Share

Hak Asuh

Author: Eni Sihombing
last update Last Updated: 2021-11-18 23:55:32

Tujuh hari berlalu acara tahlilan yang ke tujuhpun sudah terlaksana malam tadi, Setiap hari Ai selalu menanyakan papa dan mamanya yang tak pernah lagi di lihatnya, gadis kecil itu akan merajuk dan hanya Arya yang bisa membuatnya berhenti merajuk.

Saat ini di ruang keluarga sudah ada dua keluarga, yang tak lain keluarga Alm. Aryo dan orang tua Lily. Mereka sama-sama meminta hak asuh Ai, putri semata wayang pasangan Aryo Bimantara dan Lily Prisilia.

Keduanya merasa memiliki hak penuh dalam mengasuh Ai, perdebatanpun sedang berlangsung di ruang tamu keluarga Bimantara.

"Jeng tolong biar Ai sama kami, kami cuma punya Lily anak semata wayang kami, sekarang dia teah tiada, kami tak memiliki penerus lagi, hanya Ai satu-satunya, jadi saya mohon pengertiannya, kalian mau menyerahkan pengasuhan Ai pada kami!" ucap Melisa ibu Lily.

"Maaf jeng bukannya kami serakah, hanya saja selama ini Ai tinggal dengan kami, dia juga cucu pertama kami, kami tak ingin jauh darinya, kita bisa sama-sama bergantian mengurus Ai jeng!" jawab ibu Sandra.

Keduanya bersikeras ingin Ai bersama mereka, akhirnya Ai dibawa babysitternya ke ruang utama menemui oma dan neneknya yang sedang cekcok mulut.

Ai mengalungkan tangannya pada leher Ina sang babysitter, Ai menatap orang-orang yang di kasihinya, mata bulatnya berkedip-kedip lucu, rambutnya di kepang dua dengan ikat rambut berwarna merah, Ai sangat cantik, perpaduan papa dan mamanya.

Sedang Arya dia baru saja tiba, dia tidak mengetahui jika di ruang utama masih dalam suasana tegang. "Assalamualaikum" ucap Arya yang baru saja membuka pintu.

"Waalaikumsalam" jawab semua yang ada di ruangan itu.

"Lo ada tante dan Om Liam!" kata arya mendekat dan menyalim keduanya.

"Duduk nak" perintah papa A*i. Yang kemudian melanjutkan ucapannya, "Begini, tante dan om Liam menginginkan hak asuh penuh atas Ai, begitu juga mama kamu, menurutmu bagaimana?"

Arya menatap Ai yang masih nempel pada gendongan Ina, ikut prihatin pada gadis kecil itu, dia belum memahami apapun tapi sekarang dia menjadi rebutan orang-orang yang di kasihinya.

"Tante, Om, Mama, Papa, Ai hanya gadis kecil aku mohon jangan memperebutkannya, karna itu akan berpengaruh pada kesehatan mentalnya nantinya."

"Asal kalian tau Aryo menyerahkan hak asuh Ai pada saya" lanjutnya memberi keterangan.

"Omong kosong, Aryo meninggal sebelum kamu kembali, bagaimana mungkin kamu mengatakan jika Aryo menyerahkan Ai padamu!" ucap kesal Melisa yang tak terima.

"Ina, bawa Ai masuk" perintah Arya dan Ina langsung membawa Ai ke kamarnya.

"Ini kalian lihat sendiri!" Arya menyerahkan hape dan mulai memutar Vidio rekaman yang ada di dalamnya.

Mereka terkejut ternyata itu adalah peristiwa kejadiaan sebelum kematian keduanya. Ibu Sandra dan ibu Melisa kembali menangis mengingat anak mereka.

"Dan ini, ini hasil otopsi mereka!" kata Arya menyerahkan amplop ke hadapan mereka. Satu persatu membaca dan terkejut ternyata mereka di bunuh.

