Share

Bab 12

Author: GadihJambi
last update Huling Na-update: 2025-07-10 10:06:41

Bab 12

Dea bangun pagi-pagi sekali seperti biasanya. Keningnya berkerut saat melihat sekeliling kamarnya sudah berubah seratus persen. Dea seketika tersadar jika ia sekarang ini tidak lagi di kamar kontrakan mereka yang kecil dan sempit, tetapi ia berada di kamar besar milik sang suami di rumah besar mertuanya.

Dea panik saat melihat jam menunjukkan sudah pukul setengah lima. Dengan hati-hati ia menyingkirkan tangan suaminya yang memeluk perutnya. Baru mau duduk, tubuhnya tiba-tiba direngkuh lagi hingga ia kembali terbaring karena ulah sang suami.

“Mau kemana sih, Neng? Aa kan jadi kedinginan kalau pelukannya dilepas?” rengek Avin manja dengan suara serak khas bangun tidur.

Dekapan yang erat itu membuat Dea terkungkung dalam tubuh besar suaminya. Dea menghela napas sejenak lalu memutar badannya hingga wajahnya berhadapan langsung dengan suami tampannya.

Tangan kecilnya menyentuh hidung yang mancung, alis yang tebal, rahang yang ditumbuhi rambut, bibir yang agak tebal dan menaw
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 16

    Begitu Avin memasuki aula pesta sambil menggandeng tangan istrinya, semua mata para tamu undangan tertuju pada keduanya. Apalagi saat Oma Farida masuk bersama kedua menantunya sambil menggendong Audrey yang begitu cantik dengan gaun ala princess-nya. Opa Manggala tersenyum sumringah menyambut cicitnya dengan berjalan cepat menggunakan tongkatnya. “Cicitnya Opa Buyut cantik banget? Opa Buyut jadi gak mau ngenalin si cantik di depan semua orang,” ucap Opa Manggala dengan tersenyum, lalu cemberut karena tidak senang semua mata melihat cicitnya dengan tatapan yang bikin ia kesal. Papi Satya dan Ayah Sabda ikut mendekati cucu cantik mereka dengan memberikan ciuman lembut di pipi gembul itu. Bayi lima bulan tersebut terkikik dengan bahasa bayi sambil menggigit tangannya sendiri. Tingkah menggemaskan Audrey membuat semua yang melihatnya gemas ingin mencubit dan mencium pipi gembulnya. Kaisar dan Kaivan menghampiri Avin dan Dea. Keduanya memuji Dea yang membuat pangling dengan dand

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 15

    Siska sengaja menunggu Alatas pulang, ia pura-pura asyik dengan kegiatannya ketika Alatas kembali dari rumah sakit. Matanya melihat keadaan rumah guna memastikan tidak ada yang melihat saat ia melakukan misinya. Alatas masuk ke kamarnya untuk bersih-bersih. Ia tanpa sadar tidak menutup rapat pintu kamarnya lalu masuk ke kamar mandi setelah mengambil handuk. “Yes, kebetulan banget tuh anak gak tutup rapat pintu kamarnya,” lirihnya dengan kegirangan. Ia melihat kiri kanan sebelum memasuki kamar Alatas dengan mengendap-endap seperti pencuri. Ia menyentuh ponsel Alatas yang tergeletak di atas kasur. Siska tersenyum girang melihat ponsel Alatas tidak di kunci, sehingga ia dengan leluasa membukanya. Matanya terus mencari informasi di kotak pesan, lalu ia tersenyum cerah karena berhasil mendapatkan apa yang ia mau. Dengan cepat, Siska mengirimkan kembali pesan tersebut ke nomornya, lalu menghapus riwayat pengiriman tersebut untuk menghilangkan jejak. Ia kembali meletakkan ponsel t

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 14

    Dea dan keluarga suaminya sedang menikmati sarapan pagi ini, menunya hasil tangan Dea. Kali ini, kakak pertama Avin yaitu Kaisar juga hadir. Ia kembali dari luar negeri dua hari setelah pertemuan pertama Dea dengan keluarga besar Manggala. Keluarga Bunda Shafana dan Ayah Sabda juga ada bersama ketiga putra mereka. Keluarga itu tentu saja iri dengan cerita Mami Berliana yang begitu membanggakan Dea yang pintar memasak, bahkan mertuanya, Oma Farida, tidak kalah bersaing memuji cucu menantunya itu. Opa Manggala berdeham, dan semua perhatian anggota keluarga langsung tertuju padanya. “Papa sama Satya memutuskan untuk mengadakan pesta kembalinya Keenan sekaligus ulang tahun Manggala Corp dua minggu lagi. Papa akan resmi mengenalkan Dea dan Audrey sebagai anggota baru keluarga kita pada semua rekan bisnis,” ucapnya. “Mama setuju, Pa. Selama ini rekan bisnis kita tahu jika Keenan sudah menikah, tetapi mereka belum siapa yang menjadi istrinya,” sahut Oma Farida mendukung penuh k

