Share

Duka Cita ~ 76

“Pindah?” Sandra sontak berdiri, lalu menarik kursi besi yang sempat didudukinya ke arah Cita, yang duduk di samping pagar. “Maksudnya?”

“Aku mau menyendiri, Mi.” Cita sudah memikirkan semuanya dengan matang. Hubungannya dengan Arya belakangan ini semakin berjarak, dan Cita melihat tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari semuanya.

Sejak pembicaraan mereka terakhir kali, Arya tidak lagi datang ke Singapura satu bulan belakangan ini. Intensitas obrolan mereka melalui telepon pun, juga bisa dihitung dengan jari. Mereka hanya bicara dan bertukar kabar seperlunya, tanpa ada gurauan, rayuan, atau obrolan hangat seperti dahulu kala.

Semuanya hambar.

“Menyendiri?” Sandra menghadapkan kursinya pada Cita, lalu duduk di samping putrinya. “Sayang, Mami masih nggak ngerti. Kenapa? Apa ada hubungannya dengan Arya?”

Cita membuang napas panjang, dan masih memandang teluk Marina yang terlihat begitu tenang. “Pernikahanku sama mas Arya, kayaknya sudah nggak bisa lagi diteruskan. Ak—“

“Cita, kenapa bic
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Miss Ziza Ziza S
omggg..citaaaaaa.... kenapa sayang...? semangat idop nya yaaa.... yang kuatttt
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
Cita jgn menyerah donk.. ujian paling berat saat mendekati kebahagiaan
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
mungkin emang perlu menjauh Cita. tapi jangan pisah ya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status