Share

Sebatas Pelarian

Dokter Feri mempererat genggaman tangannya, untuk sesaat dia menatap wajahku sebelum akhirnya aku mengangguk dan kitapun akhirnya memasuki kamar yang telah kita sewa untuk malam ini.

Sebenarnya ada rasa canggung dan juga bersalah saat aku memasuki sebuah ruangan tertutup dengan seorang pria yang jelas bukan suamiku. Namun, kejadian demi kejadian yang menggoreskan luka di hatiku membuat aku membenarkan kesalahan yang kubuat dengan penuh kesadaran ini.

Aku duduk di bibir ranjang seraya menundukkan wajah, begitupun dengan Dokter Feri. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya, ucapannya saat dijalan tadi yang mengatakan akan mengobati lukaku belum dia lakukan juga. Kini, aku hanya bisa menunggu, kiranya apa yang akan dilakukan seorang dokter untuk menyembuhkan pasien yang sedang sakit hati.

Hening!

Ya, hanya keheningan yang ada diantara kami.

Aku mulai mendongak, menatap wajah Dokter Feri yang kini ternyata nampak gelisah. Entah apa yang kini ia pik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status