Share

Part52

Aku mulai bangkit, dengan bantuan Zein pastinya. Dengan jalan agak terpincang-pincang, dia dengan setia memapahku.

"Kamu beneran nggak papa, Yas? Aku nggak tega lihat kamu kek gini. Aku gendong aja, deh."

Zein mulai menunduk untuk meraih betisku, namun aku tetap saja menolak.

"Aku nggak mau, Zein."

"Kenapa?"

"Malu tau!"

"Oh, malu digendong sama suami kayak aku?"

"Apaan sih, ngambek melulu. Kek anak kecil deh. Siapa suruh kamu tadi jalannya cepat-cepat. Percuma dong nyusul ke sini, kalau nyatanya aku di tinggal juga. Udah, buruan sana pulang. Aku bisa pulang sendiri, kok," rajukku.

"Oh, ya, ya. Alasan. Pasti pengen diantar pulang sama cowok yang tadi, kan?" Dia balas merajuk.

"Ish, Zein." Aku memukul lengannya. "Ngalah dikit kenapa, sih. Kalau istri ngambek tuh, dibujuk. Bukan malah ikutan ngambek!"

Dia kembali tersenyum. Hmmm... kan manis banget senyum kek gitu.

"Ya, udah kita duduk dulu, ya. Biar sakitnya ilang." Aku mengangguk.

Akhirnya dengan jalan agak terpincang-pincang, kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ah Zen soaweet
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status