Share

Bab 2

Author: GadihJambi
last update Last Updated: 2025-06-28 10:43:51

Dea menatap sang Ibu dengan wajah tidak percaya. Bagaimana bisa seorang Ibu memaksa anaknya bercerai dengan suaminya dan mau menikahkan sang anak dengan laki-laki tua yang usianya sama dengan sang ayah? Apalagi pria yang bernama Juragan Handi itu juga sudah punya dua orang istri, yang artinya ia akan dijadikan istri ketiga.

“Bu, saya memang tidak tahu bagaimana rupa Juragan Handi itu, tetapi bukan saya tidak mendengar siapa pria itu. Bagaimana ibu tega menjadikan saya istri ketiga untuk laki-laki yang usianya sama dengan Ayah? Saya ini anaknya Ibu, bukan orang lain?” ucap Deasy mempertanyakan apa yang mengganjal di hatinya sambil menangis.

Hati ibu satu anak itu sungguh sakit dan terluka dengan sikap ibunya yang sedari ia kecil selalu pilih kasih. Deasy anak perempuan satu-satunya dalam keluarga mereka, dua kakaknya laki-laki dan satu adik bungsunya juga laki-laki.

Seharusnya, sebagai anak perempuan satu-satunya ia dimanjakan dengan kasih sayang yang besar dari semua keluarganya terutama sang ibu. Namun semua itu hanyalah impian semu untuk Deasy yang tidak pernah merasakan kasih sayang yang layak dari ibunya.

“Kamu terlalu berlebihan, Dea. Ibu melakukan ini hanya untuk kebaikan kamu sendiri. Mau sampai kapan kamu hidup susah dengan bergantung pada hasil jualan sayurnya Avin yang tak seberapa itu? Pikirkan masa depan Audrey yang masih panjang. Kamu akan punya banyak uang untuk kebutuhannya asalkan kamu menjadi istrinya Juragan Handi,” celetuk Siska ikutan membujuk Dea dengan iming-iming masa depan bayinya.

Deasy menoleh ke arah kakak iparnya yang pertama itu dengan wajah pias. Berbagai macam dugaan negatif di pikiran Dea tentang niat Siska yang juga ngotot ingin menghancurkan rumah tangganya selain sang Ibu.

“De, kamu harus memikirkan hal ini dengan matang-matang ya, jangan menyesali keputusan kamu,” ucap Raisa hati-hati, kasihan melihat nasib adik iparnya itu.

“Raisa! Apa-apaan kamu ini! Seharusnya kamu bujuk Dea seperti Siska karena ini menyangkut masa depan keluarga kita!” bentak Bu Maisarah menatap tajam menantu keduanya itu.

Raisa langsung kicep dengan bentakan ibu mertuanya yang membuat dirinya tidak berani lagi untuk bersuara.

Deasy masih saja terisak sambil memeluk erat tubuh anaknya yang mulai diam. Tatapan terluka dan kecewa disorot matanya terlihat jelas saat ia melihat Ibu dan iparnya bertengkar karena dirinya.

“Bu, Dea tetap tidak mau meninggalkan Aa Avin. Dea bahagia hidup seperti ini dengan Aa Avin. Dea mohon dengan sangat sama Ibu, tolong urungkan niat Ibu untuk memisahkan kami. Lebih baik hidup sederhana dari pada bergelimang harta yang hidup jadi istri ketiga,” ucap Deasy di sela-sela tangisannya.

Bu Maisarah menatap tajam Dea setelah perempuan itu mengeluarkan keputusannya. Rasa amarah dan tidak dihargai membuat wanita paruh baya itu geram atas penolakan Dea.

“Ibu tidak terima penolakanmu, Dea! Setelah ayahmu siuman nanti kamu harus menikahi Juragan Handi tidak peduli bagaimana caranya!” putus wanita paruh baya itu tanpa peduli dengan tangisan dan air mata Dea.

“Loh, ada tamu rupanya! Apa kabar, Bu, Mbak,” ucap Avin, suaminya Dea, tiba-tiba saja menongol depan pintu lalu menyalami mereka semua.

Semua orang terkejut dengan kedatangan Avin yang tidak disangka-sangka. Dea cepat-cepat memalingkan mukanya untuk menghapus air mata agar suaminya tidak melihat tangisannya.