"Huhuhu mereka membunuh anak kita pa, mama tidak terima pa, mereka harus mati, mama berharap mereka segera di makan cacing tanah, mama gak terima, mama sumpahi mereka hidup menderita." berbagai sumpah serapah di ucapkan ibu Sandra benar-benar geram, kenapa banyak penjahat berkeliaran di luar sana.

Sedang ibu Melisa dia terlihat sudah tegar, mala wajahnya terlihat menggeram menahan emosi, "Arya kamu harus mencari pembunuh putriku dan adikmu, kamu harus membunuh mereka dengan cara yang sama bila perlu lebih sadis." ucap ibu Melisa yang terlihat jelas jika dia menahan amarahnya karna wajahnya sudah merah padam.

Sandra terdiam dari tangisnya dia berbalik menatap besannya, "Apa kamu bilang Arya yang harus mencari pembunuh mereka, apa kamu ingin Arya juga celaka, kamu berharap anakku yang satu lagi juga tiada, hah?" omel mama Arya.

"Ssstt ma jangan emosi terus" kata papa A*i menenangkan istrinya.

"Gimana mama gak emosi dia ingin Arya balas dendam pa, mama gak ingin kehilangan anak mama lagi!" sentak ibu Sandra.

"Ngomong sama kamu dari tadi membuat naik darah tinggi saya! Ayo pa kita pulang, dan kamu Arya didik Ai dengan baik!" ucap Ibu Melisa.

"Pak A*i kami pamit ya" pak Liam merasa tak enak karna istrinya sudah membuat ulah di keluarga itu.

"Hati-hati pak" jawab pak A*i.

"Kita bicara di ruang kerja Arya" kata papa A*i. "Dan mama sebaiknya istrirahat di kamar, biar di antar Iyem ya." Sandra hanya mengangguk menanggapi ucapan suaminya.

Arya mengikuti sang papa yang berjalan terlebih dahulu ke ruang kerjanya. Mereka duduk berhadapan, "Papa yakin kamu sudah mulai mencari tau tentang mereka." ucap papa A*i to the point.

"Papa benar, aku menyelidiki berapa mafia yang ada di Daerah ini, agar aku mudah menyelidikinya satu persatu." jawab Arya.

"Apa tidak sebaiknya kita lapor yang berwajib?" saran papa A*i.

"Jangan dulu pa, bukti belum cukup, Arya akan mengurus semuanya, papa jangan khawatir." dalih Arya.

"Bagaimana dengan tugasmu? Bukankah cutimu tinggal tiga hari lagi? Tiga hari tidak cukup Arya untukmu menyelidiki semuanya." kembali sang papa keberatan dengan apa yang akan Arya lakukan.

"Pa untuk sementara aku mengajukan bebas tugas, sebelum masalah ini selesai aku tidak akan tenang pa, aku mohon, papa jangan mengkhawatirkan aku, aku pasti bisa menjaga diri, aku hanya butuh dukungan papa." terang Arya.

Papa A*i menghela nafas berat, sesungguhnya dia keberatan dengan apa yang Akan Arya Lakukan, tapi dia tau watak sang anak yang keras kepala, Arya tidak akan puas jika belum mendapatkan hasil yang maksimal akan suatu tindakan yang di lakukannya.

"Papa akan mendukungmu, tapi ingat jaga dirimu baik-baik, papa tidak ingin dan tidak mau dengar hal buruk terjadi juga padamu." sentak sang papa.

Bagaimanapun juga seorang ayah akan selalu menganggap anaknya itu masih kecil, meski dia sudah berusia dewasa, setiap orang tua pasti tidak ingin jika anaknya mengalami nasib yang buruk, seperti yang telah terjadi pada Aryo.

"Papa berharap kamu menggantikan Aryo di perusahaan, bagaimanapun tinggal kamu penerus papa Arya!" lirih papa A*i.

"Tidak sekarang pa, tapi akan aku pikirkan itu, sekarang tujuanku hanya mencari orang yang di panggil "Dan" itu pa!" ucap Arya yang menggenggam tangannya kuat-kuat seperti hendak memukul orang, melampiaskan kemarahannya.

