Share

Bab 1265

Author: Hazel
Sebelumnya Zavrina sudah melihat Sora, jadi dia langsung tahu beberapa pemuda yang duduk di depan meja utama adalah bawahan Sora. Itulah sebabnya Zavrina menegur Davina.

Davina sama sekali tidak panik setelah ditegur Zavrina. Dia menanggapi, "Aduh. Kak, jangan bilang begitu. Mereka bukan orang biasa di Negara Yumai, mereka itu bawahan Pak Sora dan juga tamu istimewa Keluarga Arshad."

"Mereka jauh lebih hebat daripada orang-orang nggak jelas yang dibawa Darwan. Kenapa mereka nggak boleh duduk di kursi utama Keluarga Arshad? Tadi entah kenapa Ayah tiba-tiba pingsan, sekarang Kak Lystia, suamiku, dan Sanvi lagi menjaga Ayah di belakang aula," lanjut Davina.

Davina meneruskan, "Dokter juga sudah memeriksa kondisi Ayah. Mungkin sebentar lagi mereka keluar. Biarpun Ayah nggak ada di tempat, acara ulang tahun tetap dilanjutkan. Kalau nggak, bukannya sia-sia para tamu datang?"

Davina menambahkan seraya menunjuk ke luar aula, "Kak, kalau kamu mau duduk, aku suruh Camila serahkan tempat duduknya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1517

    Awalnya Tirta mengira Elisa yang tidak berpengalaman tidak bisa menandingi Melati yang sudah berpengalaman. Namun, sekarang Elisa melayani Tirta dengan perasaan cinta yang membara. Bahkan, Tirta merasakan kenikmatan yang berkali-kali lipat lebih besar.....Tirta dan Elisa bercinta dengan intens semalaman. Langit mulai terang. Elisa yang lelah dan juga puas bersandar di pelukan Tirta. Tangannya merangkul pinggang Tirta dan dia tertidur lelap.Tirta sangat puas dan tenang saat merasakan tubuh Elisa yang hangat. Dia yang senggang merasakan kekuatan spiritual dahsyat di dalam tubuhnya sambil merenung, 'Setelah melakukan Teknik Pasangan bersama Susanti, Kak Agatha, Kak Melati, dan Bi Elisa semalam, sekarang kultivasiku sudah mencapai tingkat pembentukan energi tahap kedelapan.''Hanya tersisa 2 tingkat lagi menuju tingkat pembentukan fondasi. Tapi, belakangan ini aku merasa peningkatan kekuatanku makin kecil setelah melakukan Teknik Pasangan. Kalau bisa menemukan Formasi Integrasi Spiritua

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1516

    Namun, sebagian kecil kekuatan ini sudah cukup membuat Genta bertindak sesukanya di bumi. Jadi, Tirta baru memberi tahu Elisa rahasianya tanpa ragu sedikit pun.Selain itu, sebelumnya Tirta mengerahkan Teknik Bola Air di depan Bella dan mengungkap rahasianya sebagai pemurni energi juga karena alasan ini.Mendengar ucapan Tirta, Elisa mengernyit dan bertanya seraya merenung, "Pemurni energi? Apa itu? Apa seperti praktisi ilmu mistis Negara Yumai?"Tirta menjelaskan, "Bisa dibilang begitu, tapi pemurni energi itu termasuk leluhur praktisi ilmu mistis Negara Yumai. Teknik Elemen itu cuma evolusi dari teknik pemurni energi yang paling rendah. Bahkan praktisi ilmu mistis yang paling hebat juga nggak bisa menandingi pemurni energi dengan kultivasi rendah."Sebenarnya Genta yang memberi tahu Tirta setelah memahaminya. Sebelumnya Tirta tidak mengetahui hal ini.Tirta meneruskan, "Tentu saja, pesilat kuno juga termasuk evolusi dari pemurni energi. Tanpa teknik kultivasi yang asli, sulit untuk m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1515

