Share

Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami
Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami
Author: Nabila

Bab 1

Author: Nabila
"Kamu mau bantu Kakak Ipar untuk punya anak? Bagaimana?"

Sorot mata Cahyani Atmadja sedikit bergetar. Dia menatap pria di hadapannya dengan tidak percaya. Itu adalah suaminya, Satya Permana.

Satya baru saja kembali dengan meraih kemenangan hari ini. Dia juga masih mengenakan baju zirah yang dingin dan kaku. Dia menatap ke depan dan berbicara dengan nada yang memancarkan ketegasan dingin khas seorang jenderal militer.

"Mulai malam ini, aku akan tinggal di Paviliun Hujan sampai dia hamil."

Hati Cahyani langsung tenggelam. 'Pantas saja. Sudah lebih dari sebulan Kakak meninggal, tapi mertuaku malah menutupi kabar ini dan tidak umumkan tentang pemakamannya kepada publik ....'

Cahyani pun menertawakan dirinya sendiri.

"Jadi, kalian semua sudah putuskan tentang hal ini dan hanya mau beri tahu aku sekarang?"

Setelah menikah, Satya langsung pergi ke perbatasan. Mereka masih belum pernah melakukan hubungan suami istri sampai sekarang. Malam ini, mereka seharusnya menambal malam pengantin mereka, tetapi Satya malah ingin bermesraan dengan perempuan lain, apalagi orang itu adalah kakak iparnya!

Ini benar-benar keterlaluan!

Satya dapat merasakan sarkasme dalam nada Cahyani.

"Ayah dan Ibu sudah buat keputusan. Lagi pula, hal ini pada dasarnya tidak perlu dikonsultasikan denganmu. Kakak Ipar yang paksa aku untuk minta pendapatmu."

Cahyani mengangkat kepalanya dengan tampang dingin. "Kakak Ipar benar-benar perhatian. Tapi, bagaimana mungkin dia setujui sesuatu yang begitu tidak bermoral?"

Satya langsung marah. "Kakak Ipar begitu murni dan polos! Dia melakukan ini juga demi Kediaman Adipati Perkasa! Demi tinggalkan ahli waris untuk Kakak! Kamu jangan buat keributan lagi. Setujui saja hal ini supaya Kakak Ipar tenang."

Cahyani membalas, "Bagaimana kalau aku tidak setuju?"

Satya menyahut, "Kalau begitu, aku akan ceraikan kamu dan menikah dengan orang lain!"

Mata Cahyani pun berkedut. Bercerai? Jika begitu, dua tahun pengorbanan dan penantiannya benar-benar akan menjadi lelucon ....

Cahyani tak lagi menaruh harapan pada Satya. "Baiklah, aku setuju."

Ketika melihat tatapan kecewa Cahyani, entah kenapa hati Satya terasa sesak. Dia menenangkan diri dan memperingati Cahyani, "Jangan beri tahu siapa pun tentang hal ini, terutama ayahmu yang merupakan seorang pedagang dan penuh perhitungan."

Cahyani mencibir, "Waktu Kediaman Adipati Perkasa merugi 100 ribu tahil emas, Keluarga Atmadja yang bantu kalian. Dalam dua tahun terakhir, Keluarga Atmadja juga sudah berikan bantuan besar dalam jalur jabatanmu. Tapi, kamu bukan hanya tidak menghormatiku sebagai istri sahmu, juga berani menghina ayahku, orang yang berjasa terhadap keluarga kalian!"

Satya mengoreksinya dengan tampang penuh keadilan, "Apa kamu harus terus ungkit tentang apa yang terjadi dulu? Soal jalur jabatanku, ayahmu hanyalah seorang pedagang biasa, apa yang bisa dia lakukan? Ayah Kakak Ipar adalah seorang perdana menteri. Dialah yang berjasa dalam perkembangan jalur jabatanku."

Bagi Satya, sudah cukup ayah mertuanya itu tidak memerlukan bantuan Kediaman Adipati. Bagaimana mungkin dia bisa dibandingkan dengan seorang perdana menteri?

Mata Cahyani sedikit memerah. Satya bisa mencapai posisi saat ini berkat Keluarga Atmadja. Keluarga Atmadja yang menggunakan uang untuk membentangkan tangga menuju kejayaan baginya.

