Share

7. Gundah

Penulis: Mira2207
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-06 12:15:42

Setelah melakukan hubungan inti itu, kini Alex dan Almira berbaring di atas ranjang dengan saling berpelukan, mereka mengatur napas mereka yang masih tersengal-sengal.

Almira memejamkan matanya menikmati setiap usapan tangan Alex yang berada di punggung polosnya, sejenak mereka hanya terdiam, menikmati waktu yang terus bergulir.

Heningnya kamar itu hanya diisi dengann deru napas meraka, setiap detik terasa lebih lambat berjalan. Alex menciumi pucuk kepala istrinya itu dengan lembut, dia memang sangat merindukan Almira.

"Bagaimana hari mu tanpa aku sayang?"tanya Alex, setelah keheningan yang cukup lama, kini Alex memulai obrolan dengan sang istri.

Almira mendongakan kepalanya menatap wajah suaminya yang terlihat begitu tampan, dia menjawab dengann suara yang lembut."Berjalan dengan baik, hanya saja terasa sepi saat kau tidak ada,"dia mendesahkan napasnya dengan pelan.

"Kau merindukan ku?" tanya Alex, dia sedikit menjauhkan wajahnya dari hadapan istrinya.

Alex memandang wajah manis istrinya dengan lekat, dia merasa sangat mencintai Almira. Almira yang mendapatkan pertanyaan dari Alex merasa jengah, dia mencebikan bibirnya lalu menjawab"Istri bodoh mana yang tidak akan merindukan suaminya Honey."suara Almira terdengar kesal.

Degh ...

Alex terdiam sejenak saat mendengar jawaban dari istrinya, dia teringat akan seseorang yang ada jauh di sana. "Istri bodoh mana yang tidak merindukan suaminya,"kata-kata itu menampar dirinya.

Sebuah pertanyaan muncul didalam benaknya,"Apakah Camille juga merindukan dia, layaknya Almira yang merindukan dia?"pertanyaan itu terlintas begitu saja dalam pikirannya.

Almira menyipitkan matanya melihat suaminya yang terdiam dan melamun saat mendengar perkataanya."Honey kau kenapa? kenapa kau diam saja?"tanya Almira, dia membenarkan posisinya untuk lebih dekat dengan Alex.

Alex tertarik pada lamunannya, dia mencoba tidak gugup di hadapan Almira."Ah tidak apa sayang."jawab Alex, dia tidak mau Almira curiga terhadapnya.

Alex memandang Almira dengan tatapan yang sulit ditebak. Ekspresi wajahnya datar, tidak mengungkapkan emosi apa pun. Dia mencoba keras untuk menyembunyikan kegelisahannya, takut Almira akan membaca pikirannya yang sebenarnya.

"Ada apa, Sayang? Kamu terlihat melamun," ujar Almira dengan nada khawatir, mencoba mencari tahu apa yang sedang dipikirkan oleh suaminya.

Alex menghela napas, mencoba meredam kecemasannya. "Ah, hanya memikirkan pekerjaan," jawabnya sambil tersenyum tipis. Dalam hati, dia berterima kasih karena Almira tidak bertanya lebih lanjut.

Dia tidak ingin Almira curiga atau merasa tidak nyaman dengan situasi yang sebenarnya lebih rumit dari yang bisa dijelaskan.

Almira membalas dengan senyuman hangat, mencoba memberikan dukungan. "Baiklah, kalau begitu istirahat saja honey, untuk malam ini cukup sekian saja, kau perlu istirahat. Aku tidak ingin kau kelelahan."ujar Almira, dia semakin menyamankan tubuhnya di dalam pelukan suaminya.

"Iya sayang, kita istirahat. Besok kita berbincang lagi, aku masih sangat merindukan mu," jawab Alex, dia bersikap seperti biasanya.

Alex merasa bersyukur memiliki Almira yang selalu ada untuknya, meskipun dia harus berjuang dengan keras untuk menjaga agar segala sesuatunya tetap normal dan tidak membebani Almira dengan masalah yang dia hadapi.

Alex merasakan hembusan nafas Almira yang lembut di dadanya, dan detak jantungnya yang teratur seolah menghipnotisnya untuk terlelap. Namun, mata Alex terbuka lebar, diliputi kegelisahan yang mendalam.

