ホーム / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 1 : Dua Hal Tak Terduga Datang Serempak

共有

Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam
Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam
作者: Xiao Chuhe

Bab 1 : Dua Hal Tak Terduga Datang Serempak

作者: Xiao Chuhe
last update 最終更新日: 2025-02-10 16:13:56

"Ayah, apakah aku harus benar-benar menikah dengan paksaan seperti ini?” Xue Ningyan menunduk dengan tangan mengepal.

Suasana suram dengan suara deras air hujan di luar mewarnai ketegangan di dalam Kediaman Xue yang sedang membahas pernikahan politik yang direncanakan sang Ayah untuk Ningyan.

Menteri Xue meletakkan cangkirnya dengan sedikit tenaga, "Kau tidak boleh menolaknya, Ningyan. Ayah butuh kekuasaan Menteri Keuangan untuk memperkuat posisi Ayah di rapat Istana, serta mempercepat proses Ayah dipromosikan ke tingkat pejabat yang lebih tinggi."

Memangnya benar, hanya karena itu? Semua pejabat di Ibu Kota Kekaisaran sudah tahu kalau Menteri Pekerjaan Umum terancam diturunkan jabatannya menjadi pejabat rendahan yang tidak punya tingkat.

Semua itu berawal dari ketidakseimbangan yang terjadi di faksi Pangeran Kedua setelah Baginda Kaisar mengganti menteri di Kementerian Perang yang sangat berpengaruh di faksi Pangeran Pertama.

Kementerian Pekerjaan Umum dikeluarkan dari faksinya setelah Menteri Perang berganti, dan mulai mencari cara agar jabatannya tetap aman dengan mencoba berpihak pada faksi lawan.

Cara seperti ini jarang terjadi dan hanya ada satu kesempatan. Kalau gagal, selain dianggap mengkhianati faksi sendiri, jika Baginda Kaisar tidak puas dengan kinerjanya setelah dicabut haknya dari faksi Pangeran Kedua, jabatan yang dipegang Xue Yuan bisa hancur kapan saja.

Menteri Keuangan bersedia menolongnya dengan syarat menikahkan salah satu dari kedua putri Xue Yuan dengan putra keempatnya.

Ningyan memang tak pernah keluar rumah karena kondisi tubuh yang kurang bagus, tapi bukan berarti dia tidak mengerti apa pun tentang pekerjaan ayahnya.

Kalau begitu, bukankah sama saja dengan ‘menjual’ Ningyan kepada seseorang demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar?

Meski tahu kehidupannya menyedihkan sepeninggal ibu kandungnya yang bahkan seorang istri sah, Ningyan tidak pernah menyangka sang Ayah bisa sampai hati memperlakukannya seburuk itu.

"Karena pernikahan ini penting, kenapa Ayah tidak meminta Adik Kedua saja? Dia lebih memahami tata krama dan etika di kediaman bangsawan, dan terkenal dengan reputasi yang baik." Xue Ningyan tertunduk dalam, sesekali, tidak ada salahnya melawan.

"Aku tidak terbiasa dan malah takut mempermalukan martabat Ayah. Keluarga Shen sangat ketat dan mendahulukan wanita beretika dan memiliki pendidikan yang baik."

Menteri Xue memukul meja, membuat Xue Ningyan dan Xue Fengzhi yang berada di ruangan itu terperanjat.

Menteri Xue menyorot Xue Ningyan dengan tajam. "Maksudmu, kau meragukan pilihanku? Aku bilang kau akan menikah dengan Tuan Muda Keempat Shen, maka kau harus berangkat menikah ke sana bagaimana pun caranya."

"Lagipula, kau tahu Kediaman Shen sangat ketat urusan wanita. Jadi, kenapa aku harus mengirim putri kesayanganku ke sana dan membahayakan dirinya? Bodoh, sebagai kakak, kau harus mengalah padanya dan melindunginya dengan nyawamu!"

Xue Ningyan menunduk, "Ayah, aku sudah menyukai seseorang."

Bahkan meski tidak menyukai siapa pun, Ningyan jelas tidak mau menikah dengan orang yang bahkan tak dikenalnya itu.