Keluarga Atmadja bukan hanya menyogok pejabat di seluruh ibu kota, tetapi juga memastikan kelancaran pengiriman segala kebutuhan militer. Tanpa campur tangan Keluarga Atmadja, semua itu pasti sudah dijarah habis-habisan sebelum mencapai perbatasan.

Sekarang, di mulut Satya, semua itu bukanlah jasa, melainkan perhitungan ....

Cahyani hampir tak bisa mengendalikan diri untuk menamparnya beberapa kali.

Pada saat ini, sosok seseorang tiba-tiba menyerbu masuk.

"Satya, Cahyani, jangan bertengkar."

Itu adalah kakak ipar mereka, Ningsih Anggara. Dia berpakaian putih dan terlihat sedang menangis.

Tatapan Satya langsung tertuju pada Ningsih. Dia bertanya dengan penuh perhatian, "Malam begitu dingin, kenapa Kakak Ipar berpakaian begitu tipis?"

Cahyani belum pernah melihat Satya bersikap selembut ini. Dia selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh, baik saat melamar maupun di hari pernikahan mereka. Cahyani pun mengira memang begitulah karakternya. Namun, ternyata bukan seperti itu.

Ningsih menggenggam tangan Cahyani dengan tampang dipenuhi rasa bersalah dan duka.

"Ini salahku. Setelah menikah tiga tahun, aku masih belum punya anak. Sekarang, aku juga membuatmu serbasalah .... Maafkan aku. Jangan biarkan kakak ipar tak berguna sepertiku menyebabkan perselisihan kalian."

Melihat air mata mengalir di wajah Ningsih, Satya menarik Cahyani dan menegurnya dengan pelan, "Setelah kecelakaan Kakak, Kakak Ipar pun bertekad untuk ikut dengannya. Aku dan Ibu yang bersusah payah membujuknya. Hati-hati waktu kamu bicara nanti."

"Tentu saja," jawab Cahyani sambil tersenyum tenang. Kemudian, dia menoleh ke arah Ningsih dan berujar, "Kakak Ipar, aku setuju kamu dan suamiku punya anak."

Ningsih tertegun sejenak, lalu hendak berlutut. "Aku akan gantikan suamiku berterima kasih padamu ...."

Satya buru-buru memapah Ningsih. "Kamu itu kakak ipar tertua. Cahyani yang seharusnya beri penghormatan ke kamu! Lagi pula, kamu juga mengorbankan diri demi Kediaman Adipati!"

Cahyani hanya merasa semua ini sangat ironis. Ningsih menunjukkan perasaan yang begitu mendalam terhadap mendiang suaminya, tetapi juga bersandar dalam pelukan Satya tanpa perlawanan. Ternyata ini sosok kakak ipar murni dan berbudi luhur seperti yang dikatakan Satya.

"Uhuk, uhuk ...." Ningsih terbatuk lemah dan menunjukkan tanda-tanda akan pingsan.

Satya sangat cemas. "Aku akan antar Kakak Ipar pulang."

Seusai berbicara, dia langsung menggendong Ningsih dan berjalan pergi.

Di bawah cahaya lilin, wajah cantik Cahyani tidak terlihat jelas.

Maya, pelayan Cahyani, berjalan masuk dengan penuh amarah. "Nona, aku sudah dengar semuanya! Mereka benar-benar tak tahu malu!"

Kilatan dingin muncul di mata Cahyani. "Apa obatnya sudah sampai?"

"Sudah!" Maya segera mengeluarkan botol obat itu dari dadanya dan menyerahkannya kepada Cahyani.

"Nona, kenapa Nona tidak beri tahu Nyonya Besar dan Jenderal bahwa Tuan Pewaris hanya terkena racun langka dan sedang dalam keadaan mati suri? Kalau tahu, mereka tidak akan memikirkan ide buruk seperti menyumbangkan benih."

"Nona itu murid Tabib Ajaib Arga. Dengan pengobatan akupunktur Nona dan obat yang dibeli dengan harga mahal dari Wilayah Barat ini, Nona pasti bisa menyelamatkan Pangeran!"

