Share

45. Jeratan Nyi Gendeng Sukmo

"Kau dalam jeratanku Rengganis," lirih Nyi Gendeng Sukmo, tetapi cukup terdengar bagi Rengganis.

Rengganis pikir dirinya akan mati, kepulan asap tebal mengepung dan menjeratnya. Caci maki umpatan di alamatkan Rengganis untuk Nyi Gendeng Sukmo. Salah, bukan hendak membunuhnya Nyi Gendeng Sukmo merapalkan mantra, sepertinya penderitaan Rengganis semakin bertambah. Sejurus kemudian, mulutnya terbuka muncul sebuah cahaya kebiruan. Wanita demit itu tersenyum menyeringai tanpa menjawab umpatan Rengganis.

'Aku sudah tidak bisa bertahan lebih lama, ayahanda, ibunda, aku—," bisik Rengganis sudah tidak terdengar suara. Lehernya terasa dicekik kuat, air mata luruh jatuh.

Nyi Gendeng Sukmo menatap tajam tidak tahu apa maksud tatapan itu. Tangan kanan membelai lalu sedikit menarik rambut Rengganis ke belakang, membuat permaisuri Kerajaan Baskara itu ketakutan bukan main. Tubuh lemas tanpa daya tidak mampu lagi melawan, dia mendongak dengan mulut terbuka.

Cahaya kebiruan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status