Share

Bab 182

Author: Hazel
"Pak ... aku ... terima kasih! Terima kasih! Setelah aku menolong adikku nanti, aku akan balas budi pada kalian, bagaimana pun caranya!" Hanya dengan sepatah kalimat dari Tirta, benteng pertahanan dalam hati Arum langsung hancur. Dia menangis sejadi-jadinya dan bersujud di hadapan Tirta.

"Bos, berdirilah. Jangan sampai kepalamu luka ...." Nabila buru-buru memapah Arum. Meski menyayangkan uang Tirta, Nabila tidak berkomentar apa pun karena merasa kasihan pada Arum.

"Nggak perlu begitu berlebihan. Masakanmu memang enak, bagaimana kalau kamu jadi kokiku saja?" ujar Tirta mengusulkan setelah mencicipi beberapa lauk yang dihidangkan. Selain itu, tubuh dan wajah Arum lumayan cantik. Penampilannya sangat menarik saat memakai celemek di dapur. Kalau ada pemandangan bagus seperti ini di dapurnya kelak, pasti akan sangat menggoda.

"Jadi koki? Boleh! Nggak masalah!" jawab Arum.

"Masakanku juga enak, kenapa kamu suruh Kak Arum yang jadi koki?" Nabila mulai cemburu. Entah apa yang terjadi padanya b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Firdaus
Good story line
goodnovel comment avatar
hans
***** certanya bikin penasaran lanjut dan tolong isi / per bab ditambaha ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1969

    Mendengar ucapan Elisa, Tirta membatin, 'Apa guru Bi Elisa berubah menjadi orang jelek yang mengerikan?'Selain itu, Tirta merasa kasihan kepada Elisa. Ternyata Elisa menghadapi guru jelek selama bertahun-tahun.Melihat Tirta terdiam dan ekspresinya yang aneh, Elisa bertanya seraya mengernyit, "Tirta, kenapa kamu nggak bicara?"Tirta baru tersadar. Dia menjamin, "Oh, nggak apa-apa. Bi Elisa, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan terkejut lihat gurumu. Aku pasti menghormatinya."Elisa memutar bola matanya pada Tirta dan menanggapi, "Ha? Tirta, bukan itu maksudku. Guruku ... dia .... Sudahlah, nanti kamu juga paham setelah melihatnya."Tirta juga tidak terlalu menganggap serius ucapan Elisa. Dia memerintah 7 tetua Sekte Mujarab yang ketakutan setengah mati, "Kalian yang pimpin jalan. Aku mau bawa Bi Elisa dan lainnya ke Sekte Mujarab."Mendengar perintah Tirta, 7 tetua bertatapan. Mereka berpikir Sekte Mujarab adalah tempat yang tenang dan suci di dunia misterius. Jika diterobos oleh ba

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1968

    Ketujuh tetua Sekte Mujarab bergumam."Dia bisa mengalahkan 40 lebih tetua energi internal tahap puncak dalam sekejap. Kemampuannya sangat mengerikan ....""Apa dia sudah memasuki tingkat abadi?""Nggak pernah ada pesilat tingkat abadi ... semuda ini.""Astaga ... kita malah berniat membunuh pesilat tingkat abadi yang sebenarnya ....""Kita ... benar-benar cari mati."Dahi mereka berkeringat. Meskipun sekarang cahaya matahari sangat terik, mereka tidak merasa hangat sedikit pun.Saat 7 tetua Sekte Mujarab ketakutan, suara Tirta yang dingin terdengar lagi. "Para tetua sekalian, aku nggak keberatan kalian memarahiku bajingan mesum dan menganggapku pria berengsek yang nggak boleh dimaafkan."Tirta melanjutkan, "Tapi, kalian nggak boleh menghina Bi Elisa. Kalau nggak, aku juga nggak akan ampuni kalian biarpun Bi Elisa memohon padaku! Kalian paham nggak?"Tubuh ketujuh tetua gemetaran. Mereka menyahut, "Oke ... kami nggak akan menghina Elisa lagi ...."Mereka memang sudah siap mati saat tur

