Share

Apa Aku Kejam?

Ucapan dan ekspresi wajah Mas Adnan beberapa saat yang lalu masih jelas dalam ingatanku. Semua itu bagaikan siraman air garam pada lukaku yang menganga.

Entah mengapa aku tidak bisa mengendalikan diriku, bayangan mereka terus saja menari dalam kepalaku hingga membuat hatiku rasanya hancur lebur. Aku benci pada diriku sendiri, kenapa aku harus mencintai Mas Adnan sedalam ini. Andai rasa cinta itu tak ada, aku yakin aku akan baik-baik saja saat melihat dirinya mengkhawatirkan wanita lain bahkan menggendongnya di depan wajahku.

"Jangan menangis, Inara! Kamu punya Mas Feri, cintanya padamu begitu besar, bahkan dia rela menerimamu dengan keadaanmu yang sekarang ini. Mas Feri lebih segalanya dari pada Mas Adnan," hiburku pada diri sendiri.

Drrt ... drrt ... drrt ...

Ponselku bergetar, segera kuusap air mataku dan meraihnya. Kulihat nama Mas Adnan tertera dilayar ponsel.

a

"Iya, mas!" sahutku pelan setelah kugeser tombol hijau.

a

"Inara,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status