Share

138.

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 10:36:54

Dio menarik paksa Riana untuk keluar, meski wanita itu terus meronta. Para pengunjung yang ada di kedai seketika menoleh, sebagian orang mengerutkan dahi melihat keributan Riana dan Dio.

Sedang para karyawan yang mengenali Riana langsung saling melempar pandang, bingung dan terkejut.

“Dio, please! Jangan bikin aku malu!” Pinta Riana memohon, suaranya serak karena teriak terus.

“Kamu sendiri yang sudah bikin malu diri kamu Riana, bukan aku!!” Dio menjawab dengan tegas, menarik wanita itu lebih jauh ke dalam kedai.

Riana mencoba berhenti di tengah lorong ruangan, mencoba menarik tubuhnya dari genggaman Dio yang kuat, “Aku gak mau masuk! Kamu itu gak ngerti apa-apa!!” Ucapnya berusaha terus agar di lepaskan.

“Justru itu! Aku mau tau semuanya, dan kamu akan jelaskan semuanya sekarang saat di depan Bang Galih nanti!” Jawab Dio tenang, tetapi matanya memancarkan emosi yang berkobar. Ia menarik Riana ke ruang belakang dengan satu tarikan kuat.

“Gak ada yang perlu aku jelaskan, Dio!” Riana te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    139.

    Galih memicingkan mata. “Dengar baik-baik, Riana!!” ucapnya, setiap kata keluar dengan penuh penekanan. “Aku sangat yakin kalau foto ini hanya editan, jika buktinya sudah ada, akan kupastikan kamu membayar mahal untuk fitnah ini!! Aku gak peduli kamu mau bersembunyi di mana, aku akan bisa temukan kamu, dan hukum akan berbicara. Bersiaplah mendekam di penjara, Riana!!” Tambah Galih lagi dengan sorot wajah penuh amarah. Sementara Dio, ia menggeleng kuat seraya menatap Riana penuh kekecewaan, begitu kecewa sudah mempercayai wanita itu.“Sini lu jalang!” Umpat Dio sambil menyeret tubuh Riana lagi.“Bawa pergi wanita itu dari hadapanku Dio! Terserah mau kau apakan, yang jelas biarkan dia hidup, biar merasakan bagaimana nikmatnya hotel prodeo!!” Titah Galih dengan tersenyum puas.Wajah yang biasanya tampan di mata Riana seketika berubah menyeramkan dan menakutkan.“Dio, please...” Pinta Riana menggeleng kuat saat tangan Dio kembali akan menyeretnya.Galuh membuang muka, muak dengan drama R

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    138.

    Dio menarik paksa Riana untuk keluar, meski wanita itu terus meronta. Para pengunjung yang ada di kedai seketika menoleh, sebagian orang mengerutkan dahi melihat keributan Riana dan Dio.Sedang para karyawan yang mengenali Riana langsung saling melempar pandang, bingung dan terkejut.“Dio, please! Jangan bikin aku malu!” Pinta Riana memohon, suaranya serak karena teriak terus.“Kamu sendiri yang sudah bikin malu diri kamu Riana, bukan aku!!” Dio menjawab dengan tegas, menarik wanita itu lebih jauh ke dalam kedai.Riana mencoba berhenti di tengah lorong ruangan, mencoba menarik tubuhnya dari genggaman Dio yang kuat, “Aku gak mau masuk! Kamu itu gak ngerti apa-apa!!” Ucapnya berusaha terus agar di lepaskan.“Justru itu! Aku mau tau semuanya, dan kamu akan jelaskan semuanya sekarang saat di depan Bang Galih nanti!” Jawab Dio tenang, tetapi matanya memancarkan emosi yang berkobar. Ia menarik Riana ke ruang belakang dengan satu tarikan kuat.“Gak ada yang perlu aku jelaskan, Dio!” Riana te

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    137.

    Di tengah emosi yang masih membara, Galih. merasa sangat bangga dengan istrinya yang tak gampang tergoda.‘Untung kamu kabarin Mama biar ke rumah, sayang. Kalau tidak, Dio pasti sudah bersikap kurang ajar padamu, mereka berdua benar-benar harus di beri pelajaran!’ Batin Galih, akan membalas perbuatan Riana dan memberi pelajaran pada Dio.Sementara itu, kini Dio sedang di perjalanan menuju ke tempat di mana Riana tinggal. la tahu kontrakan Nada karena sebelum datang ke rumah Galih kemarin, Dio lebih dulu mengunjungi Riana di kontrakannya.Tak butuh waktu lama, mobil BMW hitam itu kini sudah berada tak jauh dari kontrakan Riana. Dio segera turun, kemudian berjalan kaki sebentar untuk sampai di tempat tinggal wanita itu.Dio membuka pintu begitu saja, pintu yang tak terkunci itu membuat Riana seketika terlonjak kaget saat melihat kehadiran pria yang sudah ia hasut untuk menggoda Aisyah.Riana sendiri masih cemas dengan amarah Galih tadi.“Dioo?!!” pekik Riana terkejut.Riana berdiri, kem

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    136.

