Dalam waktu singkat, lantai ruangan pos satpam sudah bersimbah darah.“Karen!” teriak Nicholas sambil berlari ke sisi Karen.Karen memaksakan diri untuk melebarkan kedua matanya. Dia melihat Nicholas dengan mata berkaca-kaca, lalu berkata dengan penuh rasa bersalah, “Nicholas, maaf, semua gara-gara aku, jadi kamu baru dituduh sebagai pencuri dompet! Aku minta maaf!”“Apa hubungannya denganmu? Kenapa kamu sebodoh ini?” jerit Nicholas lantaran merasa marah. Dia langsung menggendong Karen yang sangat ringan ini ke dalam pelukannya. Nicholas yang panik itu langsung berteriak, “Minggir! Cepat antar aku ke rumah sakit!”Begitu jeritan dilontarkan, orang-orang di sekitar langsung merespons. Mereka merasa kaget ketika melihat Nicholas apalagi melihat sosok gadis di dalam pelukannya. Apa si gadis bunuh diri untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?Saat ini, semua orang menjadi ricuh lantaran membahas masalah ini. Seandainya berita ini tersebar sampai ke luar universitas, sepertinya ber
Raut wajah Nicholas berubah drastis. “Dokter! Cepat!”Beberapa dokter berjubah putih berlari keluar. Mereka melihat sosok Karen di dalam pelukan Nicholas, dan ekspresi mereka seketika berubah.“Cepat antar ke ruang UGD!”“Sebelah sini!”Nicholas mengikuti langkah dokter, menggendong Karen sambil berlari ke ruang UGD.Setelah melakukan pemeriksaan singkat, Karen langsung dialihkan ke ruang operasi. Sementara, Nicholas dan Yasmine dicegat di luar ruangan.“Tenang saja! Dia akan baik-baik saja!” hibur Yasmine.Wajah Nicholas terlihat semakin muram lagi. Seandainya terjadi apa-apa dengan Karen, dia pasti tidak akan melepaskan masalah itu begitu saja.Nicholas seratus persen yakin bahwa Karen tidak mungkin menggunakan uang kas. Namun, uang itu malah menghilang begitu saja. Pasti ada seseorang yang berulah!“Kamu tunggu di sini, ya. Aku kenal dengan Kepala Rumah Sakit di sini. Aku minta bantuan dia dulu!” ucap Yasmine dengan pelan, lalu berjalan ke sisi koridor.Nicholas duduk di luar ruang
Pria itu juga mengenakan jubah dokter berwarna putih. Dia berwajah tampan, berkulit putih, dan sama seperti Karen, juga mengenakan kacamata bingkai perak. Setelah si pria melirik Nicholas sekilas, dia berbalik berjalan ke dalam ruang operasi.“Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja!” hibur Yasmine dengan suara lembut.Nicholas mengangguk. Seketika, terdengar suara omelan dari dalam ruang operasi, dan pintu ruang operasi kembali terbuka.Pria berumur sekitar 30 tahun yang masuk ke dalam tadi, sudah berjalan keluar. Dia menatap Nicholas sekilas, lalu mengalihkan tatapannya ke sisi Yasmine. “Pasien sudah keluar dari masa kritis. Dia sudah berhasil diselamatkan. Sebentar lagi, dia akan dipindahkan ke kamar VIP untuk diamati lebih lanjut. Kalau terjadi apa-apa, kamu bisa langsung menghubungiku!”“Terima kasih, ya!” Yasmine tersenyum.“Untuk apa berterima kasih? Bisa membantumu adalah sebuah keberuntungan bagiku. Jadi, kamu tidak perlu bersikap sungkan denganku.” Rudy tersenyum sambil ber
Kepala Nicholas kembali berdenyut ketika memikirkan masalah Monica. Gadis itu terlalu licik, Nicholas tidak memiliki kesan bagus terhadap gadis itu. “Kita bicarakan nanti!” Nicholas mendengus dingin.Yasmine menggeleng sambil tertawa terbahak-bahak. “Eh, tahukah kamu, sosok panik kamu tadi terlihat sungguh tampan!”Ucapan Yasmine mengagetkan Nicholas. Dia hanya membalas dengan senyum canggung dan menggelengkan kepala saja. Saat ini, dia sungguh tidak memiliki suasana hati untuk bercanda. Dia ingin memusatkan seluruh perhatiannya ke diri Karen.“Bagaimana kalau aku memperkenalkan pacar untukmu? Kamu bisa mempertimbangkan masalah ini.” Yasmine menatap Nicholas dengan tatapan lembut.Nicholas menggeleng. “Terima kasih, tapi tidak untuk sementara waktu ini.”“Sudahlah, aku tidak bercanda lagi! Masih ada masalah yang harus aku urus. Aku pergi dulu, ya. Aku akan kembali nanti malam. Kamu jaga diri kamu sendiri!” Yasmine tersenyum, berdiri, lalu melambaikan tangan terhadap Nicholas.Nicholas
