Share

Memuaskan Hasrat

Author: Erumanstory
last update Last Updated: 2025-12-23 17:00:37

Dion itu dulunya satu tempat kerja dengan Nila. Pekerjaan mereka pun sama, sama-sama menggoda, dan menemani pengunjung. Dion memiliki banyak klien wanita kesepian. Malam di mana Aldo bersama Nila ketika itu menjadi awal kerja sama Haris dengan Dion.

Beberapa waktu sebelumnya, sebelum akhirnya Nila berhasil menyeret Aldo ke atas ranjang, Haris sudah mengamati interaksi keduanya. Dia juga diam-diam mencari informasi tentang siapa Aldo, termasuk jabatan lelaki itu di perusahaan. Mengetahui Aldo bukan orang sembarangan, Haris pun mulai menyusun rencananya sematang mungkin. Dia sampai lupa, kalau bangkai disimpan pasti akan mengeluarkan bau.

“Kalau sekarang, aku tidak punya uang sebanyak itu, Dion. Aku juga tidak tau harus mencari ke mana uang sebanyak itu. Kamu tahu sendiri, kan? Kontrakanku bahkan hanya cukup untuk tidur. Kasih aku waktu buat kumpulin uang itu, Dion,” ucap Haris memelas.

“Sampai kapan? Aku kasih kamu waktu tiga hari, kalau dalam tiga hari kamu nggak bisa kasih aku uang l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dalam Rengkuhan Hasrat Kakak Ipar   Memuaskan Hasrat

    Dion itu dulunya satu tempat kerja dengan Nila. Pekerjaan mereka pun sama, sama-sama menggoda, dan menemani pengunjung. Dion memiliki banyak klien wanita kesepian. Malam di mana Aldo bersama Nila ketika itu menjadi awal kerja sama Haris dengan Dion.Beberapa waktu sebelumnya, sebelum akhirnya Nila berhasil menyeret Aldo ke atas ranjang, Haris sudah mengamati interaksi keduanya. Dia juga diam-diam mencari informasi tentang siapa Aldo, termasuk jabatan lelaki itu di perusahaan. Mengetahui Aldo bukan orang sembarangan, Haris pun mulai menyusun rencananya sematang mungkin. Dia sampai lupa, kalau bangkai disimpan pasti akan mengeluarkan bau.“Kalau sekarang, aku tidak punya uang sebanyak itu, Dion. Aku juga tidak tau harus mencari ke mana uang sebanyak itu. Kamu tahu sendiri, kan? Kontrakanku bahkan hanya cukup untuk tidur. Kasih aku waktu buat kumpulin uang itu, Dion,” ucap Haris memelas.“Sampai kapan? Aku kasih kamu waktu tiga hari, kalau dalam tiga hari kamu nggak bisa kasih aku uang l

  • Dalam Rengkuhan Hasrat Kakak Ipar   Fakta Baru Terkuak

    Di kantornya, Aldo tampak begitu fokus dengan file-file yang seakan tidak pernah habis di laptopnya. Wajar kalau dia merupakan karyawan yang begitu cepat naik jabatan, karena cara kerja Aldo memang sangat cekatan, dan penuh tanggung jawab. Dona yang juga mengerjakan tugas tak kalah banyak, sesekali menatap Aldo dengan penuh rasa kagum.Tiba-tiba, ponsel Aldo berbunyi. Saat mengetahui siapa yang menghubunginya, Aldo langsung mengambil benda pipih yang semula terletak di atas meja tersebut, dan menekan tombol hijau tanpa menunggu lama.“Selamat siang, Dokter Rudy. Saya tidak tahu pasti, apakah Dokter menghubungi saya membawa kabar baik atau justru sebaliknya, tetapi saat melihat nama Anda di layar ponsel saya, saya langsung merasa gembira,” kata Aldo dengan senyum merekah. Tampaknya telepon dari Rudy memang sangat dia tunggu-tunggu.Lelaki yang dipanggil dengan sebutan dokter itu tertawa di ujung sana.“Maafkan saya, pasti Pak Aldo sudah sangat menunggu kabar dari saya.” “Bisa dibilang

