Share

Bab 7

last update Last Updated: 2025-06-27 17:30:28

“Bas...” Panggil Melati mencoba menyadarkan Baskara “Lepas, Bas...” Ucapnya

Tapi Baskara seolah menutup telinga, tidak mendengarkan panggilan Melati, justru suara Melati malah membuatnya semakin hanyut dan menggebu. Melati mencoba memberontak tapi ternyata tenaganya tetap kalah oleh Baskara.

“Aku tahu ini salah, tapi jujur aku nggak bisa ninggalin kamu,” Ucap Baskara “Kenapa kamu harus datang lagi di saat aku sudah punya Anjani?” Ucap Baskara lirih

Melati mendengus kecil, memperhatikan wajah pria yang sekarang mengungkungnya. "Aku nggak peduli saat ini kamu sudah punya istri atau tidak, bas... Karena buat aku, kamu tetap laki-laki yang aku cintai... Kamu tetap milik aku” tangan Melati mengusap lembut pipi Baskara.

Baskara terdiam, sentuhan lembut Melati membuatnya semakin nyaman, pikirannya melayang memutar kembali kenangan yang selama ini dia tinggalkan.

“Mel, tapi ini salah… salah…” bisiknya pelan, Melati tersenyum tipis dan getir.

“Salah kenapa bas? apa aku yang salah karena data
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 41

    Anjani mengusap ujung matanya, dia tersenyum dengan tulus saat Baskara sudah mengucapkan talak. Dengan hati yang mencoba tenang, Anjani menerima dirinya yang ditalak begitu saja.Bu Lili puas dengan keputusan yang diambil oleh Anaknya. Angannya sudah melambung tinggi membayangkan Melati yang menjadi menantunya, pasti bahagia sekali dan hangat rumahnya saat Melati sudah menjadi bagian dari keluarganya."Baik mas kalau itu keputusan kamu... Aku pamit," sahut Anjani tanpa menunjukan kerapuhannya di depan Baskara.Cukup sampai tadi dia mencoba bertahan dan berharap kepada suaminya, tapi ternyata keinginan untuk terus bisa mempertahankan rumah tangganya sudah hancur tidak bisa diperbaiki.Anjani ke kamar mengambil beberapa barang miliknya yang menurut dia berharga, segala hal dia masukan termasuk buku nikah yang kebetulan ada di laci. Anjani menguatkan dirinya sendiri, dia keluar menggeret koper dengan hati yang gamang.“An-Anjani tunggu... Kamu mau kemana?" ucap Baskara yang langsung mena

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 40

    Suara pintu yang dibuka kasar begitu nyaring di ruangan, semua mata langsung tertuju pada Malik yang sudah ada di ambang pintu. "Siapa yang ibu bilang mandul?" tanyanya dengan nada yang begitu emosi. Bu Lili langsung ciut saat melihat kakak dari menantunya ada di rumahnya. Baskara pun demikian, dia mendadak gusar dan tidak siap berhadapan kembali dengan kakak iparnya. "Ibu jangan asal ngomong ya, emangnya ibunya udah pastiin kalau omongan ibu itu bener!" sentak Malik lagi Bu Lili beringsut sedikit kebelakang punggung Baskara mencoba mencari perlindungan agar dirinya tidak dicerca oleh Malik. "Mas... Aku pikir dengan kamu ngusir aku kemarin ada sedikit rasa bersalah dan menyesal dihati kamu... Tapi ternyata kamu malah menggunakan waktu kamu sama perempuan itu! Jadi apa yang harus aku usahakan untuk bisa mempertahankan rumah tangga kita menjadi baik kembali?" tanya Anjani, matanya menatap lekat Baskara dengan rasa kecewa yang semakin membuncah. Baskara menelan ludahnya dengan susah