"Ah, apakah seseorang yang Kakak maksud adalah Tuan Muda Gu? Maaf, tapi aku baru saja menyuruh Ayah mengirimkan surat lamaran ke kediamannya secara khusus agar Tuan Muda Gu mau menikahiku." Xue Fengzhi tersenyum dengan mata menyipit. "Kakak, Keluarga Gu tidak memiliki kekuatan yang sebanding dengan Tuan Ke-empat Shen karena mereka hanya pengusaha, bukan pejabat Ibukota. Kau pasti lebih aman jika menikah dengannya."

Xue Ningyan tertegun. 'Jadi, inikah alasan sebenarnya Ayah menjodohkanku dengan Tuan Muda Keempat Shen? Karena Fengzhi menyukai Gu Shiyi?'

Xue Fengzhi menuangkan teh ke dalam cangkir Ningyan, lalu menyodorkannya dengan lembut ke hadapan Ningyan. "Kakak, sebagai seorang Kakak, tidak ada salahnya kau sesekali mengalah kepada adikmu."

'Aku tidak masalah jika berkali-kali mengalah, Fengzhi. Tapi yang kau rebut kali ini, adalah kekasihku.' Ningyan menunduk, dia tidak seberani itu untuk mengatakannya secara terang-terangan.

Di tengah hujan deras malam ini, Ningyan berdiam diri di kuil leluhur. Mengeluh kepada ibunya tentang ayahnya yang tidak pernah peduli padanya.

Dia sudah menjalin hubungan dekat dan saling berbalas perasaan dengan Gu Shiyi sejak satu tahun lalu. Dia sama sekali tidak menyadari bahwa Xue Fengzhi akan bertindak sejauh ini untuk merebut Gu Shiyi darinya.

Pernikahan Xue Ningyan dengan Tuan Muda Ke-empat Shen bukan sekadar urusan politik antara Tuan Besar Shen dan ayahnya saja, tapi juga konspirasi dari Xue Fengzhi yang selalu saja ingin merebut apapun dan siapa pun yang dekat dengan Ningyan.

"Ibu …, haruskah aku melepaskannya dan menikah dengan tidak rela?" Ningyan bergumam dengan suasana hati kacau.

"Ningyan …," suara berat seorang pria membuat lamunannya terpecah.

Ningyan menoleh ke belakang, pintu Aula Leluhur terbuka. Menampilkan sosok pemuda bertubuh tinggi yang sangat dikenalnya.

Ningyan berdiri dan menghampirinya. "Gu Shiyi …," gumamnya.

Gu Shiyi tersenyum, "Kudengar kau akan segera menikah dengan Shen Qi, aku datang untuk memastikannya sendiri."

Ningyan menunduk. "Sebelum itu, Gu Shiyi …, apakah kau benar-benar menerima surat lamaran dari ayahku untuk Xue Fengzhi?"

Gu Shiyi terdiam, "Bagaimana kau tahu soal itu?"

"Bagaimana lagi selain Xue Fengzhi sendiri yang memberitahuku." Ningyan tersenyum getir. "Lalu, apakah kau sudah menerima surat lamaran itu dan memutuskan untuk menikahinya?"

"Bagaimana denganmu?"

"Eh?" Ningyan tertegun, menatap Gu Shiyi yang menampilkan senyum polos ke arahnya.

"Apakah kau juga akan menikah dengan Shen Qi?"

Ningyan terdiam kala pikirannya berkecamuk sendiri. 'Apakah aku harus berbohong padanya? Atau kukatakan yang sebenarnya? Dia mungkin tidak menyukai Fengzhi, tapi Fengzhi tampaknya sangat menyukainya. Jika begitu, bukankah aku semakin harus yakin?'

"Ningyan, apakah pertanyaanku begitu sulit untukmu?" Gu Shiyi mendekatkan wajahnya dengan menunjukkan denting khawatir.

Ningyan menatapnya dengan serius, "Aku akan segera menikah, Gu Shiyi. Dengan Tuan Muda Ke-empat Shen yang sudah lama aku kagumi."

Gu Shiyi menyeringai tipis, matanya menatap dengan sorot penuh iba. “Benarkah?”

Jantung Ningyan berdegup kencang. ‘Apa ini? Kenapa ekspresinya tiba-tiba berubah jadi mengerikan begitu?’

