Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 2 : Pertemuan Pertama

Share

Bab 2 : Pertemuan Pertama

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-02-10 16:15:38

Ningyan memasukkan selembar kertas yang baru saja ditulisnya ke dalam amplop coklat dan membubuhkan cap Keluarga Xue di tengahnya.

Xiao Ci, pelayan pribadinya menunggu di samping. Ningyan memberikan amplop itu pada Xiao Ci. “Berikan ini ke Kediaman Shen untuk Tuan Muda Keempat Shen.”

“Baik, Nona.”

Sepeninggal Xiao Ci, Ningyan terdiam merenung. Yang dia lakukan sekarang adalah berusaha bernegosiasi dengan calon suami yang tak dikenalnya.

Dia mungkin tidak punya pilihan selain menerima perjodohan itu. Tapi Shen Qi yang seorang Kepala Biro Informasi sekaligus putra dari pejabat tingkat dua, tidak mungkin mau merendahkan diri dengan menikahi gadis lemah dari keluarga pejabat tingkat empat yang rendahan.

Meski dia tidak bisa melakukan apa pun sendiri, jika menghubungi Shen Qi dan membicarakan hal itu dengannya, masih ada harapan untuk membatalkannya.

Jika Shen Qi menolaknya, tidak ada hal yang bisa dilakukan ayahnya untuk mempertahankan perjodohan itu.

Ningyan menghela napas, meski artinya dia benar-benar harus merendahkan harga diri dan membuat Shen Qi menolaknya.

Surat itu berisi permintaan untuk bertemu di Restoran Taiji pukul tujuh malam ini.

Satu jam kemudian, Xiao Ci melapor bahwa surat itu sudah tiba di tangan Tuan Muda Keempat. Namun, raut wajahnya tak terlalu bagus.

“Apakah ada yang terjadi?” tanya Ningyan, melepas gaun berwarna biru pastel yang terpajang di salah satu sisi kamar.

Xiao Ci menunduk, “Apakah Anda benar-benar berencana menemui Tuan Muda Ke-empat di Restoran Taiji?”

Ningyan hanya mengangguk sekilas, menatap pantulan dirinya yang pucat di cermin sambil membiarkan Xiao Ci menyisir rambut panjangnya.

“Tapi, Nona. Apakah Anda tahu, Tuan Muda Keempat Shen itu orang yang seperti apa?” Xiao Ci memasang wajah khawatir.

“Apakah kau tahu, Xiao Ci?”

Mendengar itu, Xiao Ci tahu kalau majikannya benar-benar tidak pernah mendengar apa pun tentang Shen Qi yang akan menikah dengannya.

“Tuan Muda Keempat Shen itu anak angkatnya Selir Pertama Shen, Nona. Dia masuk ke Kediaman Shen saat usianya lima tahun. Dari yang kudengar, dia berwatak buruk, tidak punya perasaan, suka bertindak kejam.”

“Dua tahun yang lalu, Pangeran Pertama mendirikan Biro Informasi dan menunjuknya sebagai kepala biro. Dia mulai terkenal di kalangan kelas atas setelah menjabat sebagai kepala biro.”

“Dulunya, dia bahkan tidak pernah kembali ke Ibu Kota dan kecanduan menjelajah medan perang bersama pamannya, Jenderal Utara.”

“Karena meski pun dia berasal dari Keluarga Menteri Keuangan, dia bukan putra sah mau pun putra selir, dia hanya orang luar yang diangkat menjadi anak setelah selir pertama diketahui mandul.”

“Jadi, meski dia berusaha keras agar mendapat nilai tinggi di Akademi Kekaisaran, dia tetap tidak bisa menjadi pejabat karena banyak keluarga lain yang menentangnya.”

“Beruntung Pangeran Pertama menyelamatkan masa depannya dengan menjadikannya kepala biro. Meski pun bukan Pejabat Kekaisaran resmi, dia mulai memiliki banyak kontribusi selama dua tahun terakhir. Ditambah pencapaiannya di medan perang sejak menjadi Wakil Jenderal Utara, dia termasuk orang yang tidak bisa disentuh.”

“Nona, menurut saya, Nona cukup beruntung jika harus menikah dengan orang hebat itu. Kenapa Nona sangat ingin membatalkannya?”

Xue Ningyan terdiam.

Percapaian besar itu tidak begitu mengejutkan. Dia tetap bermarga Shen meski hanya anak angkat. Dan justru lebih mencurigakan kenapa orang sehebat itu mau menerima perjodohan dengan putri pejabat tingkat empat?

