Share

bab 10

Aku yang merasa tidak terima dan menjadi topik gunjingan bibi Santi pun merasa tidak enak dan tidak terima, aku pun lalu angkat bicara.

"Tidak usah berbicara soal fitnahan yang tidak terjadi, sekarang kita lihat saja faktanya apa, bahwa anak bibi yang kurang didikan sampai-sampai bisa hamil duluan!" Tukasku tajam, aku tidak ingin keluargaku dihina lagi apalagi ini di depan banyak orang.

"Dasar anak miskin, anak kur____!"

"Sudah sudah, kenapa jadi saling bergunjing seperti ini? sekarang kita cari jalan keluarnya bagaimana, bukan nya malah seperti ini, pak Adit, sudah stop melakukan kekerasan pada Sintya!" Pak RW menengahi.

"Kamu? siapa namamu? kemari!" Panggil bapak pada perempuan hamil itu.

"Saya ayu pak!"

"Hei wanita jala*n, orang tuamu dimana? cepat panggilkan orang tuamu ke sini untuk bermusyawarah!" Titah sinis bibi Santi berteriak, apa dia tidak berpikir bahwa anaknya pun sama hamil duluan seperti ayu.

"Ibu tidak bisa mengucapkan kalimat sarkas seperti itu kepadaku ya, apa ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status