    Tentu saja Tirta tahu rasanya tinggal jauh dari kampung halaman. Sejak kecil, Elisa dipungut di dunia misterius dan tumbuh besar di tempat itu. Semua yang familier bagi Elisa dan penyelamat yang membesarkannya berada di dunia misterius.Bagi Elisa, dunia fana merupakan tempat asing. Bahkan, kalau bukan karena Elisa mempunyai hubungan dengan Ayu, Elisa sudah kembali ke dunia misterius. Sekarang Elisa merindukan dunia misterius dan gurunya, jadi suasana hatinya sangat buruk.Setelah ciuman panjang berakhir, air liur Tirta dan Elisa menempel di antara bibir mereka. Tirta mengisapnya, lalu dia menjilat bibir Elisa dan membelai rambut panjangnya.Tirta berkata dengan lembut, "Bi Elisa, aku pasti akan memuaskanmu. Tapi, aku nggak ingin melakukannya waktu suasana hatimu buruk. Aku jamin aku pasti bawa kamu ke dunia misterius untuk menemui gurumu begitu aku punya waktu. Nggak masalah juga kalau kamu mau bawa gurumu untuk tinggal di dunia fana."Elisa sangat mendambakan kelembutan Tirta seperti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1514

    "Nanti kalian jangan jijik dengan air liurku," ujar Naura. Melihat kedua wanita itu saling menolak, Naura memberanikan diri untuk menghampiri Tirta, lalu ....Alhasil, para wanita itu tidak menyangka Naura langsung melahapnya. Hanya dalam waktu singkat, madunya hampir habis. Mereka mulai gelisah dan maju untuk berebutan mencicipi madunya."Ah! Jangan! Bu Naura, kamu nggak boleh habiskan madunya! Biarkan aku cicipi!""Naura, sisakan sedikit untukku ....""Bu Naura, kamu terlalu serakah. Kami nggak kebagian!"Tiba-tiba, Melati yang baru selesai mandi menghampiri mereka dari tangga. Tubuhnya diselubungi jubah mandi.Begitu melihat tindakan para wanita itu, Melati berseru, "Ah ... astaga! Kak Farida, Arum, Bu Naura, kalian ... benar-benar gila! Ajak aku, pokoknya aku juga mau coba!"Kemudian, Melati juga buru-buru maju untuk berebutan dengan mereka. Tirta sangat puas melihat situasi yang intens ini. Tubuhnya gemetaran dan kepalanya mati rasa.Tirta tertawa dan menenangkan para wanita itu,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1513

    "Benaran? Baguslah kalau Kak Farida suka. Nanti aku bisa coba variasikan supaya kamu bisa rasain rasa yang berbeda dan semakin seru."Tirta terkekeh-kekeh, meskipun matanya sesekali melirik ke arah Elisa dan Ayu yang baru saja naik ke lantai atas."Sudah, aku tahu kamu khawatir soal Bi Elisa, cepat ambil madunya dulu. Nanti kalau sudah selesai, kamu bisa menyusul dan temani dia. Kami juga belum benar-benar pulih, jadi nggak perlu terburu-buru, masih ada banyak kesempatan nanti."Farida berkata dengan lembut, mengecup pipi Tirta, dan menepuk dadanya dengan manja, mencoba menenangkan."Cepat, Tirta, kami tunggu di atas. Mari kita tuntaskan rasa penasaranmu itu." Naura berkata dengan wajah memerah. Setelah semua yang mereka alami bersama, kini dia memiliki aura keanggunan khas wanita dewasa. Hanya berdiri diam saja, sosoknya sudah mampu membuat Tirta refleks melirik."Tirta, malam ini kami nggak ingin mengganggu terlalu lama. Kamu temani saja Susanti, Agatha, dan Kak Melati. Kami hanya in

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1512

    Karena banyak orang di tempat itu dan Bella juga belum terlalu akrab dengan mereka, ucapan Tirta tadi membuat wajahnya memerah. Tanpa banyak bicara, dia buru-buru naik ke lantai atas.Setelah urusan dengan Bella dan Nabila selesai, kini tinggal Irene, Aiko, Arum, Naura, Ayu, dan lainnya. Tirta tak perlu menahan diri lagi. Tatapannya langsung dipenuhi gairah. Dengan senyuman nakal, dia berkata."Para wanita cantikku, gimana? Mau bareng nggak malam ini? Malam ini aku pasti kerja keras. Targetku adalah kasih kalian semua makan sampai kenyang!"Ucapan itu membuat pipi para perempuan itu langsung merona. Mereka tanpa sadar menelan ludah. Anehnya, mereka justru tidak merasa jijik terhadap kemaluan Tirta, malah merasa membutuhkannya dan menginginkannya.Yang mereka tidak ketahui adalah tubuh Tirta mengandung darah naga, ditambah energi spiritual dan kekuatan dari Mutiara Naga. Kemaluannya pun mengandung energi naga, dengan rasa istimewa dan secara alami menjadi sumber energi yang sangat menye

