Share

PANAS TINGGI

Langkah Salsa bergerak cepat menuju arah kamar. Sekilas dia mendapati Maya yang menangis di ruang tengah. Sedang ditenangkan oleh Hartono.

"Kamu mau ke kamar, Sa?"

"Iya, Pa."

"Panggilah Yono, biar dia yang angkat di atas kasur."

"Baik, Pa."

Maya masih terlihat sesenggukkan.

"Memangnya kamu ini kenapa sih, Ma?"

"Aku sedih, Pa. Barusan aku telponan sama Amelia. Mama jadi merasa semua ini salah kita."

"Hussst! Apa maksud Mama bilang kayak gitu?"

Bukan malah tangisannya berhenti. Maya semakin terisak, hingga beranjak pergi meninggalkan Hartono yang ikut sedih. Maya melangkah cepat menuju kamar. Diikuti oleh Hartono.

Maya menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Menelungkupkan wajahnya di bantal.

"Maksud kamu tadi apa, Ma?"

"Mungkin ini teguran buat kita juga, Pa. Terlalu memaksakan kehendak kita, pada Romy."

"Bukan, Ma. Mama jangan merasa bersalah kayak gitu."

"Entahlah Pa. Mama merasa bersala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status