    “Kenapa kamu hanya diam? Ayo sana pergi, berani tidak godain istriku?!” tantang Galih. “Bagaimana kalau dia tergoda padaku?!” Ucap Dio menatap Galih dengan raut wajah menantang. ”Ck, itu tidak akan pernah terjadi Dio!! Kalau memang istriku tergoda denganmu, dia tidak mungkin memanggil Mama untuk datang saat kamu di rumah tadi!” Ucap Galih. Dio seketika bungkam, tak tahu harus berkata apa lagi. Yang di katakan Galih ada benarnya juga. ‘Iya juga sih,’ Batin Dio. “Sekarang aku tanya, siapa yang sudah mengirim foto itu pada kamu?! Kalau kamu benar-benar peduli, harusnya kamu beritahu aku siapa orang itu. Aku yakin ada yang ingin merusak rumah tanggaku melalui kamu!!” Ucap Galih, kedua tangannya terkepal kuat hingga kuku-kuku jarinya memutih, dadanya sejak tadi bergemuruh, tetapi ia berusaha menahannya. la tahu adiknya hanya sedang di manfaatkan oleh seseorang. “Masih gak mau ngaku?!” Tanya Galih sekali lagi dengan setiap kata penuh penekanan. “Riana!” Jawab Dio cepat. Galih yang m

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    135.

    Renita menarik napas panjang, kemudian mengeluarkannya dengan perlahan. Tangannya mengetuk pintu kamar Aisyah dengan pelan. Tok tok... “Aisyah, kamu lagi di dalem? Ini Mama, Nak!” Ucap Renita lembut di depan pintu kamar Aisyah. Beberapa detik kemudian, pintu di buka oleh Aisyah. Renita bergegas masuk ke dalam. “Mama, baru sampe ya?” Tanya Aisyah. Renita mengangguk. “Iya, Syah. Maafin Mama ya, Mama gak tau kalau Dio ke sini,” Ucapnya. “Mama kok malah minta maaf sih, harusnya Aisyah yang minta maaf karena udah ngrepotin Mama buat ke sini,” Jelas Aisyah, merasa tak enak hati. “Nggak, Sayang. Mama malah seneng kamu ngabarin Mama. Dio itu emang bandel anaknya, dia persis papanya!” Ungkap Renita, mengembuskan napas berat. “Maksud Mama?” Tanya Aisyah agak bingung. “Hem... Gak, Syah. Maksud Mama dia itu bandel kalau di bilangin kayak Papa, orangnya ngeyel!” Jelas Reni dengan mengulas senyum kaku. Drrt... Drrt... Ponsel Aisyah tiba-tiba berdering. Nama suaminya tertera di layar pons

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    134.

    Seperti permintaan sang Ibu mertua, Aisyah pun akhirnya memutuskan untuk masuk kembali ke dalam kamar saja. Namun, baru saja masuk lagi ke dalam dapur, ia terkejut dengan keberadaan Dio yang sudah ada di dapur.“Sedang apa di situ, Kak?” Tanya Dio.“Eh, ini sedang lihat tanaman,” Jawab Aisyah apa adanya.“Kenapa Kakak gak liatin aku aja? Aku juga seger kayak tanaman bunga itu,” Ucap Dio seraya menyugar rambutnya dengan tengil.Sudut bibir Aisyah terangkat, bahunya spontan bergidik geli.“Permisi, aku mau lewat,” Ucap Aisyah ingin pamit ke kamar, tak merespon ucapan pria di hadapannya. Ia pun meminta Dio untuk minggir.“Kamu judes juga ya, mirip Bang Galih!” Ujar Dio tiba-tiba.Aisyah terperangah, “Maaf, tapi aku mau lewat, mau ke kamar sebentar!” Ucapnya lagi, tetap tak menanggapi ucapan Dio yang seperti sengaja mencari perhatiannya.“Ya udah lewat aja!” Jawab Dio santai, tapi ia tak minggir sama sekali dari tempat ia berdiri.Aisyah menghela napas kasar. “Mau kamu apa sih sebenernya?

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status