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 39

    Sisil dan Malik masuk ke rumah dan langsung mencari Anjani. Di kamar, Anjani yang sedang asik sendiri terperanjat karena pintu kamarnya yang kebetulan lupa tidak dia kunci dibuka dengan kasar oleh kakaknya. "Astaghfirullah... Bang, pelan-pelan buka pintunya! Bikin kaget aja," tegur Anjani sambil mengusap dada. Malik berjalan dan langsung memeluk adiknya, tidak mengerti kenapa abangnya langsung memeluk dia dengan posesif seperti itu. "Abang kenapa sih? Jangan kenceng-kenceng peluknya sesek ini ih," Keluh Anjani sambil memukul kecil punggung Malik. Sisil yang ikut kesal langsung menjewer kecil suaminya, "Kamu panik boleh, tapi liat adek kamu itu susah nafas," bisiknya dengan tegas. Malik langsung melepaskan, tangannya mengusap-ngusap kepala adiknya. "Dek, kenapa kamu gak ngomong sama abang," ucap Malik. Anjani mengangkat satu alisnya, kemudian dia menatap Sisil meminta penjelasan. "Kamu sama Baskara lagi gak baik-baik aja kan dek?" Sisil mulai menatap serius. Dia sudah siap meng

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 38

    Sudah dua hari Anjani menginap di rumah orang tuanya, sekalipun Baskara tidak terlihat datang. Dia hanya mengirim pesan kepada Anjani untuk pulang ke rumah Bu Lili. Anjani tidak menggubris. Bukankah seharusnya Baskara yang menjemputnya jika memang dia ingin kembali membicarakan ini semua? Kenapa juga harus Anjani yang selalu mengalah dan menurut? Bu Aulia mulai curiga karena tidak biasanya Anjani diam dan lebih asik menulis, tapi kecurigaannya dia pendam. Bu Aulia mengerti bagaimana melelahkannya menjadi seorang IRT yang hanya bergelut dengan pekerjaan rumah satu persatu. Di kamarnya, Anjani bernyanyi sambil mencurahkan segala ide, melanjutkan jalan cerita yang selalu dinanti oleh pembaca setianya. Naskah yang diminta pun sudah dia kirimkan, waktunya semakin longgar dan ia manfaatkan untuk menulis saja. Ponsel Anjani menyala dan bergetar, sengaja dia bisu kan agar fokusnya tidak terdistraksi, melihat kakak laki-lakinya yang menelpon, secepat kilat dia langsung menjawabnya. "Halo

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 37

    Anjani akhirnya memutuskan untuk meminta jemput supir saja. Untungnya sang supir selalu standby dan selalu siap jika dimintai untuk dijemput. Saat makan tadi tidak banyak yang diobrolkan oleh Anjani dan Andreas, Yudistira yang lebih banyak berbicara dan aktif bertanya ini dan itu. Meski ingin sekali menanyakan hal yang mengganggu Anjani, Yudistira berusaha sekuat mungkin untuk tidak membuat Anjani tidak nyaman. Sesampainya di kediaman orang tua Anjani, ia langsung disambut hangat oleh ibunya. Kepulangan Anjani selalu membuat hati Bu Aulia bahagia. Berbeda dengan Pak Sanjaya yang justru langsung curiga dengan kepulangan anaknya lagi. Bagaimana tidak? Untuk datang ke rumahnya sebulan sekali saja, sulit untuk Anjani. Tapi bulan ini dia pulang bahkan sudah tiga kali termasuk sekarang. Kecurigaannya langsung diperkuat dengan tidak ada kehadiran menantunya disana. "Kenapa gak bilang dari siang kalau kamu lagi dia sekitar sini? Tahu gitu kan mama samperin kamu dan temenin kamu belanj

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 36

    Baskara yang terlanjur dikuasai amarah, langsung meminta Anjani untuk keluar dari rumah. Tanpa penolakan dan tanpa merasa keberatan, Anjani menuruti kemauan suaminya. Bu Lili yang melihat kepergian menantunya sedikit merasa lega. Kali ini dia tidak takut kehilangan Anjani, karena ada Melati yang akan menjadi menantunya. Sudah hampir magrib Anjani pergi. Dia menangis sendiri sambil berjalan tanpa arah. Anjani keluar dari area rumah mertuanya. Ketua RT yang melihat kepergian Anjani dengan wajah sembab dan langkah lemas langsung menghampirinya. "Neng... Neng Anjani…?" panggil pak RT. Anjani mengusap ujung matanya dan menarik napas sesaat, kepalanya menoleh dan tersenyum kepada pak RT. "Iya pak RT... Ada apa?" tanya Anjani dengan sopan. Pak RT langsung menghampiri, "Mau kemana neng? Tumben mau magrib kaya gini masih di luar..." ucapnya. Matanya terlihat biasa saja, tapi kenyataannya Pak RT menelisik dalam diam. "Emmm... Itu pak, saya ada urusan tadi kelupaan, jadinya saya pergi sek

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status