“Gu …, Shiyi?” Ningyan bergumam pelan.

Gu Shiyi menyeringai lebar, “Kalau begitu, aku tidak perlu merasa bersalah, kan?”

“Apa?” Manik Ningyan membulat, tidak percaya dengan perkataan Gu Shiyi yang tak terduga itu.

“Yah …, aku pikir aku harus melihatmu menangis terisak saat menerima nasibmu yang sangat kasihan itu.”

“Gu Shiyi, apa maksudmu?” Ningyan mencengkeram lengan Gu Shiyi, meminta penjelasan.

“Ah, tadi kau bertanya apa aku menerima lamaran Xue Fengzhi atau tidak, kan? Jawabannya, tentu saja aku menerimanya.”

“Gu Shiyi?” Ningyan menatap intens, sungguh berharap telinganya bermasalah dan salah mendengar perkataan Gu Shiyi.

“Aku turut senang jika kau menerima Shen Qi dengan lapang dada, Ningyan. Jadi aku tidak merasa bersalah ketika aku menikah dengan Fengzhi nanti. Aku pergi sekarang, semoga pernikahanmu sukses, ya.” Gu Shiyi tersenyum tipis, melepas paksa cengkeraman tangan Ningyan di lengannya.

Tubuh Ningyan luruh ke bawah. ‘Apa itu? Aku tidak mengerti. Tapi Gu Shiyi terlihat sangat menantikan hari ini. Dia sudah merencanakannya?’

Ningyan meremas rambut di kepalanya, matanya terpejam kuat, air mata terus memasahi wajahnya, “Kenapa aku harus mengalami semua ini …?”

Dia menghela napas panjang, berusaha untuk melupakan Gu Shiyi dan kalimatnya yang menyakitkan itu. Sementara pernikahannya dengan Shen Qi jelas akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia harus memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini jika tidak ingin masa depannya hancur.

Pernikahan seperti ini, Ningyan tidak bisa menghindarinya meski dia berusaha sekali pun. Dari yang orang lain lihat, Ningyan seperti menerimanya dengan terpaksa.

Tapi, apakah dia sungguh berpikir seperti itu? Ningyan memejamkan mata dan bergumam dalam hati, ‘Tuan Muda Keempat, Shen Qi, ya?’

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (1)
goodnovel comment avatar
flower
bahasanya kenapa nggak ada feel-nya . nggak rasa sedihnya.
すべてのコメントを表示

関連チャプター

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 2 : Pertemuan Pertama

    Ningyan memasukkan selembar kertas yang baru saja ditulisnya ke dalam amplop coklat dan membubuhkan cap Keluarga Xue di tengahnya. Xiao Ci, pelayan pribadinya menunggu di samping. Ningyan memberikan amplop itu pada Xiao Ci. “Berikan ini ke Kediaman Shen untuk Tuan Muda Keempat Shen.” “Baik, Nona.” Sepeninggal Xiao Ci, Ningyan terdiam merenung. Yang dia lakukan sekarang adalah berusaha bernegosiasi dengan calon suami yang tak dikenalnya. Dia mungkin tidak punya pilihan selain menerima perjodohan itu. Tapi Shen Qi yang seorang Kepala Biro Informasi sekaligus putra dari pejabat tingkat dua, tidak mungkin mau merendahkan diri dengan menikahi gadis lemah dari keluarga pejabat tingkat empat yang rendahan. Meski dia tidak bisa melakukan apa pun sendiri, jika menghubungi Shen Qi dan membicarakan hal itu dengannya, masih ada harapan untuk membatalkannya. Jika Shen Qi menolaknya, tidak ada hal yang bisa dilakukan ayahnya untuk mempertahankan perjodohan itu. Ningyan menghela napas, meski

    最終更新日 : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 3 : Merebut Kembali Hak Yang Harus Direbut

