Share

6. lanjut gerah21+

Penulis: Mira2207
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-30 09:57:28

"Aaaaah!"desah Almira saat alat vital besar itu mulai memasuki inti tubuhnya, walaupun belum sepenuhnya masuk, tapi rasanya sudah menusuk hingga dinding rahim.

"Ougghhhh!"desah Alexander, dia merasa sangat nikmat saat miliknya sudah masuk sepenuhnya kedalam huanian nikmat milik istrinya itu.

Dengan perlahan, Alexander mulai menggerakkan pinggulnya, menciptakan ritme yang lembut dan penuh kasih. Setiap sentuhan yang diberikannya terasa hangat, menyusup ke dalam relung hati Almira.

"aaahhh Alexander, ah itu nikmat. lanjutkan sayang, aku suka," desah Almira dengan meminta suaminya terus bergerak di atas tubuhnya.

"iya sayang, aku akan memuaskan mu malam ini. persiapkan dirimu untuk ronde ronde berikutnya sayang," jawab Alexander, dia terus menghentakan milik Almira dengan pusaka kokoh miliknya.

"aku akan selalu siap honey. kenikmatan itu selalu aku nantikan," ujar Almira, dia sudah biasa melayani sang suami dengan beberapa ronde.

bagi Almira melakukan hubungan badan itu adalah kegemarannya, di mana semua rasa penata di gantikan dengan goyangan penuh nikmat dari sang suami.

peluh membasahi tubuh mereka berdua, setiap gerakan menimbulkan suara decapan dari tubuh mereka yang saling menempel. bibir Alexander tidak mau hanya tinggal diam saja, bibir itu melumat pucuk dada milik Almira dengan kuat.

pucuk dada kenyal itu di jilati dengan bergantian, lidah ujungnya menari-nari di atas susu kenyal itu tanpa rasa lelah.

"aaaahh... honey ahhh. honey faster sayang, ah itu enak sekali sekali honey," racau Almira saat inti tubuhnya dan kedua pucuk dada di berikan sodokan penuh kekuatan dan kenikmatan.

"mendesahlah dengan kuat sayang," ujar Alexander, dia suka dengan suara desahan Almira. menurunnya suara desahan itu adalah bentuk bahwa dia bisa memberikan kenikmatan sepenuhnya untuk sang istri.

"aaaaahhh..."

"aaaaaahhh..."

"ouhhggg... ahhh... ahhh!"

suara desah Keduanya menggema tidak karuan, mulut kedutan terbuka hanya untuk mengeluarkan suara nikmat itu. bibir mereka sesekali saling melumat satu sama lain, memberikan sensasi lebih nikmat dan intim.

Almira, yang terbaring di samping Alexander merasakan gelombang kebahagiaan yang meluap-luap. Sensasi yang dia rasakan begitu mendalam, seolah-olah setiap sentuhan Alexander adalah jawaban dari setiap doa yang pernah dia panjatkan.

Di bawah rembulan yang menyelinap masuk melalui jendela kamar mereka, Almira menutup matanya, menikmati setiap momen, setiap gerakan yang dilakukan Alexander dengan penuh cinta.

dengan gaya samping, kini mereka terasa sangat dekat. Alexander memegang pinggul sang istri dengan erat, dan dia menusuk-nusuk inti tubuh itu dengan keras.

"aaahhh honey, aaahh... ahhh... aaahhh nikmat honey."desah Almira.

"hm, aku tahu itu sayang. aaaah..." jawab Alexander dengan penuh nikmat suara desahan.

"jangan berhenti honey, lebih kuat lagi. ahhh honey... ah sayang enak ahhh.."

Hawa cinta memenuhi ruangan, tiap desahan dan bisikan menjadi simfoni yang melantunkan lagu rindu yang selama ini terpendam. Kedekatan yang mereka rasakan bukan hanya secara fisik tetapi juga emosional, mengikat mereka dalam sebuah ikatan yang tak terlihat namun terasa kuat.

Rindu yang selama ini menyiksa kini terobati, dan mereka berdua tenggelam dalam dunia mereka sendiri, sebuah dunia di mana cinta adalah bahasa yang mereka ucapkan, sebuah bahasa yang hanya mereka yang mengerti.

