Share

Bab 4 Puing-puing mimpi yang hancur

“Abi udah jam segini koq ga ke kantor?Abi ga kerja ya? Hari ini abi libur ya?”tanya Syafia kepada abi nya.

“Iya sayang, hari ini abi pengen libur,” jawab suamiku

“Yeay....jalan jalan yuk bi” ajak Syafia

“Nggak ah, abi pengen di rumah aja sama umi,” jawab suamiku sambil melirik ke arah ku seakan jwaban yang sesungguhnya adalah ‘abi ingin memantau umi agar tak pergi dari rumah ini’

“Ya udah deh tapi main sama Fia dan Yusuf ya bi,“ ajak Syafia lagi

“Oke deh,” suamiku mengiyakan keinginan anaknya itu.

Beberapa hari berlalu sejak kejadian malam itu, menyisakan jarak yang cukup lebar antara aku dan suamiku. Aku kini tak seceria dulu, senyum itu masih enggan singgah di wajahku, yang ada hanyalah senyum keterpaksaan didepan anak-anakku. Aku masih menjalankan tugas rumah tanggaku dengan baik dan masih melayani hasrat bercinta suamiku, meski kini aku tak menikmatinya seperti dulu. Yang ada dibenakku adalah aku harus menyadarkan suamiku bahwa aku sudah cukup bagi nya dan dia tak perlu istri yang lain!! Aku mencoba berdamai dengan rasa kecewa dan sakit hatiku demi mempertahankan rumah tanggaku, akupun tak ingin tau bagaimana sebenarnya hubungan Utari dan suamiku di kantor, suamiku pun sudah hampir seminggu ini tak masuk kantor, dia seakan 'memantau' keadaanku, aku seperti tawanan yang bisa saja kabur tanpa sepengetahuannya jika dia meninggalkanku dirumah.

Ketika anak-anak sedang asyik dengan mainan mereka, suamiku menghampiri aku yang baru selesai menyetrika.

“Umi masih marah sama abi?” tanya nya

“Aku kan ga boleh marah,” jawabku ketus sambil berusaha untuk tidak memandang wajahnya.

“Mi, coba baca ini barangkali kamu berubah fikiran,” kata suamiku sambil menyodorkan dua lembar kertas yang sudah di hekter jadi satu

Ku lihat dan kubaca, Astagfirullah....ternyata itu adalah boidata taaruf, berisi milik seorang wanita bernama Utari.

 Rasa kebencian terhadap suamiku menyelimutku, tak tampak lagi kebaikan-kebaikan nya selama ini, tak nampak lagi sosok sempurna idaman yang ada dan nampak dalam pandanganku saat ini terhadap suamiku adalah hanya seorang lelaki yang berhasrat untuk menikah lagi.

Ku tatapi wajah Syafia dan Yusuf yang sedang asyik bermain, tak ingin  rasanya aku berbuat kegaduhan dan menyakiti wajah-wajah polos tak berdosa itu, kubaca dengan seksama kertas nya, aku mendapat informasi sekilas tentang Utari bahwa dia janda berusia 21 tahun, tertulis dalam biodata tempat, tanggal, bulan dan tahun lahirnya disitu. Dia memiliki seorang putri berusia 4 tahun, dia anak kedua dari empat bersaudara, selain bekerja di tempat yang sama dengan suamiku, Utari juga sedang melanjutkan kuliah semester 1 di bidang informasi dan komunikasi. Hobi, kekurangan, kelebihan, warna dan makanan favoritnya pun tercantum disitu, juga foto close up nya.

Status nya adalah janda, tapi tak tertulis bagaimana di usia se muda itu dia sudah kehilangan suami nya? Apakah dia ditinggal mati suaminya atau diceraikannya.

Aku belum pernah bertemu Utari sebelumnya karena aku jarang mengunjungi kantor suamiku, yang kudapati hanyalah cerita-cerita singkat tentang pekerjaan suamiku darinya, hampir tak kenal dekat pula dengan teman dan rekan kerja nya, aku hanya tau beberapa teman sekantor suamiku yang pernah berkunjung ke rumah ku. Selama ini aku percayakan penuh segalanya. Aku fikir Utari adalah janda berusia 27 tahun atau lebih, ternyata di usia nya yang se belia itu dia sudah ditinggalkan suaminya, apakah benar hanya karena iba suamiku lantas ingin memperistri nya?

Ataukah karena kecantikan dan belia usia nya? Tak seperti aku yang mungkin kini mulai tak menarik lagi dimatanya??

Setelah sekilas membaca isi biodata taaruf itu, kupandangi wajah suamiku dengan terpaksa, ingin kucari jawaban-jawaban dari ribuan pertanyaan dengan menatap mata nya, SIAL....yang kudapati adalah binar mata yang sama, mata yang berharap aku akan mengabulkan permintaan nya, dia belum benar-benar mau membatalkan niat untuk berpoligami, seperti apa yang dia katakan tadi subuh.

Sekali lagi tubuhku terjun bebas dalam dunia penuh tanya, aku harus apa????????

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status