    Ningyan termenung sepanjang perjalanan pulang. Apa maksudnya Shen Qi tidak akan menolak perjodohan itu? Tidak mungkin pria sepertinya tertarik pada Ningyan yang hanya putri pejabat tingkat empat. “Nona, apakah ada yang mengganggumu?” Xiao Ci bertanya karena tak tahan melihat Ningyan melamun. “Xiao Ci, maukah kau menyelidiki sesuatu untukku?” “Katakan saja, Nona. Saya akan melakukannya.” “Selidiki alasan di balik Shen Qi bersikeras tidak mau menolakku.” “Baik, Nona.” Setelah pertemuan singkat itu, Xue Ningyan tidak berhenti memikirkannya. Suara tegas Shen Qi yang menunjukkan wibawa tinggi itu selalu masuk ke telinganya dengan lembut. Tatapan matanya yang senantiasa tajam juga tidak membuatnya takut atau terintimidasi. Ekspresi wajah yang datar itu juga membuat Ningyan merasa harus terus menatapnya dengan lekat. Dari pertemuan singkat itu, dia juga menyadari, Shen Qi tidak begitu keras seperti rumor yang Xiao Ci dengar, tidak begitu kejam seperti yang Xiao Ci ketahui. Ningyan m

    最終更新日 : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 4 : Pesta Pernikahan

    Pada akhirnya, pernikahan itu tetap menyertainya. Xue Ningyan berdiri dengan gaun pernikahan di atas karpet merah Kediaman Shen. Langkah kaki kedua mempelai diiringi melodi yang beralun lembut serupa hembusan angin sejuk. Kebahagiaan tampak dari raut wajah para undangan. Namun, apakah sepasang suami-istri baru ini benar-benar bahagia seperti yang terlihat oleh tamu undangan mereka? Ningyan menangis sepanjang melangkah beriringan dengan Shen Qi. Wajahnya yang muram di balik kerudung sutra berwarna merah tak terlihat dari luar. Langkah demi langkah dalam upacara pernikahan dilakukan dengan serius oleh keduanya. Ningyan tahu kalau Shen Qi mungkin juga tidak menginginkan pernikahan ini. Namun pemuda dua puluh tujuh tahun itu melakukannya dengan sangat serius. Menatapnya dari balik kerudung merah, wajahnya samar-samar terlihat dingin dan tidak peduli terhadap sekitar. Harus Ningyan akui bahwa pria ini menyeramkan. Satu bekas luka cukup dalam di pelipis sebelah kirinya menandakan bahw

    最終更新日 : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 5 : Rumah Dengan Perangkap Berduri

    Begitu selesai menjamu tamu, Shen Qi kembali ke kamar pengantin untuk bertemu dengan istrinya. Saat dia membuka pintu, Xue Ningyan masih duduk anggun di tepi ranjang dengan wajah tertutup kerudung merah. Shen Qi menutup pintu, berdiri tepat di depan Xue Ningyan, dan tangannya bergerak membuka kerudung itu.Ningyan menutup mata, aroma kuat dari arak memenuhi hidungnya hingga membuat muak. Shen Qi sudah ada di depannya. “Xue Ningyan …, bukalah matamu. Lihatlah wajah suamimu dengan baik.” Suara yang terdengar menusuk telinga itu membuat Ningyan langsung membuka mata. Napasnya tertahan, dia hanya melihat wajah datar Shen Qi saja di depannya. “T-tuan Muda …,” Ningyan tergeragap, dia tahu cepat atau lambat tubuhnya akan menjadi milik Shen Qi. Pria arogan yang terkenal tak berhati ini tidak akan melepaskan Ningyan begitu dia sudah disentuh dan menjadi miliknya. Pangeran Pertama bahkan menunjuknya sebagai Kepala Biro Informasi yang didirikan sendiri olehnya dua tahun yang lalu. Shen Qi