“Xiao Ci. Dari penjelasanmu tadi, aku tahu betul Shen Qi itu bukan orang yang bisa ku dekati. Tidak, dia adalah orang yang tidak boleh didekati.”

“Selama itu mungkin, aku akan mencoba segala cara untuk menemuinya dan memperbincangkan masalah itu dengannya. Pasti adalah alasan besar di balik kesediaannya menerima perjodohan denganku.”

Xiao Ci mengangguk, dia menyematkan tusuk rambut giok di kepala Ningyan. “Semoga saja Anda bisa langsung bertemu dengannya dalam percobaan pertama.”

***

Pukul sepuluh malam, Restoran Taiji.

Xue Ningyan menghela napas. Suasana yang tadinya ramai semakin sepi seiring malam semakin larut. Tapi masih belum ada tanda-tanda Shen Qi akan datang.

Xiao Ci yang merasa sudah tiba batasnya, mendekat untuk menasihati majikannya. “Nona, saya rasa Tuan Muda Keempat tidak akan datang.”

“Dia pasti akan datang.”

“Nona sudah menunggu selama tiga jam.”

“Kau benar. Aku akan menunggu satu jam lagi.” Xue Ningyan menuangkan teh ke cangkirnya yang sudah kosong.

“Nona, Tuan Muda Keempat Shen mungkin memang tidak berniat datang. Dia tidak memberikan surat balasan kepada Nona.” Xiao Ci menunduk, “Ini sudah malam, Nona. Sebaiknya kita pulang dulu dan mencoba lagi besok.”

Ningyan menghela napas lagi, “Aku akan menunggu tiga puluh menit lagi saja.”

Dia benar-benar bertekad untuk membuat Shen Qi menolak pernikahan itu.

Tiga puluh menit kemudian.

“Nona, Tuan Muda Keempat Shen masih belum datang. Anda harus menepati janji Anda pada saya untuk pulang ke rumah dan mencobanya lagi besok.” Xiao Ci membungkuk hormat.

“Baiklah, aku menyerah.” Xue Ningyan berdiri, menghela napas kecewa.

Tepat sebelum dia meninggalkan mejanya, dia melihat seorang pemuda berjalan memasuki Restoran Taiji yang sudah hampir tutup ini.

Xue Ningyan menelan ludah, ‘Apakah itu pria yang selama ini ku tunggu?’

Xiao Ci yang terdiam di belakang Ningyan berbisik pelan, “Itu adalah Tuan Muda Keempat Shen, Nona.”

Bola mata Ningyan membulat. Dia sudah berhadapan dengan pria yang sangat ingin ditemuinya itu. Dia membungkuk takzim dan memberi salam.

“Salam kepada Tuan Muda Keempat Shen, saya Xue Ningyan yang ingin menemui Anda.”

Shen Qi tidak menjawab dan hanya memasang ekspresi datar. “Kau yakin sekali aku datang ke sini untuk menemuimu.”

“Saya yang mengirim surat ke Kediaman Shen untuk memohon bertemu dengan Anda.” Ningyan berdiri tegak dan terus menjaga tatapannya agar tidak menatap wajah Shen Qi secara langsung.

“Benarkah? Sepertinya pengawalku membuang surat itu sebelum aku sempat membawanya.”

Demi mendengar itu, Ningyan mengangkat kepalanya dan menatap Shen Qi dengan sorot tidak percaya. “Tuan Muda Keempat, apakah pengawalmu tidak mendapat lisensi resmi untuk menjadi pengawal? Dia cukup berani untuk membuang surat yang diperuntukkan bagi majikannya.”

“Apakah kau meragukanku dalam merekrut orang?” Shen Qi menyergah.

“Saya tidak bermaksud seperti itu. Jadi, apakah Tuan Muda Keempat bersedia mengobrol dengan saya selama tiga puluh menit? Ada hal yang ingin saya sampaikan pada Tuan Muda Keempat.”

“Duduklah, tapi aku hanya memberi waktu sepuluh menit.”

Ningyan terdiam, dia memilih meja lain di sebelah meja yang sebelumnya dia pakai untuk menunggu.

“Silakan Tuan Muda Keempat membatalkan perjodohan dengan saya.”

Suasana mendadak lengang. Ucapan spontan itu membuat Shen Qi terkekeh.

“Benar-benar tanpa basa-basi. Apa alasanmu menolak perjodohan itu?”

