Share

ada

43

"Saya mau ke depan dulu. Suami saya tadi nggak sempat masuk, jadi mau ambil barang titipan ke depan. Nitip anak saya, ya, Bu Guru," pamit Ratri.

"Oh, iya, Bu."

Ratri keluar dari kamar inap Hasbi dan kini Cahya merasa lebih lega karena bisa berbincang santai dengan Hasbi dan Naura.

"Bi, tolong ajak Naura ke depan sebentar. Saya mau bicara empat mata dengan Bu Gurunya Naura," titah Hasbi.

"Baik, Pak."

Babysitter Naura keluar dari kamar membawa Naura. Kini hanya Hasbi dan Cahya yang sedang dilanda gelisah dan takut.

"Ya, apa kabar?" tanya Hasbi.

Cahya terpaku. Bagaimana Hasbi bisa tahu kalau dia adalah Cahya.

"Alhamdulillah. Bapak bisa mengenali saya?"

"Tentu. Suara kamu, perhatian kamu, juga tertawamu, saya hafal semua. Kenapa pergi tidak memberi kabar? Apa saya membuat kesalahan hingga kamu pergi begitu saja tanpa berbicara apapun pada saya?"

Cahya tercekat. Dia tidak mungkin mengatakan jika semua ini adalah permintaan Ratri--ibunya.

"Maaf."

Beberapa detik terdiam, helaan napas be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status