Bu Maisarah pura-pura senang dengan kedatangan menantu laki-lakinya, padahal dalam hatinya ia mengumpat dan merutuki Avin dengan sumpah serapah.

“Neng, Aa mau bersih-bersih dulu, ya? Bu, Mbak, saya tinggal ke dalam dan silakan lanjut obrolannya,” ucap Avin tahu diri dengan ekspresi muka ibu mertua dan iparnya.

Wanita paruh baya itu hanya mengangguk pelan dengan memasang senyuman palsu saat Avin pergi dari sana.

“Ayo kita pulang! Dan kamu Dea, kamu harus siap-siap menikah sama Juragan Handi! Saya tidak menerima penolakan. Jika kamu tetap menolak, saya tidak akan mengakui kamu sebagai anak saya lagi!” ucap Bu Maisarah berbisik ditelinga Dea dengan nada mengancam karena takut suaranya didengar Avin sebelum ia pergi dari tempat itu.

Bersambung...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 30

    Dea sedang menyuapi bayi kecilnya yang sudah mulai memakan MPASI di usianya yang baru menginjak enam bulan saat Ibu mertuanya datang menghampiri. “De, Keenan bilang kamu pengen belajar jadi perempuan anggun yang bermartabat ya?” tanya Mami Berliana tanpa basa basi. “Iya, Mi. Dea mau jadi istri yang nggak malu-maluin Aa kalau ikut pertemuan penting. Dea mau mengangkat kepala dengan tegak saat bertemu orang-orang penting, bukan menunduk karena merasa minder atau tidak percaya diri,” jawab Dea dengan mimik muka yang serius dan sungguh-sungguh. “Kalau begitu, Mami sarankan kamu belajar tentang etika perempuan bangsawan dan belajar kepribadian perempuan. Hanya saja belajar semua itu lumayan berat untuk orang yang belum pernah belajar hal itu? Mami aja dulunya sering pura-pura sakit biar bisa bolos belajar kelas etika dan kepribadian,” sahut Mami Berliana sedikit mengeluh sambil menceritakan tentang dirinya dulu. Bukannya ketakutan, Dea justru terlihat bersemangat mendengar cerita m

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 29

    Kediaman Juragan Handi di kampung sebelah.. “Kayaknya si Juragan sudah gak terlalu ngebet lagi sama Mbak Dea semenjak terkuak jika suaminya itu ternyata orang kaya,” ucap Joko pelan pada rekannya sambil duduk santai di bawah pohon Mangga. “Masa sih, Jon? Kalau memang sudah gak ngebet lagi kenapa Juragan masih nyuruh kita nyari perempuan yang mirip sama Mbak Dea, sampai-sampai biniku marahin aku katanya jangan-jangan aku yang mau nyari daun muda,” sahut Darman dengan wajah tidak percaya. Dua bawahan Juragan Handi baru saja selesai kerja di lumbung padi milik pria tua itu setelah beberapa hari lalu berkelana mencari perempuan yang mirip dengan Dea tanpa seorang pun yang tahu yang mereka berdua lakukan. Istrinya Darman langsung marah-marah karena gara-gara hal itu ia dan anaknya kesulitan ke mana-mana karena kendaraan mereka satu-satunya di bawa Darman. “Iya, ya, baru kepikiran aku, Man. Memangnya si Juragan mau cari yang gimana lagi sih? Istri aja sudah dua, masa gak pernah pu

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 28

    Tidak hanya Bu Maisarah yang kaget, Siska dan Raisa ikutan kaget sehingga pelukan Raisa pada lengan suaminya terlepas. “Bang, kamu gak lagi nge-prank kami kan?” tanya Raisa dengan wajah tidak percaya. Siska ikutan mengangguk tanpa suara membenarkan pertanyaan Raisa. “Raisa benar, Nak! Kamu tidak lagi mempermainkan kami semua kan? Kapan pria tua itu menghubungimu? Dan apa alasan pria itu tiba-tiba menarik uang yang ia berikan waktu itu?” cerca Bu Maisarah sambil menahan gemuruh di dadanya. Ghufron memasang raut gusar sembari membuang kasar napasnya. “Ini bukan permainan atau candaan, Bu. Juragan Handi mengirim pengacaranya mendatangi tempat aku kunjungan kerja sehingga membuat aku kaget akan kedatangannya. Karena tidak ingin ada yang mencurigai, aku membawanya ke Cafe terdekat. Dari situ aku tahu jika Juragan Handi sengaja mengikutiku keluar agar bisa menemuiku dengan leluasa. Pengacaranya meminta agar aku mengembalikan bantuan dana yang Juragan Handi berikan saat pilkada kem

