Beranda / Romansa / EX to NEXT 21+ / 37. Tetangga Baru

Share

37. Tetangga Baru

Penulis: Cherry Blossom
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-16 19:08:54

Chapter 37

Tetangga Baru

Namun, baru saja Bianca hendak membalas ciuman Evander suara pintu digeser membuat tautan bibir mereka terlepas dan Bianca mendapati Ryan berdiri di ambang pintu bersama seorang wanita yang baru pertama kali Bianca lihat dan Ryan juga mendorong sebuah kereta bayi. Bianca yakin wanita itu adalah Adelle.

“Selamat datang di toko kami,” kata Bianca dengan ramah seraya menjauhkan diri dari Evander.

“Oh, sepertinya kedatangan kami kurang tepat. Apa kami mengganggu?” tanya Ryan dengan senyum lebar dan mendekati Bianca.

Bianca tersenyum ramah dan berkata, “Kalian datang di waktu yang tepat. Sepertinya ada berita bagus, apa ada yang bisa kami bantu?”

“Aku pernah bilang kalau akan merekomendasikanmu pada tunanganku untuk menjadi florist di pernikahan kami nanti,” kata Ryan.

“Ryan bilang semua bunga yang dia berikan padaku adalah pilihanmu, kau merangkai bunga dengan sangat indah dan pilihan warnanya juga selalu cantik,” kata Adelle.

“Terima kasih,” kata Bianca deng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • EX to NEXT 21+   37. Tetangga Baru

    Chapter 37Tetangga BaruNamun, baru saja Bianca hendak membalas ciuman Evander suara pintu digeser membuat tautan bibir mereka terlepas dan Bianca mendapati Ryan berdiri di ambang pintu bersama seorang wanita yang baru pertama kali Bianca lihat dan Ryan juga mendorong sebuah kereta bayi. Bianca yakin wanita itu adalah Adelle.“Selamat datang di toko kami,” kata Bianca dengan ramah seraya menjauhkan diri dari Evander. “Oh, sepertinya kedatangan kami kurang tepat. Apa kami mengganggu?” tanya Ryan dengan senyum lebar dan mendekati Bianca.Bianca tersenyum ramah dan berkata, “Kalian datang di waktu yang tepat. Sepertinya ada berita bagus, apa ada yang bisa kami bantu?” “Aku pernah bilang kalau akan merekomendasikanmu pada tunanganku untuk menjadi florist di pernikahan kami nanti,” kata Ryan. “Ryan bilang semua bunga yang dia berikan padaku adalah pilihanmu, kau merangkai bunga dengan sangat indah dan pilihan warnanya juga selalu cantik,” kata Adelle. “Terima kasih,” kata Bianca deng

  • EX to NEXT 21+   36. Cukup Layak

    Chapter 36Cukup LayakBianca mengangkat kepalanya ketika pintu tokonya digeser dan mendapati seorang wanita berdiri di ambang tokonya, ia pernah mendapati wanita itu saat ia menitipkan laptop Evander di kantor Binter Canarias. “Valeria,” kata Evander yang sedang membantu Bianca membersihkan tangkai bunga. “Dia Valeria,” ujar Evander memberitahu Bianca. “Oh,” kata Bianca. Saat Valeria mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit, Evander berencana menjenguk Valeria dan membawa Bianca bersamanya, tetapi ada begitu banyak yang hal yang terjadi sehingga Evander gagal membawa Bianca menjenguk Valeria. Pada akhirnya ia menjenguk Valeria tanpa Bianca sehingga Valeria dan Bianca belum sempat berkenalan. “Papa pasti mengutusmu ke sini, bukan?” tanya Evander tanpa berbasa-basi.Valeria tersenyum dan menghampiri Evander. “Kau sepertinya sangat menikmati pekerjaan barumu.” “Aku membantu bisnis calon istriku, tentu saja aku sangat menikmatinya,” kata Evander dengan santai. Valeria menata

