Share

Bab 45

Pagi ini aku memilih memesan taksi online untuk pulang ke rumah, setelah semalaman ‘terjebak’ di House of Coffee bersama pemiliknya. Hanya berdua.

“Kalau Adam marah, usahakan calm down. Tak akan ada habisnya jika kamu juga membalasnya dengan kemarahan,” ucapnya saat aku tengah menunggu taksi.

Kuhela napasku kasar. Bukannya seharusnya aku yang marah? Aku membayangkan Mas Adam yang memilih mengajak Nindya padahal ia sendiri melarangku dengan kerasa datang memenuhi undangan Bella.

“Hati-hati,” katanya saat taksi yang kupesan datang.

“Aku ikutin taksinya dari belakang.”

Aku menoleh. “Kenapa ngikutin, Van? Nggak perlu.”

“Karena aku peduli.”

Lalu dia meninggalkanku, berjalan menuju mobilnya, sementara aku masih menatapnya takjub.

Karena aku peduli.

Aku menoleh berkali-kali ke arah belakang saat taksi memasuki perumahanku. Tak terlihat lagi mobil Ivan di belakang pdahal sepanjang jalan tadi mobil sport merah itu terus mengiringi taksi yang kutumpangi di belakang. Mungkin dia sudah pulang ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
kenapa ya Adam cuek banget pingin nimpuk palanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status