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 13

    “Ibu mau kemana pagi-pagi gini sudah rapi?” tanya Raisa. Pagi-pagi sekali, Bu Maisarah bergegas keluar dari rumahnya. Raisa baru selesai belanja bahan makanan untuk sarapan pagi ini. Dia melihat Bu Maisarah memakai sandalnya di depan pintu. “Ibu mau ke kontrakannya Dea, mau bertemu anak itu!” jawab Bu Maisarah dengan bersungut-sungut. “Aku ikut!” seru Siska yang berlari keluar rumah sambil menenteng sendalnya, mengikuti Bu Maisarah di belakangnya. Raisa pun segera berlari ke dalam rumah untuk menaruh plastik belanjaannya. Tidak jadi memasak, tampaknya lebih penting ketemu Dea setelah apa yang mereka lihat di televisi kemarin. Bu Maisarah diikuti Siska sudah lebih dulu pergi, sehingga Raisa tergopoh-gopoh menyusul mereka di jalan. Kampung itu sudah cukup sibuk di pagi hari. Orang-orang berangkat ke pasar dan sawah untuk bekerja. Di tengah jalan, mereka bertiga disapa warga kampung dengan senyum lebar seperti mendengar kabar gembira. “Bu Maisarah! Saya lihat loh berita De

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 12

    Bab 12 Dea bangun pagi-pagi sekali seperti biasanya. Keningnya berkerut saat melihat sekeliling kamarnya sudah berubah seratus persen. Dea seketika tersadar jika ia sekarang ini tidak lagi di kamar kontrakan mereka yang kecil dan sempit, tetapi ia berada di kamar besar milik sang suami di rumah besar mertuanya. Dea panik saat melihat jam menunjukkan sudah pukul setengah lima. Dengan hati-hati ia menyingkirkan tangan suaminya yang memeluk perutnya. Baru mau duduk, tubuhnya tiba-tiba direngkuh lagi hingga ia kembali terbaring karena ulah sang suami. “Mau kemana sih, Neng? Aa kan jadi kedinginan kalau pelukannya dilepas?” rengek Avin manja dengan suara serak khas bangun tidur. Dekapan yang erat itu membuat Dea terkungkung dalam tubuh besar suaminya. Dea menghela napas sejenak lalu memutar badannya hingga wajahnya berhadapan langsung dengan suami tampannya. Tangan kecilnya menyentuh hidung yang mancung, alis yang tebal, rahang yang ditumbuhi rambut, bibir yang agak tebal dan menaw

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 11

    Siska meraung-raung bak orang kesurupan dengan rambut acak-acakan dan wajah kusut tidak karuan. Ia histeris sendiri duduk di lantai yang dingin sambil teriak-teriak tanpa memedulikan Ibu mertuanya yang pingsan. Haidar yang mencoba menenangkan istrinya justru mendapatkan pukulan dari Siska yang menyalahkan dirinya. “Kamu memang laki-laki tidak berguna, Mas! Coba saja kamu juga orang kaya kayak si Avin, pasti aku juga bisa cantik melebihi Dea sialan itu!” rutuk Siska memaki suaminya dengan muka awut-awutan. Ekspresi Haidar berubah gelap. Ia mendorong kasar tubuh Siska yang sudah menghina suaminya sendiri. “Kamu yang tidak berguna! Bersyukur aku tidak kaya seperti suaminya Dea, karena kalau aku kaya, bisa mampus aku punya istri boros dan kasar seperti kamu!” balas Haidar sambil mengacungkan telunjuk ke muka Siska. “Brengsek kamu, Mas! Kamu yang tidak berguna! Aku boros kamu bilang? Ngaca Mas, ngaca! Uang dua juta untuk sebulan kamu bilang boros? Yang ada uang segitu hanya untu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status