Share

Terpaksa menerima

"Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam.

"Kalau begitu nona keluarga nona harus siap menerima konsekuensi akibat dari menolak lamaran ini !" Ungkap David sinis yang tersinggung akan penolakan Tara terhadap lamaran dari tuan mudanya

"Mengapa kami harus menerima konsekuensi? Bukankah menolak ataupun menerima adalah hak dari perempuan?" Sungut Tara kesal tak terima dengan ucapan sinis dari tuan David yang berada tepat depannya

Atmosfer di ruangan itu terasa panas setelah penolakan yang dilakukan oleh Tara membuat ke empat orang tersebut emosi karna merasa jika Tara telah menghina tuan mereka dengan menolak lamaran ini.

Sedangkan Tara yang melihat betapa mengerikan keluarga kaya seperti mereka ini, hal itu membuat Tara semakin bulat untuk menolak lamaran ini. Belum apa apa keluarganya sudah mendapat ancaman dari mereka, apalagi jika ia benar menikah dengan tuan muda dari keluarga Maharka yang dikenal sebagai keluarga terkaya dinegeri x ini.

Tuan Hansel terlihat panik melihat ketegangan antara putrinya dan tuan David, ia juga tak menyangka jika Tara akan menolak lamaran dari keluarga Maharka seperti ini. Penolakan yang dilakukan Tara telah membuat keempat utusan keluarga Maharka tersinggung, dimana hal itu bisa menyebabkan hal buruk bagi keluarganya terutama pada bisnisnya.

"Tolong maafkan sikap putri saya tuan David, putri saya sepertinya masih terkejut mengenai hal ini sehingga memberikan keputusan secara gegabah, untuk itu saya meminta waktu untuk berbicara lagi dengan putri saya dan saya pastikan jika putri saya nanti akan menerima lamaran ini."

Tara menatap tak percaya kepada ayahnya yang telah mengatakan hal seperti itu. Bukankah ayahnya mendengar dengan jelas jika ia menolak lamaran ini? Tapi kenapa ayahnya malah mengatakan hal yang tak diharapkan oleh dirinya? Sampai kapan pun Tara tidak akan mau menikah dengan keluarga arogan seperti keluarga Maharka ini.

"Baiklah, kami beri waktu hingga besok pagi, jika jawaban dari putrimu tetap sama seperti malam ini maka bersiaplah untuk menyesal nanti!" Ucap tuan Alden yang tak menerima bantahan dari lawan bicaranya

Tara menghela nafas kasar setelah keempat utusan keluarga Maharka telah pergi dari rumahnya, ia memijit keningnya sebentar sebelum suara dari ayahnya yang menghentikan aktivitas saat ini.

"Tara, ayah ingin kamu memikirkan ulang mengenai lamaran dari keluarga Maharka!" Pinta tuan Hansel kepada putrinya agar mau mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Benar apa kata ayah kamu Tara, tolong pikirkan kembali mengenai lamaran ini, jangan bertindak gegabah yang bisa merugikan kamu sendiri nanti" ucap nyonya Marisa yang ikut membujuk Tara agar berubah pikiran.

"Keputusan ku tetap bulat bunda, aku menolak lamaran itu dan tak ada yang harus dipikirkan lagi."

"Jangan egois Tara!" Bentak tuan Hansel dengan nada tinggi

Tara dan nyonya Marisa tersentak mendengar bentakan dari tuan Hansel, selama ini semarah apapun tuan Hansel ia tidak pernah meninggikan suaranya kepada anak dan istrinya. Tapi sepertinya penolakan yang dilakukan Tara berhasil membuat tuan Hansel emosi ditambah mendapat ancaman dari keluarga Maharka.

"Kamu mau perusahaan yang sudah ayah bangun dengan susah payah hancur? Apa kamu tau kalau keluarga Maharka tidak akan tinggal diam setelah kamu menolak lamaran dari mereka?" Tambah tuan Hansel yang membuat Tara terdiam.

"Tapi ayah."

"Tidak ada tapi tapian Tara! Lamaran ini harus kamu terima dan ayah akan mengatakan pada keluarga Maharka malam ini juga" putus ayahnya sepihak tanpa memikirkan perasaan Tara yang menatapnya kecewa.

Tara beralih menatap kearah bundanya meminta pertolongan untuk membujuk ayahnya agar mengurungkan niat merima lamaran ini, tapi sang bunda malah menggeleng lemah seakan menyuruh Tara untuk pasrah menerima keputusan ini.

Dengan hati kecewa Tara melangkah pergi untuk masuk kekamarnya. Didalam kamar Tara mengambil koper lalu memasukkan semua baju bajunya karna ia berencana untuk kabur dari rumahnya daripada harus menikah dengan keluarga Maharka yang arogan itu.

Setelah semua baju telah masuk kedalam koper, Tara mulai melangkah sambil menyeret kopernya yang lumayan berat, tapi langkahnya terhenti saat tangannya baru menggapai knop pintu kamarnya.

"Jangan deh pergi sekarang, ayah sama bunda masih ada di rumah." Monolognya pada diri sendiri yang membuat niat kabur pada malam ini harus di tunda. Sebab orang tuanya pasti tidak akan membiarkan ia pergi dari rumah ini, untuk itu Tara harus mengubah rencananya agar kedua orangtuanya tidak bisa menghalangi rencananya.

Tara lantas berbalik menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya. Malam ini ia biarkan tubuhnya beristirahat dulu sambil menunggu esok hari yang melelahkan.

***

Sarapan pagi yang biasanya hangat kini berubah menjadi dingin dan kaku akibat kejadian malam tadi. Meja makan dulu di penuhi oleh suara penghuni rumah yang saling bertukar cerita kini menjadi sangat hening seakan tiga orang yang sedang duduk disana adalah patung.

Tara yang tak bernafsu untuk sarapan hari ini memilih untuk bangkit dari kursinya dan bersiap kekampus. Tapi suara ayahnya berhasil menghentikan langkah Tara yang akan meninggalkan ruang makan tersebut.

"Malam ini calon suami mu dan keluarga Maharka akan datang ke rumah untuk melamar kamu secara resmi, ayah harap setelah pulang dari kuliah kamu langsung pulang dan tidak kemana mana."

Setelah mengatakan itu suasana manjadi hening, Tara yang mendengar ucapan ayahnya hanya diam tanpa respon.

"Ayah harap kamu tidak membuat kekacauan yang bisa membuat ayah dan bunda malu" Tambah tuan Hansel yang kesal karna tidak mendapat respon apa apa dari putrinya.

Tara berjalan meninggalkan kedua orangtuanya yang masih berada di meja makan, seakan tuli ia menghiraukan apa yang diucapkan ayahnya tadi yang membuat ayahnya semakin kesal.

"Maaf sepertinya kalian harus malu, karna malam ini aku tidak akan ada di rumah" batin Tara setalah keluar dari rumahnya dan mulai menjalankan mobil menuju kampus.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status