“Saya tidak punya alasan untuk menolaknya, tapi Tuan Muda Keempat pasti punya.” Ningyan menjawab mantap. Tidak ada satu pun keraguan di balik tatapannya yang datar.

“Kau tidak takut tidak ada pria yang kau menikah denganmu karena sudah pernah ditolak?”

“Anda tidak perlu memikirkan masa depan saya.”

“Bagaimana pun, kan, tidak akan ada pria yang mau menikahi wanita yang sudah ditolak. Kau tidak keberatan?”

Ningyan terdiam sejenak, dia akhirnya tahu kalau pemuda ini tidak benar-benar berniat mengabulkan keinginannya, “Apakah Tuan Muda Keempat tidak keberatan menikah dengan saya? Saya kan, hanya putri pejabat tingkat empat.”

Kalimat itu seharusnya cukup untuk membuat Shen Qi menganggap dirinya menjijikkan, bukan? Ningyan berharap seperti itu.

Shen Qi melangkahkan kakinya mendekati Ningyan dan mendekatkan wajahnya di telinga Ningyan. “Xue Ningyan. Aku tidak akan menolak perjodohan ini.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 255 : Aku Mencintaimu

    Li Shu segera menjatuhkan lutut dan bersujud. “Saya tidak berani.”Melihat penyelamatnya yang sampai merendahkan diri di depan seorang pria, Ying Shi segera berlutut dan berkata, “Mohon maafkan Nona Li Shu, Yang Mulia. Beliau hanya terlalu memperhatikan saya saja.” Pangeran Pertama mulai merasa jengkel. Hanya karena kehilangan ingatan, Ying Shi yang paling tangguh dan paling jeli matanya itu tiba-tiba saja menjadi tidak berguna seperti ampas. Dia bahkan menjatuhkan lutut demi seorang wanita. Sama sekali tidak seperti Ying Shi yang diketahuinya. “Kalau aku meninggalkannya di sini, apa kau tetap bersedia ikut denganku?” tanya Pangeran Pertama. Bagaimana pun, Ying Shi masih bawahannya. Dan Ying Shi mungkin mengingat sesuatu yang penting sebelum kehilangan ingatannya. Dia harus mendapatkan kembali ingatan itu sebelum Ying Shi benar-benar menjadi pria bodoh yang tidak berguna. Ying Shi tampak berpikir, dia menjawab pelan, “Saya tidak berani menolak perintah Yang Mulia. Tapi saya ben

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 254 : Beraninya Memohon Padaku

    Beizhou. Kediaman Li. Pangeran Pertama keluar dari gerbong kereta kuda. Menatap gerbang kediaman ajudannya, Li Jun. Untuk menjemput Ying Shi. Begitu gerbang terbuka, seorang wanita tampak berdiri tenang di depan pintu Aula Utama. Menatap dua orang yang ‘bertamu’ ke kediamannya. “A-Shu.” Li Jun tersenyum tipis. “Beri salam kepada Yang Mulia Pangeran Pertama.” Li Shu, wanita yang berdiri itu, termangu. Menatap Pangeran Pertama dengan sorot yang dalam, seolah kerindungan menggantung dengan berat di sana. Pangeran Pertama menaikkan sebelah alis, ‘Ada apa dengan wanita ini?’“A-Shu.” Li Jun memanggilnya lagi. “Ah, iya.” Li Shu menyadarkan diri dari lamunan. Lalu menekuk lututnya sedikit dan menautkan kedua tangan dengan siku sejajar dengan bahu. “Salam untuk Yang Mulia Pangeran Pertama. Saya Li Shu, putri tunggal Tuan Li Jun. Saya merasa terhormat bisa bertemu secara langsung dengan sosok yang dilayani ayah saya. Mohon maafkan tindakan lancang saya sebelumnya, Yang Mulia.” Pangera

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 253 : Bolehkah Aku Memanggilmu Ning'er?

    Malam sudah larut. Lampu-lampu minyak sudah berkurang jumlahnya. Hawa dingin menyergap, salju mulai turun. Shen Qi berjalan di selasar dan mendapati ibunya, Qin Wanzhi baru saja keluar dari kamar Shen Qi. Mereka berpapasan di lorong, Shen Qi berhenti untuk menyapanya. “Ibu, selamat malam.” “Kau baru kembali?” Qin Wanzhi berbisik sambil melotot. “Urusan penting tidak bisa ditunda, Ibu.” She. Qi menghela napas pelan. Kalau bukan karena gadis yang tiba-tiba dicurigai itu, Shen Qi tidak akan pulang terlambat malam ini. “Apakah besok jadwalmu padat?” tanya Qin Wanzhi. Shen Qi menggeleng. “Apakah Ibu ingin membicarakan sesuatu denganku?” “Luangkan waktumu besok pagi untuk bertemu Ibu. Malam ini kau segeralah beristirahat, Xue Ningyan juga baru tidur karena sepanjang hari Xiao Yan hampir selalu menangis.” Shen Qi terdiam sejenak. Xue Ningyan pasti kelelahan. “Baik, Ibu.” Dia pun pergi menuju kamarnya. Pintu dibuka perlahan supaya tidak mengeluarkan suara yang mengganggu ketenangan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 252 : Keputusan

