Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 127 : Sebarkan Rumor Itu

Share

Bab 127 : Sebarkan Rumor Itu

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-04-22 15:18:17

Siang ini, Pangeran Pertama sedang mengobrol dengan Liu Ling tentang pernikahan yang akan segera diadakan.

Tapi saat bertemu dengannya, raut wajah Liu Ling tampak tidak segar.

Karena itulah Pangeran Pertama bertanya, “Ada apa denganmu, Liu Ling?”

“Yang Mulia, saya hanya sedang merasa khawatir, tapi saya baik-baik saja,” jawab Liu Ling, suaranya pelan dan dia bahkan tidak menatap wajah Pangeran sama sekali.

“Apa yang membuatmu khawatir?”

Liu Ling mengulas senyum tipis, “Saya …, takut begitu Shen Qi kembali mengingat semuanya, dia tidak akan mencintai saya, dan kembali pada istrinya ….”

Pangeran Pertama terkekeh kecil, tatapan matanya mengilat tajam dan memaksa Liu Ling menatap mata itu.

“Haruskah aku melakukan sesuatu terhadap wanita itu?”

Liu Ling terhenyak di tempatnya, “Saya …, mengatakan ini untuk meminta bantuan pada Yang Mulia Pangeran.”

“Oh, kau sudah punya rencana sendiri, ya? Katakan saja. Apa itu?”

“Saya ingin …, merayu Shen Qi, dan memperlihatkan kemesraan kami di d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 128 : Yang Yunshui dan Yang Ye

    Dalam perjalanan pulang dari Istana Selatan, Shen Qi melewati Aula Pertemuan Istana. Lalu melihat Kanselir baru saja keluar dari sana. “Apakah orang-orang tua memang suka sekali berlama-lama di istana? Rapat pagi kan, sudah selesai berjam-jam yang lalu.” Shen Qi mendengus. Bukan dia tidak suka melihat Kanselir sebentar lagi akan berpapasan dengannya karena jalan di depan searah. Tapi ini terlalu kebetulan untuk dianggap tidak sengaja bertemu. “Beliau pasti sedang memenuhi janji temu dengan Baginda, Tuan Muda.” “Baginda itu dekat sekali dengan Kanselir, ya? Apa kau tahu siapa namanya?” “Beliau adalah Yang Yunshui,” Zhong Li menjawab. “Haah …, tampaknya aku memang sulit mengingat nama orang-orang yang tidak kukenal. Apalagi dia dari faksi Pangeran Kedua.” Shen Qi berdeham pelan. Saat ini, Kanselir masih jauh dari pertigaan. Dan sepertinya mereka tidak akan berpapasan kalau Shen Qi pura-pura tidak melihatnya ….“Omong-omong, Anda pernah terlibat judi lompat kuda dengan putranya Y

    Last Updated : 2025-04-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 129 : Bulan yang Bersembunyi

    Setelah melewati pertengahan musim panas, udara menjadi lebih teduh dari sebelumnya. Malam hari terasa dingin menusuk kulit. Shen Qi keluar dari gerbong, dan mendongak menatap langit yang gelap berbintang. Tanpa sadar, kepalanya memutar ingatan masa kecil yang telah lama tenggelam dalam hatinya. “Pangeran! Coba tangkap aku! Aku akan berlari yang jauh sekarang, hahaha!!” Shen Qi kecil tertawa sambil mengejar gadis berusia lima tahun yang memakai gaun indah. “Kau perempuan, tapi larimu cepat juga, ya.” Shen Qi berjongkok sambil mengatur napasnya yang menderu. Gadis itu berhenti berlari tersenyum sambil menatapnya, “Sebenarnya aku tidak boleh bermain kejar-kejaran. Tapi aku ingin melakukannya sekali saja karena kebetulan tubuhku sedang sangat sehat, jadi, kau tidak boleh memberitahu ibuku, ya!” Shen Qi tertawa lebar, “Kau nakal ternyata! Bagaimana jadinya kalau aku memberitahu ibumu, ya? Kau akan dihukum? Atau dimarahi?” Mendengar ancaman itu, gadis itu mengerucutkan bibir dan mu