    最終更新日 : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 6 : Pelayan Baru

    "Kudengar Shen Jinyang akan segera menikah dengan Putri Yinyue. Benarkah?" tanya Zhu Mingyue. Putri Yinyue adalah keponakan Kaisar, dia dijodohkan dengan Tuan Kelima atas berkat yang langsung diturunkan oleh Baginda Kaisar sendiri. Raja Yongheng terlihat senang dengan berkat itu dan antusias menanti pernikahan putrinya. "Benar, Nyonya Muda. Pertunangan mereka sudah diadakan di kediaman ini dua minggu yang lalu. Raja Yongheng sedang menyiapkan pesta pernikahan besar di kediamannya. Mungkin acaranya diadakan dua bulan lagi.”"Apakah Baginda Kaisar ikut campur?" "Hanya ada campur tangan Yang Mulia Permaisuri saja, Nyonya Muda. Yang Mulia Permaisuri dipercayakan Baginda Kaisar untuk mengurus pernikahan itu selama dirinya sibuk dengan perubahan di antara para pejabatnya."Zhu Mingyue menghela napas, "Kalau begitu, tak perlu dipikirkan. Mari kita urus kutu ini dulu." Zhu Mingyue berbalik menatap Mu Bai yang sudah berdiri lagi. "Kau kirim salah satu pelayan kita untuk memata-matainya. Di

    最終更新日 : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 7 : Wanita Itu Spesial

    Biro Informasi. Shen Qi duduk di meja kerjanya, dia terlihat letih, tangan kanannya memijat pelipis dengan tenang. Zhong Li membuka pintu, langsung mengambil posisi duduk di depannya dan meraih sebuah dokumen. Shen Qi menatapnya, “Bagaimana?” Gerakan tangan Zhong Li terhenti, dia bingung sesaat tentang ‘bagaimana’ apa yang dimaksud Shen Qi saat ini? Lalu, ketika mengingat tugasnya sendiri, Zhong Li langsung menjawab, “Belum ada perkembangan tentang orang-orang dari aliansi gelap yang memburu Anda empat hari yang lalu, Tuan Muda.”Shen Qi terdiam, “Belum ada ya ….” Empat hari lalu, saat pertama kali dia menerima surat dari Xue Ningyan yang memintanya untuk bertemu di Restoran Taiji itu, adalah hari di mana dia mengalami masalah besar dalam pekerjaannya. Entah berasal dari mana, sekelompok orang berbaju hitam yang diduga berasal dari aliansi gelap tiba-tiba saja menyerangnya yang dalam perjalanan pulang dari ekspedisi pencari informasi di wilayah barat Ibukota. Pada awalnya, har

    最終更新日 : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 8 : Laporan Pertama

    Kediaman Tuan Muda Pertama. “Nyonya. Li Li datang untuk menghadap.” Zhu Mingyue memalingkan tatapannya dari buku yang sedang dia baca. Menatap wajah Li Li yang menyedihkan itu. Dia tersenyum tipis, “Bagaimana? Apakah kau nyaman bekerja dengan Nyonya Muda Keempat?” Li Li menunduk, “Majikan yang dipilih Nyonya Muda untuk saya sudah pasti adalah bentuk kebaikan Nyonya Muda pada saya. Mana mungkin saya berani berkata tidak nyaman.” Zhu Mingyue terkekeh, tangan lentiknya menutupi mulutnya dengan anggun. “Jadi, menurutmu, lebih nyaman bekerja denganku atau dengan Nyonya Muda Keempat?” “Saya tidak berani memilih. Nyonya Muda yang sudah memberikan kehidupan baru kepada saya, sedangkan Nyonya Muda Keempat adalah majikan baru pilihan Nyonya Muda. Saya nyaman bekerja dengan siapa pun selama Nyonya Muda yang memilihnya.” Li Li menjawab dengan mantap. “Informasi apa yang kamu dapatkan hari ini?” tanya Zhu Mingyue. “Nyonya Muda Keempat lebih menyukai kesendirian, dan suka melakukan pekerjaan

    最終更新日 : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 9 : Trik

    Ningyan menghela napas pelan, menatap Shen Qi yang tidur tenang di ranjang tidur. Dalam situasi tertentu seperti sekarang, Ningyan terkadang berpikir apakah Shen Qi benar-benar suami sahnya? “Tidak masalah jika aku tidur di sampingnya, kan? Aku kan istrinya.” Ningyan bergumam pelan, menghela napas berat. Tidak ada tempat tidur lain di Kediaman Tuan Muda Keempat, dan tidak mungkin dia meminjam kamar dari para pelayan untuk semalam. Bisa-bisa muncul rumor tak mengenakkan tentang rumah tangganya yang baru dimulai ini. Bahkan kain-kain merah masih menjuntai hingga ke lantai kamar dan belum dilepaskan sejak hari pernikahan mereka. Ningyan menghela napas lagi, “Memang tidak ada cara lain.” Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya di samping Shen Qi tertidur. Sebisa mungkin tidak menciptakan sedikit pun guncangan yang bisa membuat tidur pria itu terganggu. Ningyan memejamkan mata, merasakan jantungnya yang berdegup dengan irama yang jelas seolah getarannya sangat terasa. ‘Aku mengantuk, ta

