Share

46. Aura yang Berbeda

Rengganis duduk termenung di sebuah bongkahan kayu yang ada di dekat tempat latihan. Memperhatikan para bawahan yang sibuk membersihkan tempat penuh lumpur. Tempat itu porak poranda bekas hujan semalam. Tembikar dan beberapa perabot masak pun terpental jauh dari tempatnya semula. Angin ribut juga hujan lebat, begitu apa yang dikatakan beberapa prajuritnya. Padahal semalam Rengganis tidak mendapati hal tersebut ketika berada di Curug Sidangkrong. Saat pulang dari tempat Nyi Gendeng Sukmo, Rengganis dibantu lelembut itu, melayang di udara kemudian sampai di gua persembunyian, dan yeah dia tidak memperhatikan.

Masih ingat jelas bagaimana wanita demit itu memperlakukan Rengganis. Tubuhnya pagi ini terasa bugar dan berenergi. Rengganis menatap beberapa kesatria yang sibuk meneliti anak panah. Dia lalu berjalan mendekati.

"Permaisuri," sapa seseorang memberikan hormat dengan tangan menyatu di dada. Rengganis mengangkat tangan agar mereka menghentikan perbuatan.

"Kalian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status