Share

21 - Kuliner Singapura

Motor yang digunakannya untuk menjemputku sudah beda lagi. Kata Bree, motor matik besar berwarna kelabu yang percis seperti milikku itu dipinjamkan teman sekelasnya di kampus. "Kita bawa motorku saja, oke? Kembalikan motor ini pada temanmu." Aku memberi saran.

Bree tiba-tiba tertawa. "Sumpah, Thomas, bagaimana bisa aku tidak kepikiran?"

Kami berkendara dengan rute kampusku-rumahku-kampus Bree dan akhirnya menuju lokasi pembangunan rumah tinggal Hyunji di Canggu. Para tukang beristirahat sejak pukul lima sore, tapi Max sudah menunggu di sana karena Bree memberitahunya kami akan datang.

Sebenarnya aku menyadarinya. Saat sedang berkeliling untuk memeriksa plafon baki di kedua kamar tidur, Bree dan Max berjalan mengikutiku dengan langkah superlambat dan mereka berjuang keras untuk berbisik. Memang berhasil. Tapi setiap kali berbisik, Max malah kedengaran seperti bersiul sehingga setiap kali dia melakukannya, aku akan menol

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status