    最終更新日 : 2025-02-22

最新チャプター

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 148 : Dia Sama Sekali Bukan Seorang Gadis

    Xiao Di terdiam saat melihat seorang pria yang tak dikenalnya menghampiri Xue Ningyan yang hampir terjatuh, dan memeganginya supaya tidak tidak terjatuh. Pria itu adalah Pangeran Pertama, sedang menatapnya yang berdiri mematung.“Apakah kau mengenalnya?” tanya Xiao Di. Pangeran Pertama tersenyum hingga gigi gingsul di sudut bibir kirinya terlihat dan matanya menyipit, “Ya, dia adalah Nyonya Muda Keempat Shen, Xue Ningyan.” Xiao Di membulatkan mata dan berlari menghampirinya. “Kalau begitu, kau pasti temannya Nona Xue, kan?” “Tentu saja, aku berteman dekat dengannya. Sekarang kondisi tubuhnya tidak baik, aku ingin membawanya ke rumahku untuk diobati, jadi kau tidak perlu khawatir.” Pangeran Pertama menenangkan Xiao Di yang memang sedang mencari orang untuk menyelamatkan Xue Ningyan. “Kalau begitu, kebetulan sekali, aku akan menyerahkan Nona Xue padamu. Sedangkan aku akan mencari Nona Xiao Ci untuk segera menjemput Nona Xue di kediamanmu. Ah, bisakah kau beritahu aku di mana rumahm

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 147 : Xue Ningyan Ingin Bercerai

    Kediaman Xue. Xue Ningyan berdiri berhadapan dengan ayahnya, Xue Yuan. Meski terkejut, Xue Yuan tidak sampai mengusirnya karena tidak suka. Apalagi Xue Ningyan bersama beberapa orang dari Kediaman Tuan Muda Keempat. Begitu melihat barang bawaan Xue Ningyan, dia memerintah, “Siapkan kamar untuk Nona Pertama beristirahat.” “Baik, Tuan Besar ….”Karena tidak punya anak laki-laki, begitu kedua putrinya menikah, Xue Yuan hanya tinggal berdua di kediaman ini dengan istrinya, dan sesekali menerima tamu dari besannya. Xue Fengzhi terbilang cukup sering pulang ke rumah karena kerinduannya terhadap kedua orang tua yang menyayanginya, jadi Xue Yuan lebih sering menyambutnya dari pada Xue Ningyan. Xue Ningyan sendiri, cenderung tidak punya alasan untuk berlama-lama mengunjungi kediaman orang tuanya karena merasa tidak ada yang mengharapkan kedatangannya. Kini pun, dia datang karena memiliki maksud lain. Xue Ningyan duduk berhadapan dengan ayahnya di aula utama. Xue Yuan tidak menunjukkan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 146 : Ingatan Shen Qi Sudah Pulih

    Shen Qi membuka matanya. Kembali terjaga dari mimpi yang belakangan ini selalu menghampirinya. Ia menatap langit-langit kamar yang remang. Lalu mulai mengingat apa yang terjadi sebelum ia tertidur. Ia tiba-tiba merasakan sakit luar biasa di seluruh tubuhnya. Seolah ada energi panas yang entah datang dari mana dan membuat seluruh tulangnya seperti dibakar bara api. Hingga ia pun menjadi ingat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya yang terbilang cukup kuat ini. Shen Qi menatap kedua telapak tangannya sendiri, ‘Ini adalah ‘jamuan selamat datang’ yang diberikan Pangeran Pertama padaku tiga tahun yang lalu.’ Ia meringis pelan, memegangi kepalanya yang terus berdenyut, memaksa ingatan-ingatan yang selama ini lenyap untuk terus berdatangan lagi. Ia mengedarkan pandangannya sedikit, melihat Zhong Li tertidur lelap di kursi panjang di dalam kamarnya.Lalu tatapannya jatuh ke tempat kosong di sampingnya tidur. “Xue Ningyan,” ia bergumam pelan.Ia terdiam cukup lama. Dan mengingat semu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 145 : Rumor Panas