Pernafasan Alexander terasa berat, tiap tarikan napasnya mendalam sambil tangannya membelai lembut rambut Almira. Kamar itu hanya dipenuhi oleh suara desahan mereka berdua, sebuah simfoni yang menggambarkan gairah yang tidak terbendung. Almira, dengan mata yang terpejam, menyerahkan dirinya dalam pelukan Alexander, merasakan setiap sentuhan menjadi sebuah kata tanpa suara yang mengatakan betapa mereka membutuhkan satu sama lain.

Bantal yang terhimpit diantara mereka berdua menjadi saksi bisu atas permainan emosi yang terjadi. Cahaya lampu yang redup semakin menambah suasana intim yang mereka ciptakan bersama.

Almira mendesah lebih dalam ketika Alexander mencium lehernya, sebuah tindakan yang membuatnya merinding dan semakin mendekap erat suaminya itu.

Kedua jantung mereka berdetak tidak sinkron, namun dengan irama yang harmonis, seolah-olah mereka sedang menari mengikuti melodi yang sama.

Di luar sana, dunia mungkin bergerak tergesa-gesa, namun di dalam kamar itu, waktu seakan-terhenti, memberikan mereka keabadian dalam tiap detik yang berlalu.

"Aaaahhh!"desah keduanya terdengar begitu dalam, saat sebuah klimaks dari permainan sudah selesai.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   13. insting istri.

    Alex dan Almira saling menatap dengan dada yang masih bergemuruh dan napas terengah-engah. Pagi itu bukan sekadar pertemuan biasa—itu adalah ledakan hasrat yang mengguncang jiwa mereka, berkali-kali menyalakan api rindu yang sudah lama membara dalam diam. Tubuh mereka bersatu bukan hanya satu kali, tapi berulang, seolah menantang waktu yang mencoba merenggut momen penuh gairah itu. Rasa rindu yang tertahan selama ini akhirnya meledak, membanjiri setiap helaan napas dan detak jantung mereka dengan kehangatan yang menggetarkan."Masih mau? " Tanya alex pada Almira, dia menangkup kedua sisi pipi Almira dengan lembut. Almira menjawab dengan gelengan kepala, dia sudah sangat merasa cukup. "Aku sudah lelah. Aku butuh asupan nutrisi pagi ini. Sudah semalam penuh sampai pagi ini kita melakukannya," Kata Almira dengan suara lemah, dia sangat merasa kelelahan. Tenaganya terkuras sangat banyak, dan tubuhnya terasa lemah. "Baiklah sayang, ayo aku bantu untuk mandi. Dan kita langsung sarapan pagi

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   12. Lumer 21+

    Alex semakin menggila, hentakan pinggulnya tak kenal ampun menembus setiap lekuk tubuh Almira yang tertekan di pinggiran bathtub. Keringat deras mengalir di dahi dan punggung mereka, menambah panas suasana yang membakar hingga ke ujung saraf. Tubuh keduanya saling menempel erat, seolah dunia hanya milik mereka berdua. Evan, yang tak mau kalah, terus meraba dan mengelus dengan sentuhan liar di punggung dan pinggang Almira, membuatnya semakin terombang-ambing dalam gelombang kenikmatan yang sulit dikendalikan. Suara teriakan Almira pecah, serak dan penuh gairah, bergema di ruang kamar mandi yang kecil itu, sementara desahnya melebur dalam irama liar dari tubuh-tubuh yang tak bisa lagi menahan hasrat mereka. ""Ah... Sayang... Aku sudah hampir sampai," kata Almira dengan suara yang penuh perasaan. Tubuhnya merasakan gelombang kehangatan yang menyebar perlahan, membuat setiap hela nafasnya terasa lebih dalam dan penuh makna. Getaran halus itu semakin kuat, membawa Almira ke dalam keinti

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   11. Lebih berkeringat.