"Oh ya papa senang karna Aryo menyerahkan hak asuh Ai padamu, paling tidak itu membuat Melisa tidak bertengkar dengan mamamu terus!" 

"Aku tau pa, Aryo menyerahkan Ai padaku karna kemiripan kami, setidaknya itu sedikit mengobati kerinduan Ai pada papanya, gadis kecil itu sangat dekat dengan papanya pa!" 

Papa A*i mengangguk setuju, pasti hal tersebut sudah di pikirkan oleh Aryo matang-matang sebelum kejadian naas itu.

"Istirahatlah, papa ada beberapa berkas yang harus di periksa!"

"Baik pa, Arya kembali ke kamar dulu!" ucap Arya sedikit menghormat pada papanya. Sikapnya seperti kepada atasannya saja. membuat papa A*i tersenyum.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dendam Berujung Cinta   Meyakinkan El

    Arya kembali ke rumah, Iya langsung disambut dengan tatapan horor kedua orang tuanya. Tita mengatakan kepada Sandra bila ia tidak cocok dengan Arya, Arya sudah memiliki kekasih dan Tita tidak ingin yang merusak hubungan tersebut."Kau menolak wanita seperti Tita, lalu apa yang kau inginkan, ingin bersama dengan Elmira begitu, Jangan harap mama akan menyetujuinya Arya. sampai mama mati sekalipun Mama tidak akan pernah merestui hubungan mu dengan gadis itu," bentak Sandra.Adi menenangkan istrinya agar tak emosi, Iya tak ingin istrinya mengalami darah tinggi lalu stroke, Arya hanya menunjuk saat dimarahi oleh mamanya, Iya tahu bila Tita adalah gadis yang baik, tapi hatinya sama sekali tidak memiliki rasa pada gadis itu."Arya sebaiknya kamu ke kamar, besok kita bicarakan ini lagi," perintah Adi. ia tak ingin istrinya terus emosi."Baik pa." Arya pun berlalu tertatih menuju kamarnya.Adi menarik tubuh istrinya agar duduk di sofa, lalu ia memberikan segelas air putih agar istrinya menjadi

  • Dendam Berujung Cinta   Salah paham

    Arya menunggu selama 15 menit barulah seorang wanita dengan ciri-ciri yang disebutkan mamanya muncul, wanita dengan tubuh semampai menggunakan blazer berwarna merah dengan pashmina yang menutup kepalanya ia tampak cantik dan anggun. "Apa Anda tuan Arya Bimantara?" tanya Tita begitu ia mendekat di meja Arya."Ya saya Arya Anda bisa memanggil saya Arya, anda nona Tita bukan? silakan duduk!" "Terima kasih jika tak keberatan anda panggil saja saya Tita," pintanya."Baiklah kita salam kenal, Mau pesan apa?" tanya Arya yang telah melambaikan tangannya pada seorang weiters yang berdiri tak jauh dari mejanya."Cocolatte, kentang goreng dan tiramisu." Setelah memesan ia menatap tajam pada Tita, "Katakan Bagaimana kau mengenal mamaku," tanya Arya penasaran."Kami kenal di salon dan saat itu Ia bertanya padaku sudah memiliki pasangan atau belum. karena memang tidak memiliki pasangan Ya aku jawab saja aku tidak memiliki pasangan pada ibumu, lalu saat ia memintaku untuk bertemu denganmu aku tid

  • Dendam Berujung Cinta   Perjodohan

    Elmira saat ini fokus pada perusahaan yang ditinggalkan oleh kakaknya, Iya belajar banyak hal dari sekretaris perusahaan tersebut. setiap hari ia mengunjungi makam kakaknya dan mengatakan ia akan selalu belajar agar bisa mengembangkan perusahaan peninggalan keluarga.Cintanya terhadap Arya Iya pendam di dalam hatinya, Iya tahu bila perasaannya untuk saat ini tidaklah yang utama. Iya harus terus belajar mengembangkan perusahaan yang mulai terpuruk di saat kakaknya telah tiada, dibantu oleh orang-orang kepercayaan kakaknya yang masih hidup dan juga pengacara yang telah mewasiatkan segala kekayaan untuknya. Pengacara muda itu senantiasa selalu saja menemani Elmira, Alexander Maxwell. pengacara pengganti dari orang tuanya yang sudah menjadi orang kepercayaan Gustav sejak dulu.Entah sudah berapa lama Elmira tidak bertemu lagi dengan Arya, terakhir kali saat ia meminta maaf atas nama kakaknya, kadang bila ia tidak sibuk dan telah menyelesaikan pekerjaan selalu teringat akan Arya, masa mas