    Last Updated : 2025-04-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 130 : Bersedia Berusaha

    “Anda tidak tahu malu sekali, Tuan Muda,” Xue Ningyan berkata tajam. Shen Qi menyeringai lebar, “Apakah saat ini kamu sedang mempermasalahkan perihal istri sah dan selir?”“Tidak, Tuan Muda. Saya mempermasalahkan kepribadian Anda. Bagaimana mungkin Anda meminta saya, yang merupakan wanita yang lebih dulu menikah dengan Anda untuk memilihkan gaun untuk wanita yang akan menikah dengan Anda dan merebut posisi saya?” “Kalau Anda orang yang tahu malu, setidaknya meski pun kejam, Anda tidak akan peduli pada saya sampai permasalahan pernikahan itu selesai.” “Tuan Muda, saya bukan menolak perintah Anda sebagai suami. Tapi saya berhak menolaknya karena Anda sendiri yang berkata bahwa Anda tidak menganggap saya sebagai istri Anda. Jangan-jangan Anda juga melupakan apa yang baru saja Anda katakan?” Shen Qi terkekeh, “Hahaha …, kau pandai bicara juga, ya, Xue Ningyan.” “Saat ini saya sudah cukup kenyang menerima ucapan cinta penuh kebohongan Anda, Tuan Muda. Jadi saya sudah menguatkan hati s

    Last Updated : 2025-04-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 131 : Apa Maksudnya dengan Melakukan 'Itu'?

    Zhong Li berlari kembali ke Paviliun Taman setelah mengambil sesuatu dari kamarnya. Wajahnya tak berhenti tersenyum seolah-olah ini adalah perkembangan yang cukup berarti bagi Shen Qi. “Saya sangat senang Anda mulai penasaran tentang ingatan yang hilang itu, Tuan Muda. Saya sangat menyayangkannya jika Anda menikah dengan Putri Tianqing tanpa melindungi perasaan Nyonya Muda.” Zhong Li tersenyum lebar. “Sudah kubilang dia tetap akan menjadi selir, Zhong Li.” Shen Qi mendengus, “Bagaimana pun, jika aku menikahi Liu Ling, dia tidak boleh menempati posisi selir. Aku bisa mendapat kritik karena telah merendahkan seorang putri Adipati Agung.” “Ah, lupakan saja soal itu, dan lihat ini saja, Tuan Muda.” Zhong Li mengeluarkan sebuah kertas yang sudah cukup lusuh dari dalam sebuah amplop merah.“Ini adalah surat yang dikirimkan Nyonya Muda saat kita berhenti di perbatasan Nanhu. Saat itu Anda selalu menyimpannya di saku Anda, lalu membacanya berulang kali setiap kuda kita berhenti untuk isti

    Last Updated : 2025-04-24
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 132 : Sandiwara

    “Itu maksudnya adalah hubungan suami-istri.” Suara lain telah menyahut. Shen Qi terkesiap dan menoleh ke belakang. “I-Ibu?! Kenapa ada di sini?”“Haah, kau sudah dewasa dan sudah mengalaminya, kan? Bagaimana mungkin tidak tahu?” Qin Wanzhi menepuk dahi dan mengambil posisi duduk di hadapannya. “A-apa hubungannya itu dengan Ibu?! Lagipula, Ibu belum menjawab pertanyaanku, kenapa Ibu ada di sini?” Shen Qi menatap jengkel.Qin Wanzhi tersenyum lebar sambil menyipitkan mata. “Aku datang karena merindukan menantuku.”Shen Qi berdecak kesal, memilih untuk tidak mengindahkan pengakuan Qin Wanzhi. Tapi di sisi lain, dia merasa resah karena ternyata Qin Wanzhi datang untuk Xue Ningyan. Zhong Li berbisik di telinganya, “Nyonya Qin sangat dekat dengan Nyonya Muda. Jadi sebaiknya Anda bersandiwara sebentar seolah-olah tidak ada yang terjadi, Tuan Muda. Atau saya perlu mengatakan pada beliau bahwa Anda hilang ingatan?” “Tidak perlu, Zhong Li. Aku bisa menghadapinya,” balas Shen Qi. “Jadi, sur