    Xue Ningyan membuka mata saat merasakan sesuatu yang basah dan lembap menyentuh dahinya. “Nyonya Muda, Anda sudah bangun?”Wajah Tang Yan terlihat pertama kali. Ia berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. “Nyonya Muda tiba-tiba pingsan di tengah jalan saat kembali dari kamar Tuan Muda semalam,” Tang Yan membantu menjawab. “Benarkah? Terima kasih karena sudah membawaku ke sini.” “Tidak, sebenarnya …,—”“Bagaimana kamu bisa bangun pada waktu seperti itu, Tang Yan? Aku keluar dari sana pukul dua pagi.” Xue Ningyan duduk dan bersandar pada sandaran ranjang. Tang Yan menghela napas, “Hanya kebetulan saja saya melihat Anda saat sedang lewat, Nyonya Muda ….”“Selain itu …, yang menemukan Nyonya Muda bukanlah saya, tapi Tuan Zhong Li.”Xue Ningyan terdiam, “Zhong Li, sudah kembali dari Istana Selatan?” “Ya, Nyonya Muda. Beliau kembali setelah satu hari. Dan tampaknya Anda beruntung karena Tuan Zhong Li kembali tepat saat Anda keluar dari kamar Tuan Muda.”“Ah …, benarkah? Kalau begitu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 144 : Bukan Pangeran Sungguhan

    Dua jam kemudian. Xue Ningyan berdiri diam di samping Shen Qi yang mulai tertidur lelap berkat sebuah pil yang menurut Zhong Li adalah obat penenang. Sejak tadi, ia menunggu Zhong Li untuk menjelaskan apa yang baru saja terjadi pada Shen Qi secara tiba-tiba itu? Tapi tampaknya, Zhong Li terlalu santai untuk dikatakan cemas dengan yang baru saja terjadi itu. “Kenapa kau tidak memanggil Tabib?” tanya Xue Ningyan pada akhirnya. Zhong Li menyelimuti Shen Qi dan meletakkan dupa aromaterapi di atas meja sebelum menjawab pertanyaan Xue Ningyan. “Mari ikuti saya, Nyonya Muda.” Zhong Li berkata dengan pelan sambil berjalan keluar dari kamar. “Tapi Nona Xiao Ci dan Tuan Tang Yan harus menunggu di tempat lain. Saya ingin berbicara empat mata dengan Nyonya Muda,” dia bahkan berpesan secara khusus. “Baiklah. Xiao Ci, lanjutkan latihanmu.” Xue Ningyan memberi perintah tanpa menoleh ke belakang. “Baik ….”Zhong Li membawanya menuju ruang kerja Shen Qi yang sekarang sepi dan berantakan. “Seb

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 143 : "Tubuhku Terbakar!"

    “Ehm, Tuan Muda. Sudah saatnya Anda kembali ke Biro Informasi.” “Sebentar, Zhong Li. Meski sudah datang berkali-kali dalam beberapa minggu terakhir, aku sama sekali tidak terbiasa dengan pekerjaan itu.” “Apanya yang Biro Informasi? Mereka bukan hanya menerima informasi penting yang rahasia, tapi juga hal-hal kecil seperti berapa tahi lalat yang dimiliki Baginda Kaisar, apakah itu tidak berlebihan?” Shen Qi melotot kesal. Zhong Li memejamkan mata seolah menanggung rasa malu seluruh ummat manusia di Bumi, “Tidak sampai seperti itu, Tuan Muda …, informasi paling mudah hanyalah berapa jumlah wanita penghibur di rumah—”“Kau pikir itu penting?!” Shen Qi benar-benar melotot marah kali ini. “T-tapi kan, semua pekerjaan tidak penting itu bukan Anda yang mengerjakan. Sekarang informasi-informasi rahasia yang masuk masih menumpuk dan belum Anda periksa, Yang Mulia.”Shen Qi mengembuskan napas pasrah. “Aku mau mengerjakan tugas di rumah saja.” “B-baik ….”“Lagi pula ada hal yang sangat ingi

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 142 : Bagaimana Dengan Liu Ling?