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1511

    "Benar, Tirta! Apa yang kami bilang barusan jangan cuma masuk telinga kanan keluar telinga kiri! Kalau dalam sebulan aku dan Susanti belum juga hamil, siap-siap aja, kamu bakal kena akibatnya!" Suara Agatha terdengar sesaat kemudian."Tirta, aku mau mandi dulu. Kamu pikirkan baik-baik ya! Malam ini kalau nggak sampai tujuh kali, jangan harap aku mau tidur sama kamu lagi!" Melati malah lebih blak-blakan. Sesudah mengelap tangannya, dia langsung naik ke lantai dua menuju kamar mandi."Uhuk, uhuk .... Susanti, Kak Agatha, dulu kalian nggak segila ini lho. Kenapa sekarang malah jadi segila ini sih?" Tirta tidak bisa berkata apa-apa lagi. Saat menoleh, selain Melati yang naik ke lantai atas, para wanita lain berdiri berjejer di ruang tamu. Tatapan mereka penuh hasrat seperti ingin dipuaskan oleh Tirta.Membayangkan adegan sensual yang pernah terjadi sebelumnya, napas Tirta mulai memburu. Terakhir kali mereka gila-gilaan ramai-ramai, Tirta sampai tidak ingin bangun dari tempat tidur."Sudah,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1510

    Irene tampak agak gugup saat berhadapan dengan Bella."Kamu nggak perlu tegang begitu. Aku bukan sedang menginterogasimu kok. Nanti kita bakal jadi sahabat yang baik. Harus sering-sering ngobrol ya," ucap Bella sambil tersenyum."Kalau begitu, aku panggil kamu Kak Bella saja seperti Nabila ya?" Irene akhirnya mulai tenang dan berkata demikian dengan lega."Tirta, punya anak itu urusan besar, kenapa kamu nggak bilang dari awal ke aku? Kalau Nabila nggak ngomong, aku nggak akan tahu lho!" Begitu perkenalan selesai, Ayu langsung mendekat dan menyalahkan Tirta."Benar! Apalagi Nabila masih muda dan sifatnya ceroboh. Gimana kalau terjadi apa-apa yang bisa membahayakan bayinya? Itu 'kan ...." Farida juga menambahkan, walaupun di akhir kalimatnya dia tidak melanjutkan."Bi Ayu, Kak Farida, aku juga baru tahu, benaran. Kalau aku tahu lebih awal, pasti langsung aku kasih tahu kalian," timpal Tirta sambil menggaruk kepala.Namun, saat berkata begitu, matanya tak sadar melirik ke arah Elisa. Kare

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1509

    "Tirta, coba kamu bilang, gimana caranya Nabila bisa hamil? Kamu diam-diam tidur bareng dia setiap hari tanpa sepengetahuan kami ya?"Melihat Nabila tidak bisa memberi penjelasan yang masuk akal, Melati langsung maju dan menjewer telinga Tirta sambil menginterogasi.Melati masih ingat jelas ketika Tirta pernah bilang ingin minum susunya. Dia juga ingin Tirta minum sepuas-puasnya dan setiap malam tidur dalam pelukannya.Namun, sampai sekarang dia belum hamil. Kini mendengar Nabila yang usianya lebih muda sudah hamil, tentu saja Melati merasa sangat khawatir."Nggak kok, Kak Melati. Aku nggak terlalu sering tidur sama Kak Nabila, hampir sama kayak kalian. Aku juga nggak nyangka dia bisa hamil," kata Tirta dengan nada tak berdaya."Tirta! Jangan bohong deh! Kalau soal hamil, tentu saja makin sering makin besar kemungkinannya! Kamu pasti diam-diam tidur sama Nabila setiap malam.""Aku nggak mau tahu. Pokoknya dalam satu bulan, kamu juga harus buat aku hamil! Kalau nggak, jangan sentuh aku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status