  • Dalam Rengkuhan Hasrat Kakak Ipar   Hari Bahagia

    “Masakan Tante memang selalu juara,” ucap Rio yang sibuk menambahkan kembali lauk-pauk yang terhidang di meja.Nindi yang tersanjung dengan ucapan Rio pun tersenyum dengan pipi kemerahan.“Perasaan tante masakin kamu tiap hari, deh. Kamu selalu saja muji-muji tante bagitu,” sahutnya.“Faktanya masakan Tante memang luar biasa. Pokoknya enak banget, Tan.”Keduanya sangat menikmati makan siang mereka, sambil mengobrol receh, terkadang saling menggoda satu sama lain. Tapi semua kesenangan mereka harus terganggu dengan suara bel apartemen yang berbunyi berkali-kali. Rio dan Nindi sepakat untuk membuka pintu bersama-sama. Keduanya cukup terkejut dengan siapa yang datang. Ada lima anggota kepolisian berada tepat di hadapan mereka.“Selamat siang, benar dengan Ibu Nindi, dan Pak Rio?” tanya salah satu mereka.“Benar, Pak. Ada apa ya, Pak?” Rio mewakili.“Kami dari kepolisian membawa surat penangkapan atas nama Bapak dan Ibu atas tuduhan penculikan dan pembunuhan berencana terhadap saudari Lil

  • Dalam Rengkuhan Hasrat Kakak Ipar   Ekspektasi

    “Pah, walaupun dokter bilang mama harus mulai menjalani kemoterapi mulai bulan depan, tetapi mama benar-benar bahagia bisa berkumpul bersama anak-anak di rumah ini. Setidaknya, mama bisa melihat Dewa menikah dengan Lily. Dewa tidak boleh sedih di hari bahagianya. Mama sendiri tidak tahu, sampai kapan mama masih bernapas. Bisa juga, mama masih bernapas, tetapi keadaan mama sudah tidak sama dengan hari ini. Papa dengar sendiri, bukan? Kanker ini langka, dan bisa sewaktu-waktu akan membuat kesadaran mama hilang seperti mayat hidup.”Seharusnya saat mengatakan kalimat panjang itu, Rahma meneteskan air mata, bukan? Tetapi nyatanya tidak. Rahma mengatakan semuanya dengan senyum yang terus menghiasi wajahnya. Seakan dia sudah tahu, kalau menangis bukanlah solusi. Rahma ingin menikmati sisa hidupnya dengan bahagia. Mulai melukis kenangan manis bersama orang-orang yang mencintainya. Sudah cukup, dia hidup dalam dendam yang tak berkesudahan. Sekarang Rahma juga sadar kalau semua yang terjadi bu

  • Dalam Rengkuhan Hasrat Kakak Ipar   Lamaran

    “Mas, ini tempat kita dinner malam ini? Kita nggak salah tempat, kan?” tanya Lily sambil memperhatikan restoran bintang lima tempat mereka akan melakukan makan malam bersama.Bukan soal restorannya yang membuat Lily heran, tetapi suasana yang ada di sana. Mereka akan makan malam di area outdoor yang mereka miliki. Anehnya, suasana di area itu sangat sepi. Tidak ada pengunjung lain selain mereka, dan di area itu juga dihias dengan begitu indah.“Iya, Sayang. Kita nggak salah tempat, kok. Ini tempat yang aku pilih buat kita makan malam. Kamu tau nggak, kenapa di area ini sepi?” Dewa justru balik bertanya.“Memangnya kenapa, Mas?” Lily tampak bingung.“Aku udah sewa semua area outdoor dari restoran ini khusus untuk acara makan malam kita berdua.”Lily melongo mendengar penuturan Dewa.“Mas, kita cuma mau makan malam, itu waktunya paling cuma berapa menit, dan Mas Dewa sewa semua resto ini? Ini pemborosan, Mas. Uangnya kan bisa Mas Dewa tabung buat lahiran anak-anak kita nanti.” Bibir Lil

  • Dalam Rengkuhan Hasrat Kakak Ipar   Sebuah Persiapan

    Dewa sebenarnya sedang berbohong. Hari ini, dia tidak ada meeting dengan siapapun. Bahkan jadwalnya lumayan longgar. Dia sengaja berangkat pagi karena dia memiliki janji dengan Sandarra, sahabatnya yang merupakan pemilik toko berlian ketiga terbesar di Jakarta. Dewa sudah memesan sepasang cincin berlian yang akan dia gunakan untuk melamar Lily. Walaupun pernikahan itu akan digelar secara tertutup, Dewa tidak akan membiarkan cincin murahan melekat di jari Lily.Lelaki itu sengaja merahasiakan tentang cincin ini, karena Dewa ingin memberikan kejutan untuk wanita kesayangannya itu. Dia tidak sabar melihat ekspresi Lily saat melihat cincin berlian yang dipesannya, belum lagi kalau dia memberikan cincin itu di momen khusus. Membayangkannya saja sudah membuat Dewa tersenyum bahagia.“Hai, maaf Dewa, kamu pasti sudah lama menunggu, ya? Maaf, tadi di bawah aku kebetulan bertemu dengan teman lama, jadi kami berbincang sebentar. Maafkan aku,” Sandarra menjelaskan perihal apa yang membuatnya tel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status