Share

18

Falri melirik ke arah sumber suara. Dia terperangah ketika tau siapa yang meneriaki namanya.

Falri menghentikan kegiatannya. Glen sendiri sudah babak belur habis-habisan karena Falri.

"Ngapain Kak Fani ke sini?" tanya Falri.

Ya, yang barusan meneriaki namanya adalah Fani. 

Fani diam, tidak menjawab. Dia malah menghampiri Glen dengan air mata yang terus membanjiri.

Falri membeku. Tidak mengerti maksud semua ini apa.

Tiba-tiba Fani membelai lembut pipi Glen. Dia terus memanggil Glen dengan sebutan ---

"Sayang, kamu nggak apa-apa?" tanya Fani, lirih.

Glen mengangguk lemah. "Gak papa."

Fani masih menangis. Dengan tenaga yang masih tersisa, Glen mengusap air mata Fani.

"Jangan nangis," kata Glen seraya memamerkan senyuman meskipun itu terasa sakit.

Fani meredakan tangisnya. Dia menoleh ke arah Falri yang masih diam membeku. Fani menatap nyalang adiknya itu.

"Apa yang lo lakuin, Fal?! Lo mau matiin pacar gue!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status