Share

Pindah

Malam seusai resepsi pernikahan mereka, Tara langsung di boyong oleh suaminya untuk tinggal di luar negeri.walaupun sempat terjadi penolakan oleh Tara yang tidak setuju dengan keputusan Rain itu, tetapi pada akhirnya keinginan Rain tetap menjadi pemenangnya.

Tara menghela nafas kasar sambil melihat keluar jendela mobil, ia tak peduli jika Rain tersinggung dengan sikapnya yang lebih tertarik melihat ke arah lain ketimbang menghadap laki laki yang ada di sampingnya.

Wajah keberatan terang terangan di tunjukkan oleh Tara, ia sungguh tak ingin jika harus jauh dari orang tuanya, terutama pada sang bunda. Tak ada yang akan menjaga bundanya nanti apalagi ayahnya sampai sekarang masih mempertahankan istri muda nya di belakang sang bunda.

Di sisi lain, Rain hanya diam melihat kelakuan Tara yang masih keberatan atas keputusannya. bisnis dan rumah yang akan mereka tempati berada di luar negeri, sehingga Tara mau tak mau harus mengikutinya.

Jika dibandingkan dengan Tara, ia sebenarnya lebih kesal karena malam pertama yang seharusnya lewati dengan hasrat menggebu dengan istrinya, malah berakhir bermain solo di kamar mandi, karena Tara ternyata sedang mendapat tamu bulanan.

Mobil berhenti ketika mereka telah sampai di bandara, dengan langkah berat Tara terpaksa keluar dari mobil tersebut dan berjalan mendekati Rain yang sudah menunggu nya.

"Kamu saja yang pergi dan biarkan aku tetap tinggal di sini." Pinta Tara ketika telah berada di samping Rain

"Tak apa jika kamj jarang pulang, mau sebulan sekali atau tiga bulan sekali pun aku tidak keberatan." Tambah Tara yang hanya di respon Rain dengan diamnya.

Tara mengerang kesal saat Rain diam dan seakan tak mendengar permintaan dari Tara, langkahnya yang lebar berhasil meninggalkan Tara yang masih berdecak mengumpatnya.

"Bagaimana dengan bunda kalau pergi? Juga dengan kuliahku?" Tanya Tara pada diri sendiri.

Tiba tiba langkahnya berhenti di ikuti dengan beberapa orang yang di belakangnya, tanpa menoleh Tara tau jika itu adalah orang orang yang bekerja pada Rain.

"Ada apa Nyonya?" Tanya salah satu pada mereka

"Apakah aku ke toilet sebentar? " Sebenarnya Tara berencana melarikan diri agar Rain tidak bisa membawanya ke luar negeri. Melihat Rain dan rombongan sudah berjarak cukup jauh dengan dirinya, baru lah Tara berani melancarkan niatnya.

"Apakah tidak bisa di tunda nyonya? Karna penerbangan tuan dan nyonya sebentar lagi."

Tara memberengut kecil mendengar perkataan dari salah satu mereka, tapi segera ia merubah raut wajahnya agar tidak di curigai oleh orang yang ada di samping nya kini.

"Ini tidak lama kok, hanya mengganti pembalut saja karna hari ini saya sedang kedatangan bulanan" jawab Tara sambil memegang perutnya yang terasa nyeri.

"Baiklah nyonya, mari saya antar."

"Tidak usah!"jawab Tara cepat

"Kalian cukup sini saja, dan biarkan saya sendiri saja karena jujur saya belum terbiasa di ikuti seperti ini, lagi pula dari sini kalian masih melihat dari sini." Jelas Tara sambil menunjuk arah toilet yang di dekat mereka.

"Maaf Nyonya, Tapi kami sudah di perintahkan oleh Tuan untuk menjaga Nyonya!"

"Artinya saya tidak di izinkan?" Sontak mereka kelagapan mendengar perkataan Tara, sedangkan Tara tersenyum tipis karna berhasil membuat mereka serba salah.

Tara lalu berjalan meninggalkan mereka yang di liputi rasa bersalah padanya, dan benar saja baru beberapa langkah ia berjalan salah satu dari mereka menyusulmya dengan raut panik.

"Maaf Nyonya, silahkan nyonya pergi ke toilet dan kami akan tetap di sin." Tara tersenyum penuh kemenangan tapi segera wajahnya berubah datar kembali.

"Mengapa sekarang boleh sedangkan tadi kalian melarang? Atau kalian sengaja mempermainkan saya!" Mereka menggeleng cepat dengan raut ketakutan bisa di rasakan oleh Tara jika wajah dari mereka telah berubah pucat.

Sebenarnya Tara kasihan kepada mereka, tapi apa boleh buat jika tidak seperti ini maka ia tidak akan bisa pergi dari sini.

Tara segera berjalan ke arah toilet dan meninggalkan mereka yang melihatnya dengan raut takut takut.