  • Dendam Berujung Cinta   Kematian Yordan

    Perkelahian keduanya masih belum membuahkan hasil, luka Arya semakin bertambah parah sebab beberapa pukulan Yordan mengenainya.Arya menarik nafas panjang, ia mensugesti dirinya bahwasanya ia mampu mengalahkan Yordan. kini keduanya sama-sama memegang alat untuk memukul lawannya, Yordan dengan pedang sedang Arya dengan besi yang ia temukan.Beberapa kali sabetan pedang hampir saja melukai Arya Jika ia tidak secepat mungkin menghindarinya. pertandingan itu sudah berlangsung hampir 1 jam, kekuatan keduanya pun semakin melemah karena energi yang sudah terkuras habis.Arya menopang tubuhnya dengan besi sebagai tumpuannya, secepatnya pertandingan itu harus selesai agar ia bisa memenangkannya, jika berlama-lama lagi ia tidak akan mampu untuk menyelesaikan pertandingan itu yang ada ia pasti akan kalah.HiyaPrangTrangAaaaahArya berlari secepat yang ia bisa lalu menyerang Yordan, dengan kecepatan yang ia paksakan area

  • Dendam Berujung Cinta   Balas dendam 1

    "A-Arya," panggilnya dengan derai air mata.Mendengar suara Yang tak asing Arya mengangkat kepalanya, ia menatap kamera yang sudah berurai air mata."Lepaskan aku," Elmira memberontak saat para pengawal memegang kedua tangannya agar tidak mendekat kepada Arya."Diam El, Jangan membuatku marah!" Yordan berdiri dan berucap dengan lantang."Hentikan kak, ku mohon. Aku mencintainya, jangan hukum dia lagi kak!" El menendang mereka dengan kakinya.Saat bisa terlepas dari pegangan para pengawal Elmira berlari meraih samurai yang ada di dinding ruangan itu.SreetDi tariknya samurai itu dari sarungnya. lalu diangkatnya tinggi-tinggi samurai tersebut bersiap melawan para pengawal yang ingin mendekati Arya."Jangan mendekat, jika tak ingin leher kalian tertebas," dari sudut Mark mengeluarkan pistolnya, ia akan menembak samurai yang di pegang El, agar terlepas dari tangannya.Mendapat anggukan dari Yordan, ia pun

  • Dendam Berujung Cinta   Kedatangan Elmira

    Kediaman pribadi Jassen, dia telah meminta beberapa teman detektif nya agar membantunya untuk membebaskan Arya.Ada 4 temannya yang bersedia membantunya tapi itu tidak dengan cara gratis. Ya, iya berjanji akan membayar mahal mereka setelah Arya berhasil mereka bebaskan.Malam ini juga mereka akan beraksi untuk membebaskan Arya, segala persiapan mereka siapkan dengan baik. mereka tidak ingin menunda terlalu lama karena bisa saja besok Arya tinggal nama."Letakkan beberapa pistol ini di dalam tas sandang kecil, kenakan rompi anti peluru yang telah aku siapkan di atas meja," ucap Jassen memerintah."Bajunya terlihat berbeda, tidak seperti rompi anti peluru yang biasa dikenakan," ucap Ben detektif swasta yang terkenal paling jago mengungkap masalah."Tentu itu desain khusus yang aku buat dengan sangat apik, aku telah mempersiapkannya jauh hari, dan kini pakaian ini berguna untuk kita,""Semoga bermanfaat," ucap Ben meremehkan."Jangan meremehkan hasil ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status