    Last Updated : 2025-04-24
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 133 : Seperti Seorang Dewi

    “Nyonya Muda, bangun …, sudah saatnya Anda bangun, Nyonya Muda.” Suara Xiao Ci terdengar menerobos alam mimpinya. Xue Ningyan membuka dan melihat Xiao Ci sedang membuka jendela. “Pukul berapa sekarang, Xiao Ci?” Xue Ningyan beringsut duduk. “Sekarang pukul tujuh pagi, Nyonya Muda.” Xiao Ci tersenyum dan mendekat, “Saya sudah menyiapkan air hangat untuk Anda mandi.” “Ah, iya.” Xue Ningyan berdiri dan bersiap untuk mandi. Semalam, Zhong Li mendatanginya dan menyuruhnya segera pindah kembali ke kamar Shen Qi. Dia juga mendengar bahwa alasannya adalah karena kedatangan Nyonya Qin yang tiba-tiba. Tapi Xue Ningyan tidak bisa menolak permintaan itu dan segera pindah ke kamar Shen Qi. Semalam itu …, dia menangis karena tidak mampu menahan kekecewaannya terhadap Shen Qi. Ia memahami bahwa yang ia hadapi sekarang bukan Shen Qi yang mampu bersikap dewasa karena ingatannya seolah tertahan di usia dua puluh tahun.Mungkin saat ini Shen Qi merasa bahwa seperti itulah dia harus bersikap padan

    Last Updated : 2025-04-25
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 134 : Yang Yunshui: Mantan Pengawal Permaisuri Terdahulu

    Xue Ningyan mematung di depan pintu. Melihat Shen Qi sudah rapi dengan warna pakaian yang senada dengannya. Pakaian itu juga dipakai Shen Qi saat menghadiri pesta pernikahan Tuan Putri Yinyue. ‘Bagaimana bisa begitu kebetulan ….’ Xue Ningyan ragu-ragu menerima uluran tangan Shen Qi. Tapi Shen Qi langsung menggenggamnya dan mengajaknya berjalan tanpa mengatakan apa pun. Zhong Li sudah mengabarkan kalau Qin Wanzhi sudah berada di ruang makan keluarga setelah memasak beberapa hidangan kesukaan Shen Qi. Matanya melirik menatap Xue Ningyan yang berjalan dengan pandangan lurus tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Meski semalam ia menyuruh Xue Ningyan tidur di kamarnya, tapi ia sama sekali tidak memasuki kamar itu semalam penuh. Mungkin ia mengerti kenapa Xue Ningyan seperti tidak melihatnya sekali pun pagi ini walau sempat tercengang sedikit. “Anu …, aku minta maaf tentang semalam,” Shen Qi membuka percakapan. “Saya sudah memaafkannya,” jawab Xue Ningyan, pendek dan datar. Shen Qi

    Last Updated : 2025-04-25
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 135 : Permintaan Konyol Seperti Apa?

    Istana Selatan.Saat ini, Tang Yan berada di sana. Dia memakai seragam pelayan pria dan mencari kesibukan dengan menyapu halaman. Sambil melakukan itu, matanya mengawasi kamar pribadi Pangeran Pertama. Dan tidak melihat ada hal yang mencurigakan yang bisa membantu penyelidikannya. Sebenarnya, sudah dua hari sejak ia berada di sini untuk mengawasi Pangeran Pertama secara langsung. Tapi dia bahkan tidak melihat sang Pangeran bertemu orang selain Baginda Kaisar dan para pejabat di Istana yang bertegur sapa setelah rapat rutin berakhir. Padahal dia yakin sekali akan bertemu pria misterius itu jika menyusup ke Istana Selatan. ‘Omong-omong, aku juga mendengar kalau Liu Ling sangat dekat dengan Pangeran Pertama, kan?’ Tang Yan menghentikan aktivitas menyapu halamannya. Dan beralih mencabuti rumput di sekitar paviliun. Berharap ia bisa menemukan sesuatu jika bekerja di dekat tempat di mana Pangeran biasanya menerima tamu. Dan benar saja, beberapa saat kemudian, dia melihat Pangeran Per