Cahyani mengelus botol obat itu. Tatapannya terlihat muram. Awalnya, dia tidak mengatakannya karena dia sendiri masih ragu. Dia tidak ingin mengecewakan ibu mertua dan orang lainnya. Sekarang, dia tidak berbicara karena Satya tidak memberinya kesempatan.

Cahyani mengangkat kepalanya. Senyum dingin tersungging di bibirnya. Berhubung Kediaman Adipati begitu menghinanya, dia akan membuat pewaris resmi keluarga ini, Rangga Permana, hidup kembali. Dia mau Rangga menyaksikan secara langsung bagaimana orang yang mengaku "menghormati kakak dan mencintai suami" itu diam-diam berhubungan untuk menghasilkan anak ....
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami   Bab 50

    "Cahyani, kalau kamu masih belum sadar akan kesalahanmu dan tetap mau mengincar posisi yang seharusnya adalah milik anak Kakak, aku akan menceraikanmu!" ujar Satya dengan tegas.Wiranto dan Sekar sama-sama terkejut karena Satya membuat keputusan secepat ini.Sekar sangat gembira dan mendukung perceraian ini. Dia tidak pernah menyukai Cahyani. Ditambah dengan kasus pencurian maskawin dan hilangnya kendalinya atas kelola rumah tangga, dia pun makin membenci Cahyani.Orang yang paling bahagia adalah Ningsih. Ketika menyadari keraguan Satya sebelumnya, dia benar-benar khawatir Satya tidak akan bersedia menceraikan Cahyani. Sekarang, dia sangat puas. Siapa suruh Cahyani membuat keributan!Setelah mengucapkan kata "cerai", Satya masih lanjut menatap Cahyani. Kata-katanya itu tidak tulus. Dia hanya ingin memperingatkan Cahyani untuk bersikap patuh. Selama Cahyani menunduk dan mengakui kesalahannya, dia tidak akan mempermasalahkan masalah ini lagi.Namun, Satya tidak melihat kepanikan atau ket

  • Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami   Bab 49

    Ucapan Cahyani langsung membuat semua orang tercengang. Tidak ada yang menyangka Cahyani akan meminta untuk bercerai!Sekilas kepuasan terpancar di mata Ningsih. Dia berpikir dalam hati, 'Heh! Cahyani akhirnya tidak tahan lagi dan mau mengaku kalah. Bagus! Biarkan saja Satya menceraikannya! Apa dia benar-benar berpikir Satya tidak rela?'Sebenarnya, Satya memang merasa sedikit tidak rela. Dia masih mengingat jelas kemesraannya dengan Cahyani beberapa hari lalu. Mereka jelas-jelas sudah sepakat bahwa Cahyani akan pindah kembali ke Paviliun Ombak malam ini, lalu mereka akan melewati kehidupan rumah tangga dengan baik ....Satya sedang memeluk Ningsih, tetapi tatapannya tertuju pada Cahyani. Matanya dipenuhi amarah dan ketidakberdayaan."Cahyani! Kenapa kamu harus paksa aku untuk buat pilihan!" Bukankah Cahyani seharusnya sangat murah hati? Apakah perubahan Cahyani disebabkan oleh anak ini? Namun, Satya juga hanya asal bicara mengenai hak waris. Jika Cahyani benar-benar bisa memenangkan

  • Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami   Bab 48

    Tepat ketika Wiranto hendak menetapkan masalah pengalihan status istri Ningsih, seseorang malah tiba-tiba keberatan. Semua orang pun menoleh ke arah datangnya suara.Cahyani berdiri di antara kerumunan dengan ekspresi tegas. Dia melangkah maju dan mengulangi perkataannya kepada Wiranto, "Ayah, Cahyani tidak terima pengalihan status istri ini!"Pada saat ini, semua mata tertuju pada Cahyani.Di antara para tamu, ada beberapa orang yang terlihat bingung."Siapa wanita itu?""Itu menantu Adipati, istri sah Jenderal Satya.""Oh. Dia itu putri pedagang yang menikah dengan Satya dengan mengandalkan jasanya?""Benar!" Raut wajah Wiranto berubah serius. Ada apa dengan Cahyani? Bukankah Satya sudah membicarakan masalah pengalihan status istri ini dengannya?Jangankan Wiranto, bahkan Satya juga tidak mengerti. Kenapa Cahyani tiba-tiba membantah hal ini? Bukankah sebelumnya Cahyani mengatakan akan membantunya membujuk Ratih untuk meminta dekret pernikahan dari Kaisar? Secara logika, Cahyani seha

  • Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami   Bab 47

    "Cepat hentikan Nyonya Pertama!"Para pelayan bereaksi cepat dan segera menghentikan Ningsih. Namun, Ningsih terlihat seperti masih enggan menyerah. Dia melambaikan tangannya untuk meronta."Biarkan aku mati! Biarkan aku mati! Suamiku sudah tiada, bagaimana aku bisa hidup sendiri .... Uwek!"Saat meratap, Ningsih tiba-tiba muntah-muntah kering.Sekar pun tertegun. Mungkinkah dia ....Dengan bunyi gedebuk, Siti berlutut dan memeluk kaki Ningsih sambil berseru, "Jangan, Nyonya! Sekalipun Nyonya tidak memikirkan diri sendiri, pikirkanlah anak dalam kandungan Nyonya! Itu adalah satu-satunya garis keturunan Tuan Pewaris. Demi Tuan Pewaris, Nyonya harus hidup!" Kata-kata Siti langsung menimbulkan kehebohan. Pada saat ini, semua orang baru mengetahui bahwa Ningsih sedang hamil.Indra berdiri, seolah-olah baru mengetahui kabar itu. Dia bertanya dengan ekspresi rumit, "Ningsih, kamu hamil?" Ekspresi Wiranto dan Sekar berubah drastis. Ningsih hamil? Bagaimana mungkin mereka tidak tahu?Terutam

  • Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami   Bab 46

    Pertanyaan Paman Buyut Ketujuh membangkitkan rasa ingin tahu semua tamu. Meskipun Rangga lemah dan sakit-sakitan, bukankah dia seharusnya tetap menunjukkan diri di jamuan ulang tahun ayahnya?Wiranto pun memasang tampang sedih. "Paman Buyut Ketujuh, Rangga lagi sakit parah akhir-akhir ini. Jamuan ulang tahun yang megah ini juga diadakan untuk mengusir kesialan dan membawakan keberuntungan untuknya."Semua orang langsung mengerti. Sementara itu, Paman Buyut Ketujuh menghela napas, lalu duduk dengan ekspresi penuh kekhawatiran.Jamuan ulang tahun ini pun resmi dimulai.Wiranto duduk di kursi utama. Para tamu bersulang dengannya satu per satu. Orang-orang dari generasi muda bergantian memberikan hadiah dan mengucapkan selamat padanya.Keluarga Permana tidak memiliki banyak keturunan. Berhubung Wiranto dan Sekar hanya memiliki dua orang putra, para tamu kebanyakan mendoakan Wiranto bisa lekas mendapat cucu laki-laki.Orang-orang dari generasi tua menggoda Satya, "Pria sejati bukan hanya ha

  • Dicintai Sepenuh Hati setelah Bertukar Suami   Bab 45

    Malam itu, ada banyak orang yang tidak bisa tidur.Keesokan harinya, Kediaman Adipati mengadakan jamuan ulang tahun. Tamu yang datang sangat banyak.Di pintu masuk utama Kediaman Adipati, Ningsih menemani Sekar menyambut tamu. Dia menunjukkan keanggunan dan tata krama seorang wanita bangsawan. Di sisi lain, Cahyani mengatur tempat duduk untuk para tamu di dalam kediaman.Maya pun merasa kesal."Nona, semua orang mengira Ningsih yang mengatur jamuan ini dan begitu memujinya. Nona tidak lihat betapa lebar senyumannya! Dia kelihatan sangat bangga!" Maya benar-benar geram. Cahyani telah berbuat begitu banyak, tetapi orang-orang di Kediaman Adipati mengabaikan semuanya dan hanya menghujani Ningsih dengan perhatian. Apakah latar belakang keluarga benar-benar sepenting itu? Bahkan setelah menikah dan sama-sama adalah menantu orang, mereka juga tetap akan diperlakukan dengan berbeda? Memangnya orang yang berasal dari kalangan bawah ditakdirkan untuk menjadi budak dan bekerja keras untuk oran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status