    Pagi itu, semuanya mulai diperbaiki satu-persatu. Yang Ye keluar dari tempat pengamatannya setelah memerintah satu-dua orang penjaga. Yang Yunshui mempersilakan Xue Ningyan dan Shen Qi duduk di kursi besar aula utama kediamannya. Dirinya sendiri justru berlutut di hadapan keduanya sambil menautkan kedua tangan. Yang Ye berdiri di belakangnya sebagai saksi perbuatan ayahnya yang sedikit berlebihan. “Katakan, kenapa tiba-tiba ada Wang Yuxuan di kediamanmu? Kau tidak hanya membuat kesepakatan dengan istriku saja, kan?” Shen Qi bertanya dengan nada penuh interogasi. Yang Yunshui menundukkan kepala. “Satu jam sebelum menerima surat dari Nyonya Muda, saya mengirim surat kepada Yang Mulia Pangeran Pertama.”“Jadi kau lebih dulu menghubungi Wang Yuxuan?” Shen Qi mengernyitkan dahi. Apa yang direncanakan pria ini? Shen Qi tidak pernah meragukan kesetiaannya, tapi kebaikannya sangat patut untuk diragukan. “Saya …, berencana menjadikan Nyonya Muda sebagai alat transaksi dengan Pangeran Per

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 251 : Satu Langkah Besar

    Dua hari sebelumnya, Xue Ningyan terbangun dan menyadari Shen Qi tidak berada di sebelahnya. Dengan dugaan kecil tentang ke mana Shen Qi pergi, Xue Ningyan beranjak dari kamar tidur dan pergi ke ruang kerja.Langit masih terlihat gelap. Cahaya dari lampu gantung menyala terang di lorong, membentuk bayang-bayang panjang di dinding. Suara desau angin di luar mengiringi langkah Xue Ningyan yang perlahan dan penuh tanya.Dari luar, meskipun harus merapatkan mantel karena cuaca dingin, Xue Ningyan tidak memutuskan untuk segera masuk, karena mendengar perbincangan Shen Qi dan Zhong Li.‘Jadi Zhong Li mengatakannya pada Shen Qi tentang seberapa jauh aku mengerti ya.’ Dia bergumam dalam hati.Dia sudah mempersiapkan hati sejak mengetahui bahwa Shen Qi memiliki identitas yang spesial. Dan orang-orang yang mendukung di belakangnya, jelas menginginkan segala sesuatu yang terbaik untuk Shen Qi.Seperti Kanselir yang mencari seribu satu cara untuk mempersembahkan gelar Putra Mahkota padanya.Xue N

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 250 : Jebakan

    Hujan salju turun dengan lambat dari langit gelap. Angin membawa butir-butir putih itu ke jendela ruang kerja Yang Yunshui, membuat kaca berkabut oleh embun dingin.Yang Yunshui berdiri di hadapan meja kerjanya, memandangi sebuah surat yang baru saja disegel. Di dalamnya tertulis satu perjanjian yang tak bisa ditarik kembali.Ia telah mengirim utusan terbaiknya untuk menyampaikan surat itu ke tangan Wang Yuxuan, Pangeran Pertama dari Dinasti Xia—sekaligus saudara kembar Shen Qi.Isi suratnya sederhana. Ia menawarkan Xue Ningyan sebagai ganti atas surat wasiat Permaisuri Zhang Jingyi yang dicuri Pangeran Pertama beberapa bulan yang lalu. Surat itu sangat penting—berisi keputusan permaisuri sebelum wafat tentang putranya yang hidup di dunia liar. Yang Yunshui tahu Pangeran Pertama masih menyimpan perasaan terhadap Xue Ningyan. Mereka pernah tinggal bersama, bahkan nyaris kehilangan reputasi karenanya. Maka tak sulit baginya menyusun strategi ini. Surat wasiat ditukar dengan perempuan i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status