    Last Updated : 2025-04-26

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 156 : Sikap Santai Pangeran Pertama Mengesankan

    “Ya-Yang Mulia!” Gu Wan berseru, segera menyingkir dari tempat duduk di depan Xue Ningyan. “Sejak kapan Anda berdiri di sana? Kenapa tidak bilang apa-apa ….”“Sejak tadi. Aku bahkan mendengar semuanya dengan jelas.” “Ha ……”Pangeran Pertama menatap Xue Ningyan dengan hangat, “Kalau kau memutuskan untuk mempertahankan kandunganmu, kau tidak boleh meninggalkan vila ini sampai kondisimu benar-benar pulih. Jadi mungkin kau harus tetap tinggal di sini sampai tujuh bulan, atau bahkan sampai melahirkan.” Xue Ningyan menahan napas, “Ta-tapi bagaimana mungkin ….” “Pikirkanlah apa yang terjadi padamu jika kau pulang sekarang, Xue Ningyan. Tubuhmu tidak sehat, tabib mereka tidak jujur, Shen Qi akan menikah lagi …, kau tidak bisa menghindar dari perasaan kacau dan depresi. Itu sangat tidak baik untukmu dan kandunganmu. Jadi dengarkan saja apa yang kukatakan.” “Tapi …, kalau saya ingin bertemu suami saya …, apakah boleh?” Pangeran Pertama menatap kosong ke arahnya, “Tidak boleh.”Xue Ningyan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 155 : Membuang Nyawa untuk Orang yang Akan Mati

    Siang hari Vila Selatan. Xue Ningyan duduk termenung di kamarnya. Memandangi halaman yang hijau yang seolah tidak terinjak satu kaki pun selama berbulan-bulan di samping kamarnya. Sepanjang hari, dia sepenuhnya memikirkan apa yang diucapkan Pangeran Pertama terakhir kali. Dan mengenai pilihan yang harus ditentukan sebelum bertemu dengannya kembali itu ….Xue Ningyan merasa itu terlalu sulit untuknya. Bagaimana bisa memikirkan hal yang begitu berat hanya dalam satu hari saja? Dia sangat menantikan buah hati. Dan Shen Qi juga sangat menginginkan anak itu. Dan ini adalah satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan pernikahan mereka. Sekali saja Shen Qi tahu kalau dia sedang mengandung anaknya, pernikahan kedua dengan Liu Ling itu bisa saja dibatalkan, dan Baginda tidak akan memperpanjang urusan karena sudah sesuai aturan. Tapi dalam keadaan sekarang ini, posisi di mana dirinya tidak ada di dalam hati Shen Qi, dan Shen Qi yang telah mengumumkan kepada dunia bahwa Liu Ling adalah calon i

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 154 : Menghadapi Dua Pilihan Sulit

    “Xue Ningyan.” Pangeran Pertama memanggil namanya. Xue Ningyan mendongak, mendapati Pangeran Pertama sudah berdiri di hadapannya entah sejak kapan. “Sa-salam untuk Yang Mulia Pangeran Pertama …, semoga kesejahteraan dan panjang umur senantiasa mengikuti Anda ….”Pangeran Pertama tertawa kecil, “Aku sudah memanggilmu lebih dari lima kali, tapi kau terlihat lebih terkejut dari pada saat pertama kali bangun semalam. Bahkan salammu sampai lengkap begitu …, lucu sekali.” Xue Ningyan memalingkan wajah karena merasa malu, “Sejak kapan Yang Mulia ada di sini?” “Sudah sangat lama sekali.” Xue Ningyan membulatkan mata “K-kalau begitu, Anda harus segera duduk. Ah …, saya juga sudah menyeduhkan teh untuk Anda, Yang Mulia …. Silakan diminum.” Xue Ningyan segera menuangkannya ke dalam cangkir. Asap lembut mengepul samar-samar. Pangeran Pertama menatap teh yang sudah tidak terlalu panas itu, “Kenapa kau tidak langsung antarkan ke kamarku saja?” “Itu karena …, saat itu Anda sedang membicarak

