Share

Bab 18 Rencana kotor Bu Tuti

"Mila mana, Bu?" tanya Mas Gun sesaat setelah Aminah dan Ibunya menghempaskan badan di sofa. Kedua wanita berbeda usia itu duduk berdampingan.

"Masih di kamar, Yah. Mau isya'an dulu katanya." Aku menggerakkan mulut membentuk huruf O. Bisa juga tuh si Mila. Sepertinya anak yang alim.

"Ayo ... monggo diminum dulu." ucapan Mas Gun mengalihkan ku dari menebak-nebak seperti apa Mila, anak mereka.

Tanpa basa–basi, tanganku menggapai cangkir yang baru di letakkan Aminah di atas meja.

"Oh iya, San. Bagaimana pekerjaan kamu?" tanya mas Gun. Aku yang baru saja ingin menyeruput teh, melirik pada Hasan.

"Baik, Om," ucap Hasan singkat, cepat dan padat.

"Bagus," ucap Gunawan. Ya ella ... satu ucapan Hasan, satu juga yang dia balas.

"Nanti, setelah menikah, perusahaan biar kamu yang jalankan, saya mau pensiun." Hampir saja aku tersedak teh panas. Aroma melati tersedot oleh hidung naik langsung ke otak.

Cepat kuletakkan cangkir ke atas meja. Rasa nikmat yang baru saja menyentuh lidahku, kini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status