Share

Bab 10 Pagi Pertama

“Huaa! Siapa ini?!” teriak Zalfa keras.

Byurr... satu gelas air tanpa sengaja tumpah.

Dengan cepat Zilal bangun dengan memasang kuda-kuda. Kaget bukan main. Jiwanya masih dalam alam bawah sadar.

“Apa? Ada apa, Ning?!” jawab Zilal amat kaget.

Zalfa hanya terperangah melihat laki-laki itu bangun dari tempatnya dengan wajah basah akibat ulahnya. Sementara Zilal masih berusaha memulihkan kendali sadar.

“Mas Zilal?!”

“Iya, Ning. Ini saya,” kata Zilal lembut. Berusaha meyakinkan Zalfa.

“Mas kok tidur di sini sih? Kan aku sudah bilang di dalam perjanjian itu!”

“Saya kan cuma tidur, Ning. Di perjanjian nggak ada larangan untuk tidur kan?” tanya Zilal polos.

“Huh! Dasar mesum!” ucap Zalfa kesal.

Sementara Zilal masih mencoba diam. Jujur saja dia kaget bukan main, bangun tidur wajah dan selimutnya sudah basah. Ditambah masih kena omel Zalfa.

“Ning?”

Zalfa tidak peduli panggilan itu. Dia langsung masuk ke dalam kamar mandi. Mengatur nafasnya yang tentu saja memburu. Bagaimana mungkin satu malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status