada salah satu vas bunga yang tak jauh darinya.Memusatkan pandangannya pada Jia, "justru sebaliknya, kau akan terbakar dengan cintaku Jia sayang..."Tangai mawah putih itu ia gigit, Jia yang melihatnya mendadak merasakan perasaan asing yang sama seperti di saat Vier menyentuhnya waktu itu. Pria itu menaiki ranjang kembali, masih dengan tatapan sama.Jia sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak keluar, entahlah. Ia tidak paham mengapa dirinya bereaksi berlebihan seperti ini, ia tidak ingin menjadi lemah dihadapan Vier."Jia-""Tidak Vier, itu bukanlah cinta. Sedikitpun tidak, itu adalah obsesi. Obsesimu karena melihatku yang berbeda dari orang lain dalam menanggapimu,"Vier memekan pelan bahunya agar terbaring, naik keatasnya. Memandangnya dalam, "Jia, sadarlah. Aku mencintaimu,""Tidak, kau tidak mencitaiku Vier. Harus berapa kali kukatakan padamu!" Tekannya dengan suara pelan. "Kau hanya mencitai dirimu sendiri,

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Perdebatan dalam ruang penyiksaan

    "Anggaplah aku gila karena saat itu memberimu kesempatan untuk menjamah tubuhku, namun kali ini... tidak, tidak lagi. Kejadian itu tak mungkin ku ulang lagi," Jawab Jia dengan gelengan kepala pelan, menjawab perkataan Vier yang keterlaluan.Apa Vier pikir jika dirinya semurah itu sampai harus rela di sentuh kembali oleh Pria itu?"Aku tidak peduli, aku ingin menyentuhmu seperti saat itu. Kali ingin biarkan aku melakukannya dengan benar,"Dada Jia sontak naik-turun mendengar penuturan Pria di depannya, napasnya memburu dengan mata tajam yang menyorot pada Vier. Tangannya bahkan mengepal erat, tidak peduli dengan luka yang baru saja ia terima. Sedangkan Vier? Pria itu bingung, entah mengapa ia tidak suka dengan reaksi Jia yang terlihat penuh amarah di depannya. Mengenyahkan pemikirannya, Vier kembali berucap. "Ayalah Jia sayang, kau menginginkan sentuhanku bukan? Itulah sebabnya waktu itu kau memberiku kesempatan, Kau mendambakan tubuh ini bukan? Kau juga-"Bukk!Melayangkan satu boge

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Mengakhiri drama dengan luka

    Tak memedulikan perkataan Jia, Vier malah membelai seluruh rahang Jia dengan gerakan pelan menggunakan pisau itu. Gerakan yang sangat pelan, tidak melukai wajah Jia sedikitpun."Kau tahu, aku jadi tidak sabar untuk menacapkannya pada kedua mata hitammu dan mencabutnya keluar." Kata Vier dengan menghentikan pisaunya tepat di depan mata Jia.Menahan nafas sejenak, Jia memutuskan untuk mengakhiri drama kepura-puraannya. "Singkirkan!""Ouw! Kau benar-benar takut heh?""AKU BILANG SINGKIRKAN SIALAN!" Seru Jia dengan menyingkirkan pisau di depannya, menepis kasar pisau tersebut menggunakan tangannya hingga terlepas dari genggaman Vier.Menghempaskannya jauh ke lantai, hasil perbuatannya. Jia mendapatkan luka gores yang cukup dalam pada telapak tangannya, membuat cairan merah pekat merembes keluar.Vier menatap pisau yang kini tergeletak di lantai sebentar, sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya pada Jia dengan raut wajah ketidapercayaannya."Kau nekat juga ternyata," katanya, "Kemarikan

  • DI BAWAH KUASA SANG MAFIA   Sisi lain yang kembali mengambil alih

    "Karena aku tidak sama dengan mereka!" Dengan lantang, "Bagaimana bisa kau berharap jika aku akan mengormatimu sama seperti mereka? Disaat kau tahu sendiri yang kuinginkan bukanlah perlindungan dari kekuasaanmu, tapi kebebasan!" Sambungnya.Tangan yang mengepal erat, Jia menunjukan emosi bahwa ia tengah tidak baik-baik saja saat ini. Amarah seakan membakar seluruh akal sehatnya, Dia. Jia, meluapkan emosinya.Sedangkan Revandro? Pria tertegun sejenak, sebelum akhirnya kembali tertawa namun bukan tawa jahat. Tapi sebuah tawa yang terdengar lirih, Pria itu memandang Jia lama. "Huftt! Padahal aku sudah berusaha menekannya, tapi ungkapanmu barusan benar-benar membuatku kehilangan kendali atas kesadaranku. Sungguh luar biasa,"Jia mengerutkan keningnya, mencerna arti dari setiap kata yang terucap dari mulut Pria di depannya. Hingga di detik berikutnya retina mata Pria di depannya berubah, sorot mata yang sangat jelas diingat Jia.Vier, Dia mengambil alih Revandro."Lama tidak jumpa little g

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status