Di tengah kehangatan dan kenyamanan, pikirannya terperangkap dalam jerat kekhawatiran yang tidak berkesudahan. Pertanyaan demi pertanyaan terus menggelayut di benaknya, menciptakan bayang-bayang gelap yang menghantui kebahagiaannya.

"Bagaimana jika Camille mengetahui tentang Almira? Bagaimana jika Almira tahu tentang kebohongan ini?" gumam Alex dalam hati. Kecemasan itu berkecamuk, memaksa dia untuk tetap terjaga meski dalam dekapan yang seharusnya membawa kedamaian. Setiap detik terasa seperti berat, menindih dengan kebimbangan yang tak terucapkan.

Alex menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong, mencoba mencari jalan keluar dari labirin kebohongan yang telah dia ciptakan. Di satu sisi, dia tidak ingin kehilangan Almira, wanita yang kini menjadi sumber kebahagiaannya. Di sisi lain, rasa bersalah kepada Camille, istri pertamanya, terus menerkam nurani.

Dalam keheningan malam, hanya suara detak jantung dan tarikan nafas yang terdengar, menambah berat suasana yang sudah rumit. Alex merasa terkurung dalam jaring yang dia tenun sendiri, dan setiap gerakan hanya membuat dia semakin terikat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   10. berlanjut di bathtub. 21+

    Suara nafas memburu dan desahan mesra saling berpadu, mengalun bak simfoni yang menggoda. Di balik tirai pagi yang lembut, sepasang suami istri terperangkap dalam kehangatan rindu dan gelora yang membara, melukis cinta dalam setiap sentuhan yang membakar jiwa mereka.Pagi itu, gairah mereka meledak tanpa henti. Niat sederhana untuk mandi berubah menjadi pertempuran penuh hasrat, dua tubuh bersatu dalam api yang tak terbendung. Tak ada jejak lelah, hanya semangat yang membakar, menyulut sentuhan demi sentuhan penuh kenikmatan, seolah dunia berhenti berputar hanya untuk mereka.Almira terjatuh lembut di pangkuan Alex, tubuhnya seolah mencari sandaran dari gelombang emosi yang belum reda. Alex duduk di tepi bathtub, tangan kekarnya erat menggenggam pinggang Almira, seakan takut melepaskan satu inci pun dari sosok yang kini sangat ia butuhkan. Suara detak jantung mereka bergema dalam keheningan kamar mandi, membungkus mereka dalam dunia yang hanya milik berdua, di mana rasa rindu dan hara

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   9. bergelora bathtub 21+

    Almira merasakan jantungnya berdegup kencang, setiap sentuhan Alex membangkitkan gelombang sensasi yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Matanya yang terpejam, membuatnya lebih fokus pada perasaan yang muncul dari dalam.Alex, dengan lembut dan penuh perhatian, mengusap area dada Almira, membuatnya menggigil kecil. Bibir Alex yang hangat, bergerak perlahan menyusuri leher jenjang Almira, meninggalkan jejak ciuman yang membangkitkan rasa hangat menyelimuti seluruh tubuhnya.Almira, terbawa dalam arus emosi yang mengalir deras, menarik napas dalam-dalam, menikmati setiap momen keintiman yang diciptakan oleh suaminya itu.Detik berikutnya, Alex membawa tubuh Almira untuk berada diatas pangkuannya. Dengan perlahan mereka menyatukan tubuhnya dengan penuh hati-hati dan nafsu."Aaahh ... Honey."desah Almira saat milik suaminya sudah masuk sepenuhnya kedalam miliknya."Bergeraklah sayang."bisik Alex, dia meremas area belakang sang istri, dia membuat sang istri untuk mulai bergerak.Karen