  • EX to NEXT 21+   35. Keuntungan

    Chapter 35Keuntungan Bianca sedang berbicara dengan seorang pembeli ketika pintu tokonya digeser seseorang dan ketika Bianca mengalihkan pandangannya, orang yang menggeser pintu tokonya adalah Delina. Bianca melemparkan senyumnya pada Delina dan berkata, “Selamat datang di toko kami.” Delina tersenyum kepada Bianca seraya melangkah masuk, tetapi tidak langsung mendekati Bianca. Wanita itu mendekati rak tempat pajangan berbagai macam vas sembari menunggu Bianca selesai melayani pelanggannya barulah ia mendekati Bianca. “Sepertinya tempat tinggalku memerlukan sentuhan bunga segar,” ujar Delina sembari tersenyum lebar pada Bianca. “Sayangnya aku tidak tahu bunga apa yang cocok untuk diletakkan di kamar dan ruang makan. Jadi, aku harus meminta pendapatmu.” “Untuk kamar kau bisa memilih bunga berwarna cerah dengan aroma yang harum, sementara untuk meja makan sebaiknya kau memilih bunga kecil degan warna lembut dan tidak beraroma,” kata Bianca sembari tersenyum ramah.Delina berpikir

  • EX to NEXT 21+   34. Tantangan dari Ares

    Chapter 34Tantangan dari AresBianca membuka matanya, ia berada dalam dekapan Evander yang memeluknya dari belakang dengan posesif dan berpikir jika memiliki seseorang dalam kehidupan ini ternyata membuat hidupnya lebih berwarna. Memasak dan makan bersama lalu membagi tugas membersihkan peralatan makan juga menyenangkan, kemudian sebelum tidur menggosok gigi berduaan juga kegiatan yang menyenangkan dan berbaring di atas tempat tidur berdua sembari membicarakan hal-hal yang telah terjadi menjadi pengalaman baru yang mengesankan. Ketika pagi hari berada dalam pelukan seseorang yang mencintainya membuat perbedaan yang cukup besar, di mana biasanya di pagi hari ia bangun dan cepat-cepat bersiap-siap untuk memulai harinya meskipun di akhir pekan. Namun, hari ini ia ingin berlama-lama di atas tempat tidur menikmati pagi yang cukup hangat hingga membuatnya ingin kembali memejamkan mata. Sayangnya bermalas-malasan bukanlah kebiasaan Bianca dan ia pun mengulurkan tangan ingin meraih ponselny

  • EX to NEXT 21+   33. Pengangguran

    Chapter 33 Pengangguran Bianca membuka pintu unit apartemennya dan terkejut mendapati Evander berdiri di depan pintu dan masih mengenakan pakaian yang sama sejak pagi. “Aku merindukanmu,” ucap Evander seraya menatap Bianca. Sesuatu pasti terjadi, batin Bianca. Tatapan Evander tidak menyiratkan kebahagiaan, tetapi seolah terpancar kekecewaan dan kekalutan di sana. Bianca tersenyum, berharap bisa menghibur Evander dengan senyumnya. “Bagaimana pertemuan dengan ayahmu?” “Kami bertengkar,” ucap Evander murung. Senyum di bibir Bianca belum memudar. “Salah satu dari kalian hanya harus mengalah." Meskipun Bianca tidak akan meminta Evander mengalah karena jika Evander mengalah berarti Evander harus menerima perjodohan yang diatuir ayah Evander dan itu jelas mustahil. Evander tidak akan mau dan ia juga tidak rela. "Aku mengundurkan diri dari perusahaan," kata Evander pelan sembari menatap lurus mata Bianca. Evander pasti sedang sangat emosi saat mengambil keputusan itu, B

  • EX to NEXT 21+   32. Satu-satunya Kebahagiaannya

    Chapter 32Satu-satunya Kebahagiaannya Delina tiba di depan rumah sederhana di sekitar Carabanchel, kawasan yang banyak dihuni penduduk lokal. Ia sudah memastikan kalau tidak salah alamat dengan berkali-kali mencocokkannya dengan peta di ponselnya, ia bahkan bertanya pada seorang penduduk yang kebetulan sedang berjalan dengan menuntun anjing. Namun, setelah mengawasi beberapa menit sepertinya tidak menunjukkan tanda-tanda jika penghuni rumah itu sedang berada di sana. Tidak ada mobil parkir di halaman, juga dari tirai jendela yang terbuka itu tidak menunjukkan bayang-bayang sosok orang di dalam sana. Delina lalu mengirimkan pesan kepada Ryan, memastikan di mana keberadaan pria itu meskipun tidak terlihat keberadaan mobil Ryan di halaman rumah itu, tetapi ia harus tetap memastikannya karena misinya adalah untuk bertemu dengan Adelle. Lima menit kemudian Ryan membalas pesan dan memberitahu jika pria itu sedang berada di kantor dan mengatakan sedang sibuk—seolah tidak ingin diganggu