    Kini ia benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Air matanya keluar tanpa diminta. Ia menangis tanpa memedulikan harga dirinya di depan Qin Wanzhi lagi. Dan wanita paruh baya itu dengan senang hati memeluk dan menenangkannya. Ini pertama kalinya Xue Ningyan merasa ada orang yang bersedia menghiburnya saat dia merasa sedih. “Aku …, senang sekali Ibu datang ke sini. Jadi aku punya alasan untuk menangis, dan tahu dengan siapa aku menangis,” dengan wajah yang masih basah, Xue Ningyan tersenyum dan mendapat pelukan hangat Qin Wanzhi. “Ibu memutuskan untuk kembali ke Bingzhou hari ini, Xue Ningyan. Kalau kamu merasa tidak bisa tinggal di rumah saat hari itu tiba, rumah Ibu di Bingzhou akan menyambutmu dengan hangat, kau boleh datang kapan pun.” Xue Ningyan menyeka pipinya, mengangguk, “Aku sungguh baik-baik saja, Ibu. Aku bisa bertahan karena Shen Qi tidak mengabaikanku. Jadi kurasa, sampai bertahun-tahun kemudian pun, aku akan baik-baik saja.” “Kau baik sekali …, Putriku.” “Xue Ningya

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 141 : "Aku Tidak Menginginkan Anak Darimu"

    Kembali ke kamar Shen Qi, Xue Ningyan mendongak dan tatapan mereka bertemu. Dia berkata, “Saya minta maaf, Tuan Muda …. Saya telah mengecewakan Anda.” Shen Qi membuang napas kasar, lalu mengambil posisi tidur di sebelah Xue Ningyan, “Sudahlah, aku tidak mengharapkan apa pun.” “….”“Aku memeriksa tubuhmu karena aku mendengarkan Ibu. Aku melakukan semua hal baik untukmu karena Ibu sedang melihat kita, Xue Ningyan. Jadi jangan mengharapkan apa pun juga kalau tidak mau terjatuh dari tempat tinggi.” Xue Ningyan mengulas senyum tipis, “Benar, saya memang tidak pantas.” “Aku akan menegaskan sekali lagi, aku tidak membutuhkan anak darimu, Xue Ningyan. Jadi tak perlu berusaha. Biar pun dulu kita pernah melakukan itu, atau kau hamil karena itu, aku tidak pernah menginginkan seorang pun anak dari rahimmu. Jadi lupakan saja apa yang kau dengar di masa lalu.” Xue Ningyan tidak menjawab, ‘Jadi …, beginilah sebenarnya Shen Qi menatapku, kan? Dia menyayangiku karena dia membutuhkan anakku. Tapi

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 140 : Tubuh Nyonya Muda Tidak Bermasalah

    “Salam untuk Nyonya Muda, sudah lama kita tidak bertemu, ya.” Xue Ningyan menahan napas dalam keterkejutannya, “Tabib?” “Ya, Nyonya Muda. Malam ini saya datang atas perintah Tuan Muda. Beliau ingin saya memeriksa tubuh Anda.” Tabib itu mendekat dengan tiba-tiba. Refleks, Xue Ningyan mundur untuk menghindarinya karena masih terkejut, “Ta-tapi kenapa tiba-tiba sekali?” Zhong Li tersenyum karena merasa ini semua salahnya, “Maaf, Nyonya Muda. Saya tidak bisa mencegah keinginan Tuan Muda. Jadi saya pun hanya bisa menurutinya saja. Mohon Nyonya Muda mau bekerja sama sebentar.” “Tapi saya baik-baik saja, tidak ada yang perlu diperiksa oleh Tabib—”“Cepat lakukan,” Shen Qi menggeram tak sabar. Tabib meminta Xue Ningyan untuk mengulurkan salah satu tangannya. Dan menutupi pergelangan tangannya dengan sehelai kain tipis. Setelah beberapa jenak, tabib itu melepaskan ibu jarinya dari titik nadi Xue Ningyan. Lalu memintanya untuk mengganti dengan tangan yang lain. Setelah selesai, ia membu

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status