Share

Pernikahan

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pernikahan antara Rain dan Tara akan di laksanakan dengan sangat mewah di hotel bintang lima milik Mk'a corp. Banyak awak media yang akan telah siap untuk meliput acara pernikahan tersebut.

Rain memang sengaja memanggil awak media agar semua tahu, jika ia telah berhasil menikah dengan gadis yang sangat dicintainya.

Tara masih berada di ruangan tempat ia di make up, saat ini hanya ia sendiri di ruangan ini sambil menatap cermin yang memantulkan bayangannya yang terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang indah.

Memar bekas tamparan kini sudah tidak ada, semua seolah membantunya untuk menjadi cantik di hari ini.

Ia menatap kosong pada cermin tersebut, tak ada rona bahagia di wajahnya karna Tara memang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi walaupun sudah di tolak berapa kali pernikahan ini tetap terjadi.

Tak ada raut bahagia yang diperlihatkan oleh Tara, pernikahan yang mewah tapi bukan dengan orang yang cintai serta tanpa kehadiran bunda dan sahabatnya seakan tidak ada arti untuknya.

Pintu di ruangan itu terbuka dan menampilkan beberapa maid datang untuk menyampaikan jika acara pernikahan akan dimulai.

"Nona sudah waktunya keluar karna proses pernikahan akan segera dimulai."

Tara memejamkan mata sebentar karna setelah ini kehidupannya akan berubah, dengan terpaksa Tara melangkahkan kakinya dengan di bantu para maid yang memegang ujung gaunnya.

***

Riuh tepuk tangan terdengar saat sepasang pengantin telah di nyatakan sah menjadi suami istri, Tara tersenyum getir mengingat ia sekarang sudah menjadi istri dari laki laki bertopeng di sampingnya.

"Tersenyumlah" bisik Rain sambil memeluk pinggang Tara posesif.

"Bagaimana aku akan tersenyum, jika orang tua dan temanku saja tidak ada." balas Tara dengan sinis

"Lihat kearah kiri mu!" Perintah Rain pelan.

Tara langsung menoleh sesuai yang dikatakan Rain, dirinya tak menyangka jika disana berdiri ayah dan bundanya yang tersenyum haru, dan disebelah mereka ada Bianca yang menatapnya dengan sendu.

Matanya berkaca saat melihat senyum tulus dari yang diberikan oleh bundanya, pun dengan Bianca yang terlihat baik baik saja, rasanya ia ingin berlari memeluk mereka.

"Jangan menangis dihari bahagia kita." Ucap Rain datar sambil membuat wajah Tara menoleh padanya.

Tara melepaskan tangan Rain yang berada di pipinya, walaupun Rain telah resmi menjadi suaminya ia masih risih saat untuk disentuh olehnya apalagi mengingat kejadiannya Rain yang menciumnya dikamar.

"Siapa juga yang menangis? " Ketus Tara pada rain yang

"Baguslah." Tara mendelik mendengar perkataan Rain yang terlampau datar dan singkat. Tapi rasa kesalnya langsung berganti kaget saat cengkraman tangan Rain di pinggangnya bertambah kuat.

Ia mengurungkan protes saat melihat enam orang dewasa mendatangi mereka berdua.

"Selamat kakak! Kau akhirnya menikah dengan gadis pilihan mu."

"Kakak? Oh berarti mereka adalah keluarga dari Rain, tapi mengapa Rain hanya menatap datar dan tak meyambut ucapan selamat dari adiknya?" Batin Tara heran.

"Jadi, seperti ini gadis pilihan mu?" Tanya Alex mengejek yang membuat senyum sinis terbit dari enam orang tersebut.

"Mama kira gadis yang menjadi istrimu ini lebih baik dari Stevanie sampai kau menolak perjodohan itu, ternyata masih jauh dibawah dari Stevanie" nyonya Melody sengaja merendahkan istri dari putranya, agar putranya sadar bahwa pilihan dirinya lebih baik dari pada gadis yang ada dihadapannya.

"Wah, Rachel kau mendapat kakak ipar baru yang seorang kampungan." Ucap Nadine pada Rachel dengan menjelekkan Tara.

"Kakak kau lupa? Bukankah ia juga adik ipar mu?" Balas Rachel sambil menatap Tara.

"Apa kalian semua tidak ada kaca dirumah?" Perkataan Tara berhasil membuat keluarga Rain menatap tak terima kepadanya.

"Kalian mengatakan aku kampungan tapi kalian lah sendiri yang kampungan " sambung Tara.

"Apa maksudmu hah!" Teriak nyonya Melody marah saat keluarganya di hina oleh Tara.

"Ya kalian kampungan, tak ada keluarga terhormat yang prilakunya seperti kalian, menghina orang adalah perbuatan yang tak terpuji bagi keluarga terpandang." Jawab Tara yang membukam nyonya Melody.

"Dan kalian berdua!' tunjuk Tara pada Rachel dan Nadine

"Coba kalian sebutkan nama keluarga kalian sebelum menikah dengan keluarga ini! Dan coba sebutkan lulusan dari universitas mana kalian!" Rachel dan Nadine dibuat tak berkutik oleh Tara setelah melontarkan pertanyaan itu.

Tuan Altar terkejut melihat keberanian istri dari Rain yang berhasil membukam istri dan kedua menantunya. Ia menatap Alex dan Albert yang sama terkejutnya dengan dirinya.

Sedangkan Rain menatap kagum kepada istrinya, selain cantik Tara juga pemberani yang membuatnya tak salah jika menjatuhkan hati pada gadis disampingnya ini.

Sebenarnya ia sudah ingin menghabisi keluarganya yang telah berani menghina istrinya, tapi ia tahan dulu untuk melihat Tara membela dirinya dari hinaan tersebut. Dan ternyata apa yang diharapkan olehnya benar terjadi.

"Kalian yang menghina suamiku, cobalah untuk berkaca sebelum berbicara." Sekarang giliran Alex dan Albert yang dibalas oleh Tara.

"Apakah pilihan kalian telah sempurna? Walaupun aku tidak sekaya kalian tapi keluargaku jelas dan aku sebelum menikah tidak pernah menjadi wanita simpanan suami orang!" Perkataan tajam Tara berhasil mempermalukan keenam orang angkuh yang ada di hadapannya.

jangan dikira ia tidak tahu dengan masa kelam Rachel dan Nadine yang pernah menjadi simpanan suami orang, Karna Tara pernah melihat Rachel dan Nadine di labrak oleh istri sah dari laki laki tersebut.

Rachel di labrak saat di cafe sedangkan Nadine di mall, wajah mereka berdua Tentu tidak akan Tara lupakan apalagi Tara memilki kenangan menyakitkan mengenai perempuan yang merebut suami orang, seperti istri muda ayahnya.

Rain yang sudah puas melihat bagaimana perlawanan istrinya kepada keluarganya, akhirnya memanggil Alden yang berada tak jauh darinya. bisa dipastikan jika tuan Alden mendengar semua yang terjadi antara Tara dan keluarga Rain.

"Ya tuan." Ucap Alden saat telah berada di dekat Rain

"Miskin kan mereka semua!" Perintah Rain mutlak

Mereka berenam yang mendengar apa yang dikatakan Rain, menolak tak setuju. Tapi hal itu sia sia saat anak buah Rain menarik mereka semua keluar dari hotel ini.

"Good girl." Ucap Rain sebelum mencium Tara.

"tak sabar untuk malam nanti." ucap Rain rendah yang membuat Tara merinding.

****

maaf baru update

jangan lupa dukung dan vote nya,

komen" nya ku tunggu loh

oke see u next chapter

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status