Anggota Keluarga Sabir dan Keluarga Chaw tidak terlihat selama dua hari berturut-turut. Hal ini membuat seluruh Kota Modu gempar.Hal seperti ini biasanya tidak mungkin akan terjadi karena anggota kedua keluarga ini memiliki reputasi yang kuat di Kota Modu. Tidak terlihat selama satu atau setengah hari, mungkin masih tidak merasa aneh. Namun, jika mereka tidak muncul selama dua hari berturut-turut, situasinya menjadi makin mencurigakan.Terjadi pengeboman di Vila Megawan dan Nicholas memberi batas waktu 3 hari untuk meminta maaf. Selain itu, anggota Keluarga Chaw dan Keluarga Sabir tidak terlihat selama 2 hari ini, membuat semua orang mulai bertanya-tanya.Masalah ini mungkin ada hubungannya dengan orang dari Keluarga Winata itu?Di dalam ruangan kantor di Clear Group, Zain mendengar kabar itu dan ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat buruk.Jansen yang berada di samping membungkuk dan berkata, "Ada orang yang menemukan beberapa kecelakaan mobil yang terjadi di sekitar kediaman Kelu
"Aku rasa tidak perlu melakukannya! Apa hebatnya dia sampai kita perlu meminta maaf? Kalau kamu takut, kita rencanakan sesuatu yang pasti bisa menghancurkan dia!" kata Warren dengan merendahkan."Lancang! Lakukan apa yang kuperintahkan, tidak usah banyak tanya!" Zain merasa sangat marah dan menunjuk ke arah Warren. "Pulang dan katakan pada Rhea, besok dia harus jaga sikapnya. Kalau ada masalah, aku tidak akan melepaskan kalian begitu saja!""Ayah, kamu ....""Keluar!" teriak Zain dengan marah.Ekspresi wajah Warren terlihat buruk. Dia berbalik dan buru-buru pergi keluar.Begitu keluar dari ruang kantor Zain, Warren melihat Gordon yang berdiri tidak jauh dari tempatnya dan sedang tersenyum kepadanya."Kak Gordon, aku minta maaf untuk masalah ini. Ayahku sudah pikun, bersikeras ingin meminta maaf kepada Nicholas!" gumam Warren dengan tidak puas."Oh? Tidak masalah .... Aku juga ingin bertemu dengan Nicholas!" Gordon tersenyum sinis dan berjalan ke arah pintu keluar. "Kebetulan, kalau bes
"Ada apa?" Louis segera berteriak dan ekspresinya menjadi sangat buruk.Semua anggota Keluarga Chaw yang ada di ruangan itu langsung memandang ke arah pelayan itu dengan murung."Terjadi sesuatu dengan Tuan Muda!" jawab pelayan itu dengan nada suara yang terisak-isak. "Tuan Muda tadi sedang mandi, entah bagaimana dia terjatuh di kamar mandi dan sudah tidak bernapas ....""Kenapa bisa begitu?" Mata Larry membelalak dan hampir tidak bisa bernapas. "Cepat suruh orang pergi lihat apa yang terjadi!""Putraku!" Louis meratap dan bergegas ke lantai dua. Dia membuka pintu kamar mandi dan melihat putranya terjatuh di bak mandi."Putraku!"Louis berteriak dengan keras, lalu segera mendekati dan meraih putranya. Namun, putranya saat itu sudah meninggal."Kenapa bisa begitu ....""Ini pasti perbuatan Nicholas!" Louis sangat terkejut dan pucat. Dia buru-buru berlari ke ruang tamu. Namun, begitu turun ke lantai bawah, dia mendengar suara gaduh dari kejauhan."Nyonya! Terjadi sesuatu pada Nyonya!""A
Stefano duduk di ruang tamu dengan wajah serius dan ekspresinya menjadi sangat buruk saat melihat 5 jenazah di depannya.Kelima jenazah ini semuanya adalah anggota Keluarga Sabir yang terdiri dari 2 bibi, 1 paman, dan 2 sepupunya Stefano.Keadaan kelima jenazah itu sangat mengerikan.Boom ....Saat itu, terdengar suara ledakan yang keras.Stefano terkejut dan buru-buru melompat ke belakang sofa untuk melindungi dirinya sendiri.Krak ....Terdengar suara retakan yang keras dari dinding-dinding di dalam ruangan.Pada saat itu, Stefano baru menyadari ada truk besar yang telah menabrak masuk ke ruang tamu kediamannya. Tidak ada orang di dalam truk, hanya bagian depan truk yang hancur dan tersangkut di dalam ruang tamu.Stefano melihat truk yang tidak ada pengemudinya ini dan amarahnya meledak. "Nicholas, dasar bajingan! Keluar kalau berani!"Boom ....Pada saat itu, terdengar suara ledakan yang keras lagi. Dinding ruang tamu Keluarga Sabir langsung runtuh dan ada truk lainnya yang menerobo