    "ah Alex itu terlalu dalam," desah Almira, tubuhnya terhentak hentak dari belakang sana. Alex, suaminya sedang memacu pinggulnya dengan sangat kuat, setiap hentakan melahirkan sebuah desahan kenikmatan. desiran hangat menyengat tubuhnya, gairah kian membuncah setiap dorongan dari belakang. Alex terus menggoyangkan pinggulnya untuk mendesakan bagian inti dari tubuhnya. menghentakkan bagian inti hingga terasa ke dinding rahim. "mendesahlah sayang, aku suka suaramu," kata Alex, dia meminta Almira untuk mendesah. baginya, suara desahan Almira bagai cambuk gairahnya. setiap suara Almira keluar, membuatnya kian semangat untuk memacu pinggulnya lebih kencang lagi. "aaah... ouhh... Alex ahh... enak sayang," suara Almira terdengar berat dan serak. dia merasakan nikmat di bahwa sana. rasa rindu terhadap suaminya kini terobati sedikit demi sedikit. walaupun mereka baru terpisah hanya seminggu, tetapi rasa kangen tak bisa terelakkan. "begitu sayang, teruslah mendesah. aku akan kian memuaskan

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   10. berlanjut di bathtub. 21+

    Suara nafas memburu dan desahan mesra saling berpadu, mengalun bak simfoni yang menggoda. Di balik tirai pagi yang lembut, sepasang suami istri terperangkap dalam kehangatan rindu dan gelora yang membara, melukis cinta dalam setiap sentuhan yang membakar jiwa mereka.Pagi itu, gairah mereka meledak tanpa henti. Niat sederhana untuk mandi berubah menjadi pertempuran penuh hasrat, dua tubuh bersatu dalam api yang tak terbendung. Tak ada jejak lelah, hanya semangat yang membakar, menyulut sentuhan demi sentuhan penuh kenikmatan, seolah dunia berhenti berputar hanya untuk mereka.Almira terjatuh lembut di pangkuan Alex, tubuhnya seolah mencari sandaran dari gelombang emosi yang belum reda. Alex duduk di tepi bathtub, tangan kekarnya erat menggenggam pinggang Almira, seakan takut melepaskan satu inci pun dari sosok yang kini sangat ia butuhkan. Suara detak jantung mereka bergema dalam keheningan kamar mandi, membungkus mereka dalam dunia yang hanya milik berdua, di mana rasa rindu dan hara

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   9. bergelora bathtub 21+

    Almira merasakan jantungnya berdegup kencang, setiap sentuhan Alex membangkitkan gelombang sensasi yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Matanya yang terpejam, membuatnya lebih fokus pada perasaan yang muncul dari dalam.Alex, dengan lembut dan penuh perhatian, mengusap area dada Almira, membuatnya menggigil kecil. Bibir Alex yang hangat, bergerak perlahan menyusuri leher jenjang Almira, meninggalkan jejak ciuman yang membangkitkan rasa hangat menyelimuti seluruh tubuhnya.Almira, terbawa dalam arus emosi yang mengalir deras, menarik napas dalam-dalam, menikmati setiap momen keintiman yang diciptakan oleh suaminya itu.Detik berikutnya, Alex membawa tubuh Almira untuk berada diatas pangkuannya. Dengan perlahan mereka menyatukan tubuhnya dengan penuh hati-hati dan nafsu."Aaahh ... Honey."desah Almira saat milik suaminya sudah masuk sepenuhnya kedalam miliknya."Bergeraklah sayang."bisik Alex, dia meremas area belakang sang istri, dia membuat sang istri untuk mulai bergerak.Karen

  • Desah Nikmat Istri Simpanan   8. Pagi nambah 21+

    Cahaya matahari pagi yang menyelinap masuk lewat celah jendela kamar Almira dan Alex membelai wajah mereka yang masih terlelap. Keheningan pagi masih menggantung di udara, hanya suara hembusan nafas mereka yang terdengar.Almira, dengan mata yang mulai terbuka, merasakan kehangatan selimut yang membungkus mereka berdua. Dia menggeliat perlahan, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya yang makin lama makin terang.Almira memperhatikan wajah Alex yang masih terlelap di sampingnya, bibirnya membentuk senyum lembut. Dia mengulurkan tangan, dengan hati-hati menyingkirkan sehelai rambut yang menutupi dahi Alex.Mata Alex yang tertutup dan ekspresi damainya membuat Almira merasa begitu beruntung memiliki suami seperti dia.Saat itulah, dengan perlahan, Alex mulai menunjukkan tanda-tanda terbangun. Alisnya berkerut sejenak sebelum matanya yang sayu terbuka dan menatap Almira. Senyum mengembang di wajahnya saat dia menyadari bahwa Almira sudah terjaga dan memperhatikannya."Selamat pagi sayang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status