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 153 : Putri Tianqing Tinggal Di Kediaman Shen

    Kediaman Shen Qi. Ying Shi menyusup ke dalam setelah mencuri setelan seragam pelayan pria dan membawa sebuah keranjang berisi pakaian yang baru saja dicuci. Biasanya saat malam, para pelayan wanita akan meninggalkan keranjang berisi cucian itu di samping sumur. Lalu pelayan pria memindahkannya ke halaman belakang untuk kemudian dijemur esok harinya oleh pelayan wanita. Ying Shi cukup familier dengan kediaman ini dan sudah tahu secara lengkap kegiatan setiap orang yang menghuninya. Lalu pada waktu yang tepat, dia pergi ke ruang kerja Shen Qi untuk mengganti wadah tinta yang sudah habis. Setelah itu mengambil pakaian kotor di dalam kamar Shen Qi untuk ditaruh di samping sumur. “Hei kamu, mau ke mana?” Ying Shi bahkan dengan santai menyapa pelayan pria yang lain.“Mau ke belakang.” “Kalau begitu, bisakah sekalian membantuku meletakkan keranjang cucian ini samping sumur?” ia mengulurkan keranjang berisi cucian kotor yang memenuhi tangannya. “Kau mau ke mana?” “Entahlah, ada yang

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 152 : Tabib Bodoh

    Gu Wan terkekeh pelan, “Hehe …, Yang Mulia. Maaf, sepertinya saya sudah salah dengar, saya mengira Anda menyuruh saya untuk menyiapkan makanan Nona di ruang makan karena Anda ingin makan berdua dengannya …, saya minta maaf.” Pangeran Pertama memijat pelipisnya, merasa kesal dengan orang menyebalkan ini. “Pindahkan makanannya ke kamarnya sendiri. Aku sudah bilang kalau dia butuh istirahat total, kan?”Gu Wan tidak menyerah untuk membuat majikannya makan bersama kekasih yang baru dibawanya itu. “Ta-tapi beliau kan sudah berada di sini. Melelahkan sekali bagi tubuh lemahnya kalau harus kembali ke kamar sekarang, setidaknya kalau tidak mau makan bersama, Anda bisa menyuruhnya duduk sebentar untuk menemani Anda makan, kan?” Pangeran Pertama menghela napas kasar, “Kau yang harus bertanggung jawab memikirkan caranya. Jangan lupa ingatkan aku untuk menghukummu besok pagi.” “Yang Mulia ….” Gu Wan memasang wajah memelas. “Anu …, Yang Mulia,” Xue Ningyan bersuara untuk menghentikan perdebat

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 151 : "Saya Telah Membuat Anda Kerepotan"

    Lengang. Xue Ningyan mengedipkan mata beberapa kali seolah tidak percaya tentang penglihatannya sendiri. Pangeran Pertama menyeringai lebar, “Selamat malam, Xue Ningyan. Apakah kau bisa melihatku?” Suara itu terdengar lagi. Membuat Xue Ningyan tersadar bahwa ini sama sekali bukan ilusi. Sebenarnya kalau itu adalah ilusi, Xue Ningyan pun tidak mengerti kenapa dirinya tiba-tiba memikirkan Pangeran Pertama sampai-sampai berhalusinasi bahwa orang itu ada di hadapannya. Tapi sekarang ini, yang terjadi benar-benar nyata. “Yang Mulia …, Pangeran Pertama?” Xue Ningyan bergumam, sekali lagi memastikan. Pangeran Pertama mengangguk, “Aku tak sengaja melihatmu pingsan di jalan, Xue Ningyan. Jadi aku membawamu ke vilaku untuk diobati. Kebetulan jaraknya tak terlalu jauh dari tempat aku menemukanmu,” jelas Pangeran. Akhirnya, Xue Ningyan mengingat apa yang sudah terjadi, ia buru-buru duduk dan menjatuhkan lututnya di lantai sambil berkata. “Sa-salam untuk Yang Mulia Pangeran Pertama. Mohon

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 150 : Kekasih Pangeran Pertama