Setelah sampai di toilet Tara segera berjalan kearah lain dengan hati hati dan membaur dengan banyak orang agar orang orang itu tidak bisa mengenali dirinya saat berada di tengah tengah orang ramai.

Dengan langkah cepat Tara segara berjalan kearah pintu keluar bandara, ia bersyukur karna bandara ini sangat besar, jadi kemungkinan kecil mereka bisa menyusulnya di sini.

Ketika dirinya masih berjalan tergesa tiba tiba sebuah tangan memegang tangannya yang membuat langkahnya terhenti. Matanya melebar saat orang tersebut mengeluarkan suaranya, suara yang sangat ia kenali.

"Mencoba kabur heh?" Ucap Rain sinis.

***

Tara meringis melihat pergelangan tangannya yang merah akibat cengkraman kuat dari Rain.setelah menemukannya tadi, Rain lalu menarik paksa dirinya dan membawanya ke dalam pesawat.

Tak peduli Rontaan yang di lakukan oleh Tara dan tatapan aneh orang orang yang melihat ke arah mereka. Rain terus berjalan sampai akhirnya mereka sampai ke dalam pesawat pribadi miliknya yang telah siap membawanya dan Tara untuk pergi dari negara ini.

"Dasar gila!" Umpat Tara pada seorang di sampingnya.

Rain yang berada di sampingnya mencoba merendam amarahnya dibalik topeng yang di pakainya. Tara selalu saja berhasil memancing emosinya, padahal ia adalah orang yang sangat baik dalam mengontrol emosi pada dirinya.

"Jangan memancing ku!" Peringatan Rain dengan suara dinginnya

"Aku tidak ingin ikut dengan mu." Tara mencoba memberitahu sekali lagi pada pria bertopeng di sampingnya, ia harap pria itu akan mengerti keinginannya.

"Kau tau siapa dirimu sekarang?" Tanya Rain dengan tatapan tajam ke arah Tara.

"Kau sekarang adalah istriku dan kau harus mengikuti ku kemana pun aku pergi!" Tara tersentak kaget saat Rain mendekatkan wajahnya ke arahnya, di balik topeng itu Tara bisa melihat emosi yang begitu di tahan oleh laki laki ini terhadap dirinya.

Segera Tara mendorong dada Rain untuk menjauh darinya, tapi bukannya menjauh Rain malah menangkap tangannya.

"Aku hanya khawatir pada bunda ku." Ucap Tara memberi alasan pada Rain.

Tara refleks menarik tangannya saat ia merasa jika Rain tengah meremas tangannya yang ia genggam, tapi dengan cepat Rain menarik kembali tangan tersebut dan di genggamnya lebih kuat lagi.

"Aku sudah mengurusnya." Jawab Rain dengan suaran Rendah.

Detik itu Rain menyatukan bibir mereka dengan penuh gairah tanpa mempedulikan rontaan

Yang berikan oleh Tara.

Sebelas jam perjalanan yang mereka tempuh akhirnya pesawat pribadi yang mereka naiki telah berhasil mendarat di negeri X. Tanpa membuang waktu Rain segera membawa Tara untuk pulang ke mansion yang akan mereka tinggali.

Para bodyguard dan maid telah bebaris rapii menyambut kedatangan mereka, Tara yang sudah lelah dan mengantuk segera di antar oleh beberapa maid ke kamar dirinya dan Rain.

Setelah memasuki kamar yang begitu mewah dan besar milik Rain, Tara segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sedangkan Rain saat sampai langsung menuju ruang kerjanya.

Ketika Tara telah selesai membersihkan diri, ia terkejut saat melihat Rain telah berada di dalam kamar, tapi dengan cepat ia bersikap biasa saja.

Walau Tara mencoba untuk biasa saja tapi jantungnya tetap tidak bisa di bohongi, apalagi ia harus berjalan di depan Rain dengan menggunakan handuk yang hanya menutupi dadanya hingga pahanya.

Tara mengambil baju yang telah di sediakan oleh maid dengan gugup, ia bermaksud untuk memakai baju di dalam kamar mandi saja, tapi gerakan kalah cepat ketika Rain telah berada di belakang tubuhnya.

Perasaan nya menjadi tidak enak saat lampu kamar di matikan oleh Rain, ia menahan nafas saat nafas Rain yang memburu menyetuh kulitnya.

Tara merasa seperti tersengat listrik saat Rain memberikan kecupan di bahunya yang polos, bukan hanya sekali tapi berkali kali dan malah kini sudah menyentuh area leher nya.

Matanya keduanya bertemu di balik remang remang gelapnya kamar mereka, disana Tara bisa melihat jika Rain kini telah melepas topengnya, tapi sayangnya akibat minimnya cahaya ia tidak bisa melihat wajah dari laki laki ini.

"Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dari balik topeng mu itu?" Batin Tara

*****

hai semuanya maaf ya baru bisa update sekarang🙏

jangan lupa ya vote komen dan follow ya

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status