Share

Bab 44

Aku menghampiri pak Ardi yang duduk di sofa. Dari caranya yang resah ketika membenarkan posisi duduknya, aku tahu ada yang tidak beres sekarang.

"Ada apa?" aku bertanya seraya menghenyakkan tubuhku disampingnya.

"Di luar ada Coki" kata pak Ardi.

Paru-paruku berhenti selama satu detik, sebelum aku kembali bernapas dengan sesak. "Oh ya, kenapa dia kesini lagi?" tanyaku heran.

Pak Ardi mengendikkan bahu. Wajahnya semakin pucat saat bel berbunyi seperti lonceng kematian yang memekak telinga. 

Aku mengerutkan kening, baru segini saja nyalinya sudah hilang. Aku meraih ponselnya, lalu menaruhnya di telapak tangannya. "Telepon saja atasannya, 

"Dia datang dengan siapa?" tanyaku. Sendiri, jawab pak Ardi dengan suara lirih.

Aku tersenyum mengejek, ku biarkan kegelisahannya sampai berlarut-larut. Sampai bunyi bel itu berhenti sendiri.

"Bagaimana risiko affair yang anda inginkan, mas? Sudah sesuai ekspetasi?" sindirku dengan sant

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
apa harus seumur hidup Anna hidup dalam dosa jadi tawanan pak Ardi yg egois...
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
koq berasa sedih ya....pak Ardi serakah.mai Sono sini
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
Kasian Anna...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status