Share

Chapter 7

Waktu berlalu, Eline berusia enam belas tahun pergi ke China sendirian.

Eline melihat hantu pria berpakaian tradisional china mengenakan topeng di wajahnya.

Eline yang mengenakan pakaian biasa melihat seorang pria muda memakai topeng di wajahnya dan memegang pedang di tangan kirinya, tanpa sadar tertarik untuk mendekatinya dan bertanya, "Siapa namamu?" dengan menggunakan bahasa China standar.

Pria itu tak menjawab dan diam acuh tak acuh terhadapnya. Eline berada China selama seminggu dan terus mengganggunya dan berkata padanya, "Aku akan pergi hari ini dan mungkin tidak akan bertemu lagi kecuali aku pergi ke China."

Pria itu menarik tangannya dan berbicara, "Jangan pergi."

"Maaf, aku harus pergi. Kalau tidak kamu bisa mengikutiku." pria mengangguk.

Eline tersenyum padanya dan memberi ia nama Tian yang berarti langit.

Eline dan teman-temannya pergi ke korea untuk menonton k-pop.

Sesampainya di bandara Eline berjalan keluar dan melihat dua wajah hancur tak berbentuk membuatnya berteriak tanpa sadar, "Aahhh...."

"Line, kamu lihat apa? Wajahmu ketakutan." tanya Cindy.

"Ti-tidak. Tidak apa-apa." jawab Eline.

"Hei, gadis kecil kamu bisa melihat kamu." ucapnya dalam bahasa korea dengan senyum mengerikan dibibirnya membuatnya merinding.

"Jangan-jangan mendekat." teriak histeris Eline dalam bahasa korea dan mundur kebelakang ketika dua wajah itu berjalan mendekatinya membuat Eline berteriak histeris seperti orang gila. Ketakutan diwajahnya terlihat jelas.

Tiba-tiba ada suara lembut dan berat yang tidak tahu darimana asalnya sampai di telinganya, "Tenang, Elina. Jangan takut aku selalu disisimu jadi jangan takut." di tengah keramaian sejenak menjadi hening seolah waktu berhenti.

Eline yang mendengar suara itu tiba-tiba menjadi tenang dan dan tidak ketakutan lagi.

"Hah, kenapa semua orang menjadi berhenti." Eline yang melihat sekeliling seolah-olah hanya dia yang bisa bergerak.

"Ini-ini mustahil. Siapa yang membuat waktu berhenti?" gumam Eline sendiri tak percaya ada yang bisa menghentikan waktu.

Waktu kembali berjalan.

"Line, kamu kok melamun. Ayo ke hotel." kata Cindy.

Eline mengikutinya dengan linglung dan memikirkan apa yang baru saja terjadi.

"Cindy Margaretha Louia, apakah kamu percaya kalau ada yang bisa menghentikan waktu?" tanya Eline tiba-tiba ketika sampai di hotel.

"Mana ada yang bisa menghentikan waktu, Line. Kalaupun ada itu cuma di film, Line. Itu hal yang mustahil." jawab Cindy.

"Aku serius. Aku mengalaminya sendiri." ucap Eline.

"Hah. Kamu mengalaminya sendiri, serius. Hahaha, jangan bercanda itu ngga lucu." ucap Cindy tertawa.

"Emang ngga lucu, lupakan. Aku check-in hotel dulu." ucap Eline sambil mengeluarkan Black Card-nya di resepsionis hotel.

Eline melemparkan kartu pass kepada Cindy, lalu langsung ke lift.

"Ka-kalian, kenapa mengikutiku." ucap Eline yang di lift terkejut melihat dua hantu itu.

Walaupun ia sering melihat mengerikan tetapi tidak semengerikan ini.

dua hantu dengan wajah dan sebagian tubuh hancur.

"Apa mau kalian?" tanya Eline.

"Maukah kamu mendengarkan kami dulu?" jawab sambil bertanya salah satu hantu itu.

"Baiklah." Eline mengangguk dan mendengarkan mereka.

...

"What? Kalian mau mengikutiku. Tidak-tidak." kata Eline menggeleng kuat kepalanya.

"Kenapa kamu tidak ingin kamu mengikutimu?" tanya hantu itu.

"Kalian lihat di cermin sendiri." jawab Eline.

"Kami tidak melihat apa-apa di cermin." kata hantu itu.

Eline mengeluarkan buku sketsanya dan menggambarnya, setelah satu jam sketsa itu selesai dan membiarkan mereka berdua lihat.

Mereka berdua terkejut tidak menyangka kecelakaan sepuluh tahun itu akan membuat wajah mereka hancur total dan sebagian tubuh hancur terutama adiknya.

"Kami akan tetap mengikutimu entah kamu setuju atau tidak." ucap salah satu hantu itu.

"Terserah, asal jangan ganggu aku." ucap Eline.

Akhirnya entah bagaimana kedua hantu itu mengikutinya. Dan di beri nama Feng dan Zi.

Setelah selesai dari konser k-pop, Eline berencana pergi ke permandian air panas.

Eline merasa tubuhnya sangat lelah entah itu tentang hantu atau setalah menonton konser.

Eline merasa tubuhnya perlu relaksasi dan pergi ke Resom Spa Castle.

Eline telah membuat reservasi ke sana bersama Cindy.

Mereka berdua pergi ke Resom Spa Castle dan menikmatinya. Setelah selesai mereka kembali ke prancis.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status