    “Dia …, dia sedang mengandung, Yang Mulia! Se-sedang hamil! Ada janin di dalam perutnya, ca-calon bayi!” Gu Wan menjatuhkan dahinya di lantai dan terus bersujud. “Saya mohon, Yang Mulia. Katakan pada saya kenapa Anda melakukan tindakan bodoh itu? Anda menghamili wanita dari keluarga mana? Bahkan tubuhnya sangat lemah untuk bisa melahirkan bayi, tapi Anda menghamilinya? Astaga, Dewa …, atau siapa pun yang ada di Langit …, berkatilah Yang Mulia kami, dan berikanlah—”“Cukup, Gu Wan. Hentikan celotehan tidak jelasmu. Bawa aku padanya.”“Ya-Yang Mulia?” “Sekarang.” Pangeran Pertama segera meninggalkan ruangan itu dan kembali ke kamar Xue Ningyan. Tatapannya sangat serius sampai dahinya terus berkerut. Xue Ningyan masih belum sadarkan diri, dan masih tidak tahu kalau dia dibawa pergi oleh Pangeran Pertama ke vilanya tanpa persetujuan. “Wajahnya pucat sekali, Yang Mulia. Wanita ini mungkin punya penyakit bawaan lahir yang tidak bisa disembuhkan. Dan kondisi itu membuatnya tidak memungki

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 149 : Bagaimana Cara Memohon Dengan Benar

    Liu Ling tiba di Kediaman Tuan Muda Keempat pada siang hari. Dan langsung menemui Shen Qi yang sudah duduk di ruang kerja. Liu Ling mendengus pelan, “Kudengar kau baru bangun setelah dua hari tertidur.” “Itu tidak bisa dinamakan tidur.” Shen Qi mengelak. “Bagaimana keadaanmu? Sepertinya kau juga lupa tentang racun itu, ya.” Liu Ling mengambil posisi duduk di kursi panjang yang ada di sisi kiri ruang kerja. Itu biasanya digunakan untuk menerima tamu karena disediakan kompor kecil untuk menyeduh teh. “Kau juga memilikinya?” tanya Shen Qi. Dengan sengaja masih merahasiakan tentang ingatannya yang sudah sepenuhnya pulih.“Tidak. Aku sudah sembuh sejak pergi ke Qingzhou.” Liu Ling menyeduh teh untuk dirinya sendiri. Shen Qi mendengus pelan, lalu beralih duduk di hadapan Liu Ling untuk mengobrol lebih banyak dengannya. Liu Ling mulai memasang wajah serius, “Shen Qi. Aku tidak ingin menikah denganmu.” Shen Qi menghentikan gerakannya yang baru saja membalik cangkir. Ia menatap Liu Lin

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 148 : Dia Sama Sekali Bukan Seorang Gadis

    Xiao Di terdiam saat melihat seorang pria yang tak dikenalnya menghampiri Xue Ningyan yang hampir terjatuh, dan memeganginya supaya tidak tidak terjatuh. Pria itu adalah Pangeran Pertama, sedang menatapnya yang berdiri mematung.“Apakah kau mengenalnya?” tanya Xiao Di. Pangeran Pertama tersenyum hingga gigi gingsul di sudut bibir kirinya terlihat dan matanya menyipit, “Ya, dia adalah Nyonya Muda Keempat Shen, Xue Ningyan.” Xiao Di membulatkan mata dan berlari menghampirinya. “Kalau begitu, kau pasti temannya Nona Xue, kan?” “Tentu saja, aku berteman dekat dengannya. Sekarang kondisi tubuhnya tidak baik, aku ingin membawanya ke rumahku untuk diobati, jadi kau tidak perlu khawatir.” Pangeran Pertama menenangkan Xiao Di yang memang sedang mencari orang untuk menyelamatkan Xue Ningyan. “Kalau begitu, kebetulan sekali, aku akan menyerahkan Nona Xue padamu. Sedangkan aku akan mencari Nona Xiao Ci untuk segera menjemput Nona Xue di kediamanmu. Ah, bisakah kau beritahu aku di mana rumahm

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status