Apabila Monica tidak memberi tahu Sherly, dia juga tidak percaya bahwa Nicholas berasal dari keluarga kaya raya. Keluarganya bahkan mensponsori Universitas Mano, memiliki Kantor Pengacara Prima dan juga Grup Lagio.Kenyataan ini membuat jantung Sherly hampir copot. Apabila ketika mengingat kembali seberapa ketus sikapnya terhadap Nicholas, Sherly sungguh ingin menjedotkan kepalanya ke dinding. Saat ini, Sherly sungguh ingin bersembunyi dan selamanya tidak bertemu dengan Nicholas lagi.“Jangan berisik! Apa kalian tidak tahu ini adalah rumah sakit?” Kebetulan Citra melewati depan kamar, dia pun langsung menegur.Nicholas spontan menatap Citra untuk mengucapkan maaf, dan menutup pintu kamar. Berhubung Karen masih belum menyadarkan diri, mereka pun berbicara dengan suara kecil.“Nicholas, aku akan memasak sup untuk gadis ini. Kamu pernah mencicipi masakan Paman, ‘kan? Aku yakin gadis ini pasti akan menyukainya!” ucap Charles terhadap Nicholas.Senyuman ramah langsung terlintas di wajah Nic
Nicholas merasa kaget dan tersenyum. “Bagaimana kalau aku tidak mengerti?”Rudy mengerutkan alis lantaran merasa geram. “Jangan bersikap sesombong itu! Aku hanya berbaik hati memberi masukan saja. Bagaimanapun, bukan semua orang akan menyukaimu seperti gadis ini, rela mengakhiri hidupnya demi kamu.”“Yasmine adalah wanita yang sangat unggul. Aku sarankan kamu jangan mempermainkan Yasmine! Seorang pria seharusnya memiliki tata krama dan kemampuan untuk mengembangkan kariernya, bukan hanya mengandalkan wajah tampan saja!”Setelah mendengar omongan panjang lebar Rudy, Nicholas sungguh tidak tahu maksud ucapannya. Dia terus merenungkan ucapan Rudy. Jangan-jangan, Rudy sedang memperingatinya untuk menjaga jarak dengan Yasmine? Apa benar seperti itu?Sejak awal mereka bertemu, Nicholas dapat merasakan bahwa sikap Rudy yang tidak begitu bersahabat. Sekarang, sepertinya semua itu bukan perasaannya saja.“Pak Rudy, apa kamu sudah salah paham denganku?” Nicholas menatapnya.“Tidak!” Rudy membala
“Emm …,” Karen mengangguk dan menjawab dengan suara kecil.Nicholas memiringkan kepalanya, lalu berlagak cemberut. “Setelah keluar dari rumah sakit, kamu tidak boleh melakukan hal bodoh seperti ini lagi, ya. Sekarang, kamu sudah berutang banyak kepadaku. Kalau terjadi sesuatu pada dirimu, uangku ini pun akan melayang ….”Karen kembali mengiakan dengan suara kecil.Kemudian, Nicholas menyelimuti Karen dan berlagak berbicara dengan nada serius, “Biaya operasi 60 juta, kamar VIP ini 4 juta per malam, ditambah lagi dengan biaya lain-lain, totalnya tidak sampai 120 juta.”“Kenapa semahal itu?” Karen merasa kaget dan air matanya kembali menetes.Nicholas menahan tawanya. “Tenang saja. Kamu tidak perlu melunasinya sekaligus. Kamu bisa mencicilnya!”Karen memasang wajah cemberut. “Sebenarnya aku bisa tinggal di kamar biasa.”“Memang bisa. Hanya saja, kalau kamu tinggal di kamar biasa, akulah yang akan menderita. Itulah alasan kenapa kamu bisa tinggal di sini!” Seusai berbicara, Nicholas menari
Nicholas menendang pintu bangsal hingga terbuka, lalu menatap dingin ke arah Citra.Citra refleks mengangkat kepalanya. Ketika melihat Nicholas, Citra merasa agak panik. "Aku, aku belum menemukan pembuluh darahnya. Jadi, harus ditusuk ulang."Karen mengerutkan alis, dia tampak kesakitan.Seiring melangkah masuk, raut wajah Nicholas terlihat makin masam. Aura Nicholas terasa sangat mengerikan, dia menatap Citra seperti seekor binatang buas yang membidik mangsanya.Citra tidak tahu apa yang salah. Hanya saja, dia menyadari tatapan Nicholas yang menatapnya tajam. Citra sedikit ketakutan, dia tidak berani membalas tatapan Nicholas.Dibanding bertemu pimpinan rumah sakit, Citra lebih takut menghadapi Nicholas. Saat ini, Citra merasa sangat tertekan.Nicholas terus memperhatikan jarum yang ditusukkan oleh Citra. Sesaat jarum berhasil ditusuk ke dalam pembuluh darah, ekspresi Nicholas baru perlahan mereda."Kalau perlu ganti obat, silakan panggil aku," kata Citra, lalu membalikkan badan dan s