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   8. Pagi nambah 21+

    Cahaya matahari pagi yang menyelinap masuk lewat celah jendela kamar Almira dan Alex membelai wajah mereka yang masih terlelap. Keheningan pagi masih menggantung di udara, hanya suara hembusan nafas mereka yang terdengar.Almira, dengan mata yang mulai terbuka, merasakan kehangatan selimut yang membungkus mereka berdua. Dia menggeliat perlahan, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya yang makin lama makin terang.Almira memperhatikan wajah Alex yang masih terlelap di sampingnya, bibirnya membentuk senyum lembut. Dia mengulurkan tangan, dengan hati-hati menyingkirkan sehelai rambut yang menutupi dahi Alex.Mata Alex yang tertutup dan ekspresi damainya membuat Almira merasa begitu beruntung memiliki suami seperti dia.Saat itulah, dengan perlahan, Alex mulai menunjukkan tanda-tanda terbangun. Alisnya berkerut sejenak sebelum matanya yang sayu terbuka dan menatap Almira. Senyum mengembang di wajahnya saat dia menyadari bahwa Almira sudah terjaga dan memperhatikannya."Selamat pagi sayang

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   7. Gundah

    Setelah melakukan hubungan inti itu, kini Alex dan Almira berbaring di atas ranjang dengan saling berpelukan, mereka mengatur napas mereka yang masih tersengal-sengal.Almira memejamkan matanya menikmati setiap usapan tangan Alex yang berada di punggung polosnya, sejenak mereka hanya terdiam, menikmati waktu yang terus bergulir.Heningnya kamar itu hanya diisi dengann deru napas meraka, setiap detik terasa lebih lambat berjalan. Alex menciumi pucuk kepala istrinya itu dengan lembut, dia memang sangat merindukan Almira."Bagaimana hari mu tanpa aku sayang?"tanya Alex, setelah keheningan yang cukup lama, kini Alex memulai obrolan dengan sang istri.Almira mendongakan kepalanya menatap wajah suaminya yang terlihat begitu tampan, dia menjawab dengann suara yang lembut."Berjalan dengan baik, hanya saja terasa sepi saat kau tidak ada,"dia mendesahkan napasnya dengan pelan."Kau merindukan ku?" tanya Alex, dia sedikit menjauhkan wajahnya dari hadapan istrinya.Alex memandang wajah manis istr

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   6. lanjut gerah21+

    "Aaaaah!"desah Almira saat alat vital besar itu mulai memasuki inti tubuhnya, walaupun belum sepenuhnya masuk, tapi rasanya sudah menusuk hingga dinding rahim. "Ougghhhh!"desah Alexander, dia merasa sangat nikmat saat miliknya sudah masuk sepenuhnya kedalam huanian nikmat milik istrinya itu. Dengan perlahan, Alexander mulai menggerakkan pinggulnya, menciptakan ritme yang lembut dan penuh kasih. Setiap sentuhan yang diberikannya terasa hangat, menyusup ke dalam relung hati Almira. "aaahhh Alexander, ah itu nikmat. lanjutkan sayang, aku suka," desah Almira dengan meminta suaminya terus bergerak di atas tubuhnya. "iya sayang, aku akan memuaskan mu malam ini. persiapkan dirimu untuk ronde ronde berikutnya sayang," jawab Alexander, dia terus menghentakan milik Almira dengan pusaka kokoh miliknya. "aku akan selalu siap honey. kenikmatan itu selalu aku nantikan," ujar Almira, dia sudah biasa melayani sang suami dengan beberapa ronde. bagi Almira melakukan hubungan badan itu adala

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   5. basah 21+

    Almira mendongakan kepalanya saat lidah hangat Alexander mulai menjelajahi area inti dari tubuhnya, rasa hangat dan nikmat tentu saja dia rasakan di sana. Lidah itu naik turun dan memutar secara teratur, ritme yang pelan dan cepat di lakukan untuk menikmati inti tubunya. Alexander, pria itu terus bergerak di bawah sana. Dia memang sangat suka dengan benda favorit dari tubuh sang istri. inti tubuh yang wangi itu sangat membuat dia bernafsu, milik sang istri yang mempesona itu membuat pusaka besar miliknya selalu mengeras karena nafsu yang tinggi. Kamar yang di terangi dengan cahya remang, menambah intenstasi kedua pasangan suami istri itu untuk bergelut dengan hangat hingga bertukar peluh. Tangan Alexander tidak tinggal diam saja, tangan kokoh itu mulai meraba kulit tubuh Almira, mulai dari mengusap bagian kulit paha hingga pinggang ramping istrinya itu. Tangan itu terus bekerja untuk memberika setuhan yang membuat Almira meremang. Almira hanya bisa mendesah dengan lirih namun

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status