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 27

    Alatas kembali ke rumah pada pagi harinya setelah mampir sebentar ke rumah sakit melihat keadaan ayahnya. Ia menginap di hotel setelah pesta bersama sepupunya Avin, Syailendra. Karena sama-sama masih kuliah, keduanya cepat akrab. Meskipun dengan yang lainnya juga dekat, ia paling dekat dengan Syailendra karena mempunyai hobi dan umur yang sama. “Tahu pulang juga kamu!” semprot Bu Maisarah di depan pintu begitu melihat putra bungsunya pulang ke rumah. Alatas diam saja dan menatap malas dengan sorot matanya sambil memasang wajah datar saat melepaskan sepatunya. Wanita tua itu sengaja menunggu putra bungsunya pulang karena semalaman ia tidak bisa tidur hanya karena menunggu Alatas pulang. “Ibu bukannya tahu kalau pestanya baru dimulai sore hari? Tentu saja selesainya malam, karena itu pesta orang kaya yang dibagi dengan beberapa sesi,” jawab Alatas dengan sindiran. Ia menyindir ibunya yang datang bersama para iparnya di pesta tadi dan membuat keributan. Wajah Bu Maisarah m

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 26

    “Kenapa Neng? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya Avin dengan lembut ketika melihat Dea bengong tanpa memakan makanannya. Padahal tadi istrinya itu mengeluh kelaparan, tetapi sekarang makanannya hanya dilihat dan diaduk saja tanpa kurang sedikit pun. “A’, menurut Aa, Eneng pantas gak menjadi bagian dari keluarga ini?” tanya Dea dengan menatap dalam suaminya. Kening Avin mengerut mendengar pertanyaan istrinya yang tidak ia duga. “Kenapa bertanya seperti itu? Siapa yang bilang Eneng gak pantas menjadi bagian dari keluarga ini? Aa gak suka Eneng ngomong ngawur kayak gitu lagi,” sahut Avin, wajahnya menunjukkan tidak suka. “Kalau gitu, apa pendapat Aa jika Eneng ingin jadi perempuan yang kuat, hebat dan bermartabat sebagai pendamping hidup Aa?” tanya Dea lagi sehingga membuat ekspresi wajah Avin semakin berat. Pria tampan itu berpindah duduk dan duduk di samping Dea yang duduk di sofa kamar. Ia mendorong meja troli kecil yang menyajikan tempat makan ke ruang kosong di su

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 25

    Dea dan Avin sampai di kediaman keluarga Manggala setelah menempuh tiga puluh lima menit perjalanan. “A’, bawa Audrey duluan ke kamar ya? Neng mau ambil makanan dulu di dapur, perut Neng lapar lagi, dan tadi gak bisa makan banyak karena diajak keliling sama Mami dan Oma,” pinta Dea dengan mengusap perutnya yang lapar lagi. Beberapa saat lalu, ia baru selesai mengasihi Audrey hingga bayi itu kekenyangan, nafsu makannya yang kuat saat menyusui selalu membuat ia lapar. Dea sudah tidak malu-malu lagi menyuarakan apa yang ia rasakan, berbeda dengan saat pertama kali mereka datang ke rumah ini. “Ya sudah, Aa tidurin si gemoy dulu di kamar. Nanti giliran Bubunya yang Aa tidurin,” sahut Avin dengan mengerling nakal. “Ish, dasar mesum!” balas Dea mencibir dengan suara pelan. Avin terkekeh geli sambil menggendong putrinya yang nemplok manja di dadanya. Mereka memasuki rumah dengan wajah bahagia, lalu berpisah karena beda arah, Avin naik menggunakan lift, dan Dea berbelok ke arah dap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status