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1967

    Bahkan napas dan denyut nadi Juwita sangat lemah sampai-sampai tidak bisa dirasakan lagi. Pikiran Juwita kalut sehingga energi internal yang kehilangan kendali di pusat energi memutuskan pembuluh darahnya. Juwita telah menjadi orang lumpuh."Bu Juwita!" panggil tetua lain. Ekspresi 7 tetua Sekte Mujarab lainnya berubah drastis setelah melihat situasi ini.Mereka ingin maju untuk menyelamatkan Juwita, tetapi tidak berani karena Tirta ada di tempat. Sebenarnya ucapan Tirta benar. Juwita menghina Elisa karena perasaan cemburu yang berlebihan."Dasar tua bangka, kamu pantas merasakan akibatnya!" tegur Tirta. Setelah selesai marah-marah, dia mengembuskan napas panjang dan menghampiri Elisa.Tirta menenangkan Elisa, "Sekarang sudah aman, Bi Elisa."Sekarang Elisa sudah pulih. Ekspresinya tampak ragu-ragu saat menimpali, "Tirta, kamu yang berbuat begini ...."Tirta bertanya sembari mengangkat alisnya, "Bi Elisa, kenapa? Apa kamu merasa tindakanku keterlaluan?"Elisa mengulurkan tangannya yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1966

    Biarpun sifat Elisa sangat sabar, dia juga menunjukkan ekspresi marah. Elisa berujar, "Bu Juwita, kamu ...."Juwita tertawa sinis, lalu menyergah, "Kenapa? Memangnya omonganku salah? Bukannya tubuhmu sudah nggak suci lagi? Kalau kamu masih perawan, aku langsung berlutut kepadamu sambil minta maaf! Bersujud juga nggak masalah!"Juwita merasa frustrasi dipukul Tirta, jadi dia melampiaskan emosinya pada Elisa. Tirta tidak bisa mengendalikan dirinya lagi saat melihat mata Elisa berkaca-kaca. Dia hendak memukul Juwita hingga mati.Namun, Tirta berpikir Juwita terlalu beruntung jika langsung mati. Dia tidak bisa membantu Elisa melampiaskan emosinya.Tirta menahan amarahnya dan menenangkan Elisa, "Bi Elisa, kamu nggak usah berdebat dengannya. Biar aku yang marahi dia!"Tirta maju, lalu menampar wajah Juwita dan membentak, "Sialan, dasar perawan tua! Kamu menganggap wanita yang sudah tidur dengan pria murahan? Kalau begitu, bukannya ibumu juga wanita murahan? Kalau nggak, bagaimana dia melahir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1965

    Tindakan Tirta membuat para tetua merasa diremehkan dan dipermalukan. Namun, kecepatan Tirta yang tinggi dan nada bicaranya yang dingin membuat mereka gelisah.Begitu melontarkan ucapan mereka, 8 tetua menyerang secara bersamaan. Mereka mengepung Tirta.Berbeda dengan sekte lain, sebagian besar senjata yang digunakan Sekte Mujarab adalah jarum yang dibuat secara khusus. Biarpun kecil, kekuatannya sangat luar biasa dan sulit dihindari.Mereka juga mempunyai tanaman herbal ajaib yang dimurnikan menjadi obat bius, bubuk pelemah tubuh, bubuk pelahap hati, pil perenggut nyawa, cairan pengencer darah, dan racun mematikan lainnya.Jika semua racun ini ditaburkan, kabut tujuh warna yang indah akan terbentuk. Aromanya sangat menyengat. Di dalamnya bercampur jarum mematikan yang dirangsang dengan energi internal.Semua trik dikerahkan pada saat yang sama. Bisa dibilang, 2 pesilat tingkat semi abadi yang datang juga pasti mati.Elisa tahu kemampuan Tirta memang hebat, tetapi dia melihat kabut yan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1964

    Sebelum Estiono dan Nardi bicara, tetua pria yang bernama Tresna dan tetua wanita yang bernama Juwita di belakang maju untuk menegur Elisa."Elisa, apa maksudmu? Jangan-jangan ... kamu menyukai bajingan mesum ini? Apa kamu tahu tindakanmu ini mempermalukan Sekte Mujarab? Masa kamu nggak tahu bajingan mesum ini sudah menjadi target yang dibenci semua orang di dunia misterius?""Kalau tahu kamu punya pemikiran seperti ini, kami nggak akan turun dari gunung demi menyelamatkanmu. Lebih baik kami biarkan kamu hancurkan hidupmu saja!"Bagi orang-orang kolot seperti mereka, reputasi sekte lebih penting daripada nyawa. Jika Elisa dicelakai Tirta, mungkin mereka akan mengasihani Elisa dan membantunya membalas dendam kepada Tirta.Namun, begitu mendengar Elisa mengikuti Tirta atas kemauan sendiri, mereka menganggap Elisa sebagai wanita murahan yang menghancurkan hidupnya sendiri.Estiono dan Nardi yang bicara sebelumnya memang tidak bersikap terlalu galak. Namun, mereka menceramahi Elisa dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status