"Kak Yashila!" Stefano berteriak sambil memeluk orang yang ada di pangkuannya.Gelombang api melanda sekitar puluhan meter dari Vila Keluarga Sabir. Bak obor yang menyala, kobaran tersebut terlihat sangat menakutkan."Kak Yashila!" Stefano berteriak histeris.Kepala Yashila bersimbah darah, wajahnya sudah terluka parah akibat terbakar. Rambutnya yang indah juga terbakar, kondisinya terlihat sangat lemah. Pada saat ini, ekspresi ketakutan melintas di mata Yashila.Dia tidak mungkin bisa menghadapi ledakan dahsyat seperti ini.Stefano memeluk Yashila dengan mata berkaca-kaca. Lidah api berkobar di sekitarnya dengan dahsyat. Bagaimanapun, dia tidak bisa membayangkan bahwa truk-truk yang masuk ke Vila Keluarga Sabir ini berisi bom dan bahan bakar."Cepat pergi!" kata Yashila dengan gigi terkatup.Stefano buru-buru menggendong Yashila dan masuk ke mobil terdekat, lalu segera pergi menjauh dari sana.Brum ....Puluhan mobil muncul dari segala arah dan mengejar Stefano.Stefano menggertakkan
Kini, hanya tersisa Larry dan Louis di Keluarga Chaw, serta Jesslyn yang sedang terikat di lantai.Louis seakan-akan hampir gila. Sambil setengah berlutut di lantai, dia menangis dengan sedih, "Tamat sudah Keluarga Chaw ...."Dengan tatapan nanar, Larry menggenggam erat tinjunya dan tetap diam.Tubuh Jesslyn gemetaran. Dia merasakan ketakutan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia sama sekali tidak tahu siapa yang akan mati selanjutnya. Sebab, saat ini hanya tersisa tiga orang di Keluarga Chaw.Tak ada seorang pun yang tahu kapan pisau akan menghunjam dada mereka selanjutnya.Drap drap drap!Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang jelas dari luar pintu.Jesslyn membelalakkan matanya, seolah-olah merasakan bahwa malaikat maut akan datang menghampirinya. Tubuhnya mulai bergetar ketika berkata, "Jangan ... jangan ...."Krak ....Gerbang kediaman Keluarga Chaw terbuka, muncul seorang pemuda berpakaian jas berdiri di pintu masuk."Tidak!" Jesslyn memejamkan matanya dengan ketaku
"Benar!" Bella mengangguk pelan. "Keluarga Chaw dan Keluarga Sabir sedang menghadapi krisis saat ini. Kalau Direktur Zara bisa menjalankan misi dengan baik malam ini, Megawan Group bisa mendapatkan banyak keuntungan!""Kenapa Tuan Muda tidak melakukannya sendiri?" tanya Zara."Karena tidak punya energi!" Bella menjawab, "Aku tidak tahu niat Nicholas yang sebenarnya, tetapi dia tidak menunjukkan keinginan untuk mengambil alih kedua perusahaan ini!""Baik, aku mengerti!" Zara mengangguk, lalu kembali ke meja kerjanya. Selanjutnya, dia mengambil telepon dan menekan sebuah nomor. "Semua orang bekerja lembur malam ini. Selain itu, minta orang untuk mencari pemegang saham Keluarga Chaw dan Keluarga Sabir ...."Terdengar suara yang lembut dari seberang telepon, "Baik!"Zara menutup telepon dan pandangannya beralih ke Bella, "Apa instruksi Tuan Muda kepadaku?""Nicholas tidak mengatakannya kepadaku, tetapi aku pikir, dia tidak akan menyulitkan Anda!" Bella tersenyum membalas ucapannya.Zara me
Ken kembali tersenyum. "Tentu saja tidak akan kulupakan! Aku tahu tentang penderitaan yang dialami oleh Keluarga Chaw dan aku pasti akan membela Anda! Bahkan kalau masalah ini sampai diketahui oleh kakekku, aku tetap akan membela kalian!""Bagus! Bagus!" Larry sangat terharu, dia menengadah sambil menggertakkan giginya, "Aku mungkin sudah tua dan lemah, tetapi menjadi bagian dari Keluarga Winata adalah suatu kehormatan besar bagiku! Mulai hari ini, aku adalah orang dari Tuan Muda, hidup maupun mati!""Waktu itu, aku membantu Tuan Tua merebut Keluarga Winata, sekarang aku bisa membantu Tuan Muda merebut kembali kekuasaan .... Siapa memangnya Nicholas itu? Dibandingkan dengan statusmu sebagai keturunan langsung Tuan Muda, dia bahkan tidak layak diungkit! Meskipun si anak haram itu cukup hebat, aku pasti bisa membuatnya tidak bisa pergi dari Kota Modu hidup-hidup! Pengorbanan Keluarga Chaw tidak akan sia-sia!""Bagus!" Ken tertawa terbahak-bahak.Di sisi lain, Louis mendengarkan semua itu