  • EX to NEXT 21+   31. Wanita dalam Hidupku

    Chapter 31Wanita dalam Hidupku Pukul dua belas siang Bianca sedang merangkai bunga sementara Alma membuang duri-duri mawar dari tangkainya sembari mereka mengobrol hal-hal sepele karena suasana toko lumayan sepi, tetapi mereka menghentikan kegiatan mereka sejenak manakala pintu toko digeser oleh seseorang dan kali ini pengunjung toko bukanlah seorang pria. “Selamat datang di toko kami,” sapa Alma seraya meletakkan tangkai mawar dan gunting di tangannya. “Hai,” sapa wanita itu yang tidak lain adalah Delina. “Bunga apa yang kau butuhkan? Mungkin aku bisa membantumu,” ujar Alma seraya berjalan menghampiri Delina. Delina tersenyum seraya mengamati toko itu. “Sebenarnya aku tidak ingin membeli bunga,” katanya lalu membuka tasnya dan mengambil sesuatu. “Ini berasal dari toko bunga kalian, kan?” Alma menerima kertas ucapan yang diberikan Delina dan membaca tulisan di kertas ucapan yang terdapat nama toko bunga dan nama media sosial toko. “Ya, ini dari toko bunga kami.” Delina menatap

  • EX to NEXT 21+   30. Skandal Pelanggan

    Chapter 30Skandal Pelanggan Besoknya Evander seperti hari-hari sebelumnya, datang ke tempat tinggal Bianca pagi-pagi sekali, mereka menyiapkan sarapan untuk bersama kemudian pergi ke toko bunga. Suasana tentu saja berubah, sepanjang jalan menuju toko bunga Evander menggenggam tangan Bianca dan sesekali mereka berciuman saat mobil berhenti di lampu merah, juga Evander yang tidak terhitung berapa kali mengecup punggung tangan Bianca hingga membuat pipi Bianca merah merona. “Aku akan menjemputmu untuk makan siang,” kata Evander ketika tiba di depan toko seraya menarik rem tangan mobil. “Bukankah kau bilang mau menjenguk sekretarismu saat istirahat makan siang?” tanya Bianca seraya melepaskan sabuk pengamannya. Evander juga melepaskan sabuk pengamannya. “Ya, bersamamu.” “Kau bilang baru akan mengumumkan hubungan kita setelah masalahmu dengan ayahmu selesai, kau bilang sekretarismu adalah orang yang dipilih langsung oleh ayahmu." Evander menekan tombol untuk memundurkan joknya lalu

  • EX to NEXT 21+   29. Mengaku Cemburu

    Chapter 29Mengaku Cemburu“Apa aku memiliki pilihan untuk menolakmu?” tanya Bianca sembari tersenyum dan matanya menatap Evander. “Aku tidak menerima penolakanmu.” “Kalau begitu, bukankah sudah jelas?” Evander menatap mata Bianca dengan penuh kasih sayang dan kebahagiaan yang tergambar jelas di matanya. “Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkanmu, aku juga akan melakukan yang terbaik untukmu, untuk kita, dan... aku tidak akan mengulangi kesalahanku.” “Jika kau berani meninggalkanku lagi....” “Itu tidak akan terjadi,” potong Evander. “Tidak akan ada kesempatan ketiga, kesempatanmu hanya kali ini saja.” Evander menatap Bianca penuh kesungguhan, tangannya terulur menyentuh kening Bianca dengan lembut lalu berkata, “Aku pasti menepati janjiku, aku tidak akan mengecewakanmu lagi karena aku tidak ingin hidup tanpa dirimu. Kau tahu keadaan keluargaku, aku tidak memiliki tempat yang hangat yang disebut keluarga, tetapi bersamamu aku merasa